tag:blogger.com,1999:blog-74023564623373636742024-02-07T12:25:30.688+07:00THE DREAMERMUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-12200373965772906112012-05-04T08:18:00.003+07:002012-05-04T08:24:25.076+07:00Kutipan Motivasi dari Almarhumah mantan Menkes RI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Motivasi saya menulis artikel ini adalah berawal dari perasaan haru yang tiba-tiba saat membaca pengantar dari mantan Menkes RI Amarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih untuk pengantar buku yang berjudul <i>Berdamai dengan Kanker </i>yang dikutip Presiden SBY saat upacara pemakaman beliau. Kutipan itu sering ditampilkan di program berita akhir-akhir ini<i>.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
Begini isinya :<br />
<br />
<i>"Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor kanker. Diagnose kanker paru stadium 4 baru ditegakkan lima bulan yang lalu. Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Tetapi saya tidak bertanya, "Why me?" "Saya menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Sudah begitu banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini: hidup di negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan dua putera dan satu puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbhakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan kebahagiaan."</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b>"So .... Why not? Mengapa tidak, Tuhan menganugerahi saya kanker paru? Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang belum saya ketahui, tetapi saya merasa SIAP untuk menjalankannya.</b> 'Insya Allah. Setidaknya saya menjalani sendiri penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga bisa memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, <b>mari kita berbaik sangka kepada Allah. Kita terima semua anugerah-Nya dengan bersyukur</b>. Sungguh, lamanya hidup tidaklah sepenting kualitas hidup itu sendiri. Mari lakukan sebaik-baiknya apa yang bisa kita lakukan hari ini. Kita lakukan dengan sepenuh hati. Dan .... jangan lupa, nyatakan perasaan kita kepada orang-orang yang kita sayangi. Bersyukurlah, kita masih diberi kesempatan untuk itu."</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak bermaksud berbicara tentang kanker tetapi saya mencoba untuk mengganti kata kanker itu sendiri dengan apa-apa yang kita sebut sebagai musibah/bencana/ujian hidup. Coba ulangi kutipan di atas dengan menyesuaikan kalimatnya dengan permasalahan yang sedang kita hadapi. Kutipan yang saya <i>bold </i>adalah poin utamanya. Mengapa tidak kita menggali lebih dalam tentang karunia yang sudah kita dapatkan selama ini dan tidak hanya berpikir pada masalah yang kita hadapi. Sulit memang tetapi kita harus berusaha. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya, saya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Almarhumah Ibu Endang Rahayu Sedyaningsih atas kalimat luar biasanya ini. Semoga segala amal ibadah beliau diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih.</div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-35493094810453899372012-05-01T08:46:00.000+07:002012-05-01T08:49:55.440+07:00PCPM BANK INDONESIA (PCPM30)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhouF-g3q1OL7-C2dIjYJN2W0th4PWli_4LA2xA6BDXyK-83iZybn0LTtHV4Olak_ZrDAS2NAr9L9-QxE7XmkxqQyEixMm_5MHd6TWodeYdyP_8qAXpcTEl3VY-XaPRcjWjmO-NfmPJqNG0/s1600/bank+indonesia.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhouF-g3q1OL7-C2dIjYJN2W0th4PWli_4LA2xA6BDXyK-83iZybn0LTtHV4Olak_ZrDAS2NAr9L9-QxE7XmkxqQyEixMm_5MHd6TWodeYdyP_8qAXpcTEl3VY-XaPRcjWjmO-NfmPJqNG0/s1600/bank+indonesia.gif" /></a>Hai semua, blog walker, kali ini saya mau share tentang
pengalaman mengikuti seleksi masuk menjadi pegawai Bank Indonesia melalui jalur
PCPM (pendidikan calon pegawai muda) atau pegawai setingkat staf. Waktu saya
ikut seleksi ini (Januari 2012-April 2012) saya hanya lolos sampai tahap 4 (Tes
TOEFL) karena skor tes toefl saya gak bisa mencapai minimal 500 ya udah gagal
aja. Siapa tahu tulisan ini nanti bisa menjadi sedikit
bocoran/kisi-kisi/bocoran bagi yang akan ikut seleksi ini atau bagi yang mau
mencoba lagi seleksi ini, termasuk saya (InsyaAllah.. ^^)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada 7 tahapan yang yang sangat ketat. Konon katanya tidak
hanya lulusan dalam negeri saja tetapi lulusan luar negeri juga ikut seleksi
ini lho. Tulisan ini tentang pengalaman ikut seleksi PCPM ya, beda dengan MLE
(multi level entry). Berikut tahapannya :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Registrasi
On-line</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Registrasi online dilakukan di website resmi Bank Indonesia. Seperti
rekrutmen-rekrutmen di tempat lain kita tinggal memasukkan data pribadi,
riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dll. Ingat ya untuk mematuhi
persyaratan-persyaratannya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pengumuman
Registrasi On-line</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Yang bagaimana yang bisa lolos registrasi on-line panitia yang tahu persis.
Yang pasti, di awal, kita harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta
panitia, kalau awalnya udah gak memenuhi syarat jangan harap mau lolos hihi..</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
1: Verifikasi Kelengkapan Dokumen, Tes Kemampuan Umum, Tes Pengetahuan Umum,
Tes Pengetahuan Khusus</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Tes tahapan ini lama, kurang lebih 4 jam. Verifikasi kelengkapan dokumen
nanti panitia memeriksa dokumen-dokumen yang peserta seleksi cantumkan sebagai
keterangan sewaktu registrasi on-line jadi peserta tidak bisa bohong kalau ada
dokumen yang tidak bisa ditunjukkan mungkin saja tidak akan bisa lolos.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Tes Kemampuan Umum nya ya sama kayak tes-tes GPA umumnya (general
aptitude test) semacam berhitung tambah/kurang/bagi, sinonim/antonim, tes
kreplin (bukan pauli lho ya). Perlu diingat itu semua dibatasi waktu yang
sangat singkat.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Tes Pengetahuan Umum dan Tes Pengetahuan Khusus nya tentang ilmu-ilmu
ekonomi meliputi analisis regresi, pasar uang, fungsi uang, pemimpin Bank
Indonesia, pasar saham, dll. Tapi tenang aja, itu semua pilihan ganda kok jadi
kalau ada yang gak bisa jawab bisa dihitung tuh kancing bajunya hihi..</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
2 : Tes Bahasa Inggris (Pendahuluan) dan Tes Psikologis Tertulis</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Tes Bahasa Inggris nya kalau gak salah ada 100 soal (maap agak lupa
hehe..) untuk soal jenis structure and written expression. Tes Psikologis
Tertulis nya ada wartegg test, draw a man/woman test, gambar pohon, EPPS, dll.
Tes tahap ini juga lama kurang lebih 5 jam.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
3 : Diskusi Kelompok dan Wawancara Individual</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Jadi, peserta dibagi kelompok kecil 6-7 orang nanti diberi kasus kemudian
didiskusikan untuk dicari solusinya. Tips nya jadilah sebagai pembuka diskusi
lalu langsung ungkapkan pendapat, atau jadilah yang mengusulkan sistem
diskusinya, atau jadilah yang sering memberi gagasan/ide pemecahan masalah,
atau jadilah yang ngingetin waktu durasi diskusi, pokoknya sering-sering bicara
lah tapi jangan suka menyela pembicaraan ya, yang sopan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Wawancara individual nya semua tentang pribadi kok jadi yang semangat
yang mantap yang optimis tiap kali jawab pertanyaan Bapak/Ibu yang
mewawancarai. Pokoknya keliatan kalau kita ini pantas jadi pegawai Bank
Indonesia.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
4 : Tes TOEFL</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Nah ini saya gagalnya di tahap ini. Peserta yang tidak memiliki sertifikat
TOEFL ITP skor minimal 500 atau IELTS skor minimal 5,5 (seperti saya)
diharuskan mengikuti tes di tahap ini, dan beruntunglah yang udah punya
sertifikat karena udah gak perlu ikut tes tinggal nunggu pengumuman, InsyaAllah
langsung lolos ^^.. Tips nya usahakan untuk punya sertifikat TOEFL ITP/IELTS yang
masih berlaku dengan minimal skor yang disyaratkan jadi kalau skor masih kurang
bisa ambil tes lagi. Kalau gak punya kan kesempatannya tes BI hanya sekali, gak
bisa diulang. Tapi kalau yakin banget sama kemampuan bahasa Inggris nya gak
perlu khawatir lah kayak temen saya, sebut saja <i>Flower </i>hehe..^^</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
5 : Tes Psikiatri</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Kalau yang ini saya dapat informasi dari temen yang lolos sampai tahap
ini (yang saya sebut <i>Flower</i> tadi.. ^^). Beda dengan tes psikologis lho ya. Kalau tes psikologis untuk mengetahui
kepribadian kita sedangkan tes psikiatri untuk mengetahui kesehatan kejiwaan
kita (gila atau waras hihi…). Ini spoiler tes nya namanya MMPI-2:<span style="font-family: Wingdings; line-height: 150%;"></span> <a href="http://geisel.narod.ru/mmpi2.htm" target="_blank">soal </a>- <a href="http://www.scarletline.com/aglezerman/mmpiinter.html" target="_blank">kesimpulan</a>. Tes
nya sama seperti ini hanya saja di tes BI nya pake Bahasa Indonesia. Ini juga ada
batas waktunya, lebih cepat lebih baik. Penilaian nya seperti apa saya gak tahu
heheh.. Maap…;(</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
6 : Tes Kesehatan</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Tahap
7 : Wawancara Akhir</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Untuk tahap 6 dan tahap 7 saya belum dapet informasinya, keburu tulisan
ini dipost. Tahap 6 dan 7 sendiri belum dilaksanain hihi.. ^^.. Oiya mengenai
berapa jumlah akhir calon pegawai yang diterima. Dulu perwakilan BI pernah
mengumumkan sewaktu sebelum tes TOEFL yaitu berdasarkan sistem rangking peserta
seluruh Indonesia dan bukan berdasarkan sistem kuota per kota tes. Jumlahnya
sesuai yang dibutuhkan Bank Indonesia saat itu.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Yaudah gitu aja deh mudah-mudahan ini menjadikan semangat teman-teman,
makin banyak yang tahu ini makin banyak yang semangat makin ketat persaingannya
hehe.. <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Kalau jodoh tidak ‘kan kemana</b>.
Semoga beruntung bagi yang akan mengikuti seleksi di kesempatan selanjutnya.
Banyak berdoa, banyak sedekah, banyak sholawat, Sholat fardhu nya diusahain
selalu tepat waktu dan berjamaah, sholat sunnah nya juga jangan sampai ketinggalan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Oiya selama mengikuti tes saya aktif memantaui thread ini:<span style="font-family: Wingdings; line-height: 150%;"></span> <a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13227915" target="_blank">All About Rekrutmen Bank Indonesia (kaskus)</a>, seputar tentang rekrutmen Bank Indonesia PCPM&MLE semua ada disitu. Saya juga baca blog-blog ini:<span style="font-family: Wingdings; line-height: 150%;"></span><a href="http://capcaibakar.blogspot.com/2010/03/tes-pcpm-bank-indonesia.html" target="_blank"> Capcai bakar</a>, <a href="http://kopidangdut.org/2007/08/02/tahap-ujian-test-masuk-lowongan-bank-indonesia/" target="_blank">kopi dangdut</a>, <a href="http://asyafrudin.blogspot.com/2009/10/6-langkah-menuju-bank-indonesia.html" target="_blank">6 langkah</a><br />
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
Nuwun. </div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com18tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-22402145391705325412012-03-17T08:09:00.000+07:002012-03-17T08:09:05.907+07:00Yihhaaa ganti baju ganti bajuuu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Udah lama gak ngepos di blog ini, bosen juga ya ngeliat bajunya (design template .red). Iseng-iseng, cari-cari, gimana caranya ngedesain blog yang gak usah repot ganti gambar background, layout, dan lain-lain soalnya suka ribet sendiri belum jadi udah di-view-in aja kan hihi.. Akhirnya aku nemu situs template-template unik yang tinggal dipilih dan didownload. Mau tau apa alamat situs nya, nih dia alamatnya: <a href="http://bietemplates.com/">bietemplates.com</a>. Banyaaaak sekali free blogger templates disitu, bisa dilihat-lihat, cocok dan bisa didownload. Ingat!! itu FREEE.. FREEEE.. hihi..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah udah kesenengan FREE, udah download, masih aja mikir gimana cara pakenya. Pertama, aku copy konten yang ada di salah satu file winrar yang aku download itu ke CSS blog kita. Dan, klik!! gak berhasil.. Hahaha... Dicoba berulang kali juga gak berhasil hahha.. Ini bodo atau bodo yaa.. Hahaha.. Namanya juga usaha.. Tanya-tanya mbah google malah tambah bingung. Akhirnya, dengdeng, ternyata simple bgt sesimple kalo kita upload foto di facebook atau kita ngetweet di twitter. Cara nya aku tau setelah inget tentang tombol "backup/restore" untuk memback up atau merestore design template yang udah diutak-atik. Semua pasti udah tau tombol apaan itu. Dan jadilah, "baju baru saya"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI1mi4UeaGPmMtJfdGZmckMf63GziQb1hXo7I-74a68UtcWR85Nwg_mJPi54ReiFTzC8txwYJQjpZ1OVCadRWsm8bz4A7POMmA4yX5F-Y65jNX91nc4-xe7Df-ulOH1fuR-gQSnbS6UxKN/s1600/Untitled.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI1mi4UeaGPmMtJfdGZmckMf63GziQb1hXo7I-74a68UtcWR85Nwg_mJPi54ReiFTzC8txwYJQjpZ1OVCadRWsm8bz4A7POMmA4yX5F-Y65jNX91nc4-xe7Df-ulOH1fuR-gQSnbS6UxKN/s400/Untitled.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mau tau caranya??? Hmm..kasi tau gak yaa... Yaudah deh aku kasih tau hihii.. Disimak ya langkah-langkahnya: </div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Download template yang kamu mau, misalnya template yang ini <a href="http://www.bietemplates.com/2012/01/igaming.html" target="_blank">iGaming</a> klik tombol downloadnya</li>
<li>kalo udah kedownload, itu kan dalam bentuk winrar, trus di-extract ya</li>
<li>Biar gak kebanyakan nyimpen file di harddisk laptop kamu, extract satu file aja yang berekstensi .xml, soalnya cuma file itu yang akan diupload, misalnya iGaming Blogger Template.xml</li>
<li>Trus log in blog kamu, trus pilih template --> backup/store --> upload. Begini gambarnya. Itu yg aku biru-biruin ya : </li>
</ol>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTYxui0zB06MUZLBUkiTFKcbC26TDaD4yEKiS1RCe2CnSJ7AgLvRRBVFjM-bK7XHwun8dWMyTGFzMKpMvQTUQhmDflup8yAm-V8ObWiFDKImV5qO-A_HcfaR65jHUXiNazreos7NlRLg0E/s1600/Untitled.jpg1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTYxui0zB06MUZLBUkiTFKcbC26TDaD4yEKiS1RCe2CnSJ7AgLvRRBVFjM-bK7XHwun8dWMyTGFzMKpMvQTUQhmDflup8yAm-V8ObWiFDKImV5qO-A_HcfaR65jHUXiNazreos7NlRLg0E/s320/Untitled.jpg1.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0W1gpOxiYEJKqv0BTB2TeAinunrZw16RPyqpphj_y7ZUyQdbX1J86W45d3RprlFcuOwg0Xl95zF4cfyU8d1Hk-4Ak3oXp5UOMSdle-b9gvJ6iVBsF_oR5HIjsCpYkPnCVmnqc-pLMB056/s1600/Untitled.jpg3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0W1gpOxiYEJKqv0BTB2TeAinunrZw16RPyqpphj_y7ZUyQdbX1J86W45d3RprlFcuOwg0Xl95zF4cfyU8d1Hk-4Ak3oXp5UOMSdle-b9gvJ6iVBsF_oR5HIjsCpYkPnCVmnqc-pLMB056/s320/Untitled.jpg3.jpg" width="320" /></a></div>
5. Tunggu bentar, dan view blog kamu. Harus nya tampilannya sama kayak gambar yang didownlod<br />
6. Selamat mencoba!!! ^^<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Okay gitu aja deh, serial ganti baju nya. Sebenernya mungkin udah banyak yang tau sih tapi bagi yang belum tau kayak aku ini hihi.. Semoga ini membantu!!! Bikin blog kamu lebih fresh dan good looking sehingga makin banyak viewers nya hihi..;D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-7440640367562889522012-01-04T10:27:00.000+07:002012-01-04T12:09:44.731+07:00JOKO WIDODO, PEMIMPIN VISIONER DAN HUMANIS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBqvsz_hcXrRIjx4Of6H9RA6hATsefAIp2qUOnkJDs6kKXlFKMCN2XCBRlZKCZ8wuDc0qp8qC-EMQsOqlUJsImg0hLPaYsHWnYiBdglBhLevMHtt2ycwLW3i2SyoxJyOv66pAnCbgaGCvA/s1600/jokowi-rudy_new.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBqvsz_hcXrRIjx4Of6H9RA6hATsefAIp2qUOnkJDs6kKXlFKMCN2XCBRlZKCZ8wuDc0qp8qC-EMQsOqlUJsImg0hLPaYsHWnYiBdglBhLevMHtt2ycwLW3i2SyoxJyOv66pAnCbgaGCvA/s200/jokowi-rudy_new.jpg" width="191" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">pak Jokowi (kiri) & pak Rudi (kanan)</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<b>PAK JOKOWI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ir. Joko Widodo, pria yang lahir 50 tahun lalu ini merupakan Walikota Surakarta (Solo) untuk masa bakti 2005 - 2015. Selama dua kali masa baktinya beliau yang berpasangan dengan Wakil Walikota Surakarta, F.X. Hadi Rudyatmo<span style="font-family: sans-serif; font-size: x-small;"><span style="line-height: 19px;">, </span></span>telah banyak melakukan gebrakan progresif untuk kemajuan, kesejahteraan, dan kenyamanan Kota Solo. Pak Jokowi, begitu beliau akrab disapa oleh masyarakat Kota Solo, memiliki latar belakang sebagai pengusaha meubel rumah dan taman (Wikipedia). Beliau adalah alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Selama kepemimpinannya, Pak Jokowi bersama dengan pak Rudi berhasil menerjemahkan tagline Kota Solo yaitu : Solo the Spirit of Java ke dalam event-event dan tata kelola pemerintahan yang menyandingkan modernisasi dengan sentuhan tradisional Jawa. Tidak heran jika dalam beberapa tahun terakhir ini Kota Solo menjadi kota tujuan wisata, kota yang sangat nyaman untuk dihuni atau pun untuk kuliah, dan juga Kota Solo sering dijadikan tempat konferensi internasional. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pak Jokowi, ayah tiga anak ini merupakan pribadi yang sabar (tabloidnova.com). Istri pak Jokowi, Iriana Joko Widodo merupakan Ketua PKK Kota Solo. Pasangan suami-istri ini dianugerahi dua putra dan satu putri. Yaitu Gibran Rakabuming 24 tahun, lulusan dari Universitas di Australia, dan kini pengusaha katering. Kahiyang Ayu 21 tahun, masih kuliah, dan Kaesang Pangarep 17 tahun, masih sekolah di Singapura.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>GAYA KEPEMIMPINAN PAK JOKOWI</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Joko Widodo adalah sosok sederhana dan membela kesederhanaan. Tanpa banyak mengumbar kata, dia memberi teladan. Tanpa banyak retorika, dia melakukan gebrakan. Kesederhanaan itu pula yang membuat dia berhasil memimpin Kota Solo. Bagi Joko Widodo, kesederhanaan merupakan bagian dari gaya kepemimpinannya. Tiap orang boleh beda, tapi leader dan leadership, menurut dia, merupakan dua hal yang menentukan lemah kuatnya seorang pemimpin daerah, bahkan negara (<a href="http://qnoyzone.blogdetik.com/index.php/2011/06/19/interview-joko-widodo-jangan-sampai-aturan-berubah-karena-uang/">qnoyzone.blogdetik.com</a>). Jokowi ini juga dikenal sebagai pribadi yang demokratis dan mengayomi kepentingan warganya hingga level yang paling bawah. Pendekatan personal yang mendahulukan dialog untuk mendengarkan aspirasi dari bawah, kebijakan yang dikeluarkan Jokowi minim penolakan. Hal menonjol yang terlihat dalam kepemimpinan Jokowi adalah perhatian dan apresiasinya terhadap masyarakat dari berbagai golongan. Jokowi berpendapat bahwa keputusan yang diambil dengan dialog akan memberikan kepuasan lebih karena semangat penghargaan seorang pemimpin (<a href="http://regional.kompas.com/read/2011/06/28/18090251/Andai.Joko.Wi.Gubernur.DKI.Jakarta">kompas.com</a>).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWp-7pZfzUKIFl9fEQML_q2215tvWFbjoqpU2SGZk9vjJ_o2Dxh7RAmpfrxiH6zIP8jHwB4XMOEjUTO_r69fGmJK2bz-rxGCUNCB56zaD6ViM6wfIwaCLRxfr69JMDBCZw5AGDKdG3khik/s1600/5267410393_b2c52b1a14_z.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWp-7pZfzUKIFl9fEQML_q2215tvWFbjoqpU2SGZk9vjJ_o2Dxh7RAmpfrxiH6zIP8jHwB4XMOEjUTO_r69fGmJK2bz-rxGCUNCB56zaD6ViM6wfIwaCLRxfr69JMDBCZw5AGDKdG3khik/s200/5267410393_b2c52b1a14_z.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Source: <a href="http://forum.detik.com/showthread.php?p=11888863">detik.com</a></span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYe5iD68AqGk_orYXFX1cTdmF1qCuRuJvjE7w8DMUMn85UEeijtwHl1Bz7z4tTdC0eX10Wi8a1FgqiQBARIiZY6YBPprCKzdlF6wxcuqK-_4Y_OrX8igzerr_ootg77YdRBNM6ZhG9DYgi/s1600/5268018570_f5c00cea23_z.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYe5iD68AqGk_orYXFX1cTdmF1qCuRuJvjE7w8DMUMn85UEeijtwHl1Bz7z4tTdC0eX10Wi8a1FgqiQBARIiZY6YBPprCKzdlF6wxcuqK-_4Y_OrX8igzerr_ootg77YdRBNM6ZhG9DYgi/s200/5268018570_f5c00cea23_z.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Source: </span><a href="http://forum.detik.com/showthread.php?p=11888863" style="font-size: x-small;">detik.com</a>
</td></tr>
</tbody></table>
Inilah kisah yang sangat sistematis dan manusiawi. Pak Jokowi tidak pernah melakukan pendekatan represif yang sering kita lihat di televisi. Kebijakan pak Jokowi satu ini adalah satu dari sekian banyak membuat saya kagum pada sosok kepemimpinan beliau. Saya sebagai yang muda ini sangat perlu belajar mengenai strategi humanis pak Jokowi untuk merelokasi PKL. Merelokasi PKL adalah perkara yang tidak mudah, tiga walikota sebelumnya kewalahan mengurusi permaslahan ini. Terlebih lagi, masyarakat Solo sudah mulai terganggu dengan keberadaan PKL yang kotor dan semrawut. Dan dimulai lah, kepiawaian pak Jokowi yang <i>ngewongke uwong </i>(memanusiakan manusia) dengan PKL di Banjarsari. Banjarsari akan dijadikan ruang terbuka hijau. Dimulai dengan mengundang 989 pedagang yang berjualan di daerah itu untuk makan siang. Makan terus pulang, tanpa dialog. Sarasehan itu berlangsung selama 7 bulan. Akhirnya pada jamuan ke-54, pak Jokowi mengutarakan maksudnya untuk memindahkan ke Semanggi, dan pedagang-pedagang itu tidak membantah. Para pedagang ingin jaminan bahwa di tempat yang baru akan tetap ramai. Pak Jokowi tidak berani menjaminnya. Pak Jokowi berjanji akan mengiklankan Pasar Klitihikan Semanggi selama 4 bulan di media tv dan cetak lokal, menambah satu trayek angkutan menuju ke lokasi baru, memperlebar jalan. Dan itu ditepati. Terakhir mereka ingin kios digratiskan, setelah tarik ulur dengan anggota Dewan, akhirnya pedagang hanya harus membayar retribusi Rp 2.600,00 per hari. Setelah semua pihak setuju, pada pertengahan tahun 2009, para pedagang dengan berpakaian keraton Solo lengkap melakukan kirab pindahan dengan <i>menyunggi </i>tumpengan sebagai simbol kemakmuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVaY8hfsbvsFBb3xV-NMF5DnyPazmrd_RI_mjzopSi2fybrvRBCpaexZZSgD8kcLroygxqGy7u34drpmtMlF196DNy3Dib28XLco_mpW8v-qYk-Q1pBGHbICZdVRK-7ZGqcAFxJBzsBPHX/s1600/5268019618_cde21aabc7_z.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVaY8hfsbvsFBb3xV-NMF5DnyPazmrd_RI_mjzopSi2fybrvRBCpaexZZSgD8kcLroygxqGy7u34drpmtMlF196DNy3Dib28XLco_mpW8v-qYk-Q1pBGHbICZdVRK-7ZGqcAFxJBzsBPHX/s320/5268019618_cde21aabc7_z.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Source: </span><a href="http://forum.detik.com/showthread.php?p=11888863" style="font-size: x-small;">detik.com</a>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC1uN0fMIeiawZbXZVmkPU_U1otTnB16fn3quAqPfNkENXbMhAKGCHebZhqGCZJFZgpS6P5wEZmEOhPPZrSfEHPT02jukNXUDq4_Ve30ME6C1S_zuK1fc6LEGaAuvaGFxU9Qy0IC-22KXF/s1600/5268020278_5c9ef48657_z.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC1uN0fMIeiawZbXZVmkPU_U1otTnB16fn3quAqPfNkENXbMhAKGCHebZhqGCZJFZgpS6P5wEZmEOhPPZrSfEHPT02jukNXUDq4_Ve30ME6C1S_zuK1fc6LEGaAuvaGFxU9Qy0IC-22KXF/s320/5268020278_5c9ef48657_z.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Source: </span><a href="http://forum.detik.com/showthread.php?p=11888863" style="font-size: x-small;">detik.com</a></td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah sukses merelokasi PKL Banjarsari menuju lokasi baru di Semanggi. Pak Jokowi kemudian melakukan hal serupa pada PKL di jalan depan Stadion Manahan. Sebanyak 180 pedagang dibuatkan shelter dan gerobak. Sehingga lingkungan Manahan terlihat rapi dan nyaman untuk bersantai makan setelah berolahraga. Selain itu, penjual makanan yang terkenal enak di beberapa wilayah dikumpulkan di Gladag Langen Bogan Solo (Galabo), Gandekan. Lokasi kuliner yang hanya buka pada malam hari dengan menutup separuh Jalan Mayor Sunaryo (depan PGS) tersebut sekarang menjadi tempat jajan paling ramai di kota itu. Hingga kini (2010), 52 persen dari 5.718 pedagang kaki lima sudah ditata. Sisanya mulai mendesak pemerintah kota agar diurus juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pak Jokowi juga menaruh perhatian serius dengan keberadaan pasar tradisional di Kota Solo. Pak Jokowi tidak segan-segan melarang pembangunan minimarket yang berdekatan dengan pasar tradisional. Dan juga, tidak segan-segan melarang pembangunan mall di Kota Solo jika itu dirasa tidak dibutuhkan dan hanya akan mengganggu keberadaan pasar tradisional itu sendiri. Hal itu pernah menjadi konflik antara pak Jokowi dengan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo (<a href="http://politik.kompasiana.com/2011/06/28/jokowi-vs-bibit-waluyo-rakyat-melawan-elit-penguasa/">baca</a>). Menurut pak Jokowi, bahwa pasar tradisional seharusnya tidak kalah ramai dengan mall-mall. Disini (Indonesia), ibu-ibu/remaja lebih suka berbelanja di mall-mall dibandingkan berbelanja di pasar tradisional. Tak sia-sia pak Jokowi ngopeni pedagang kecil. Meski modal cetek, pasar dan kaki lima di Solo paling banyak merekrut tenaga kerja. Mereka juga penyumbang terbesar pendapatan asli daerah. Tahun ini (2010) nilai pajak dan retribusi dari sektor itu mencapai Rp 14,2 miliar. Jauh lebih besar dibanding hotel, Rp 4 miliar, atau terminal, yang hanya Rp 3 miliar . Oleh karena itu, Pak Jokowi berusaha membuat nyaman lingkungan pasar tradisional, dengan merenovasi dan bahkan Pak Jokowi berujar agar lebih menarik akan dibuatkan hadiah dimana pengunjung yang berbelanja di pasar akan mendapat hadiah mobil. Sangat kreatif dan berani!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>MOBIL DINAS BARU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA</b></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTq0qr3mc1HuyGrJwd3Dprx6ZkJLNoLRP3v6XHSewggqkJSNoF7QQbef46CfvIN2H3Tjgf4zpKcX9cSVKnNgchoL5BFqSwfvzDeOYiPSwU9Zo6EqvvkVoYJT2F5ArQOOl67eRReEDq27tB/s1600/138400_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk_300_225.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTq0qr3mc1HuyGrJwd3Dprx6ZkJLNoLRP3v6XHSewggqkJSNoF7QQbef46CfvIN2H3Tjgf4zpKcX9cSVKnNgchoL5BFqSwfvzDeOYiPSwU9Zo6EqvvkVoYJT2F5ArQOOl67eRReEDq27tB/s1600/138400_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk_300_225.jpg" style="cursor: move;" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">vivanews.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7SXbHKWzuI8-dceFEZZGPZiD1lpu-57WOT8YBQC5v0C7WrWwixTcUMkyK87UnETu-PwGf0L0i8uiNUxGZCKmBUnlPYbJKtFeeQCbqDCJ5vLA0t1hlizAfQD3OwMjqaKrMZpqGy74ahWjg/s1600/138402_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7SXbHKWzuI8-dceFEZZGPZiD1lpu-57WOT8YBQC5v0C7WrWwixTcUMkyK87UnETu-PwGf0L0i8uiNUxGZCKmBUnlPYbJKtFeeQCbqDCJ5vLA0t1hlizAfQD3OwMjqaKrMZpqGy74ahWjg/s200/138402_mobil-dinas-jokowi-rakitan-anak-smk.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">vivanews.com</span>
</td></tr>
</tbody></table>
Satu lagi terobosan yang dilakukan walikota Solo ini. Pak Jokowi mengganti mobil dinas lamanya yang dahulu bermerk Toyota Camry dengan mobil rancangan siswa-siswa SMKN 2 Solo dan SMK Warga Solo, bermerk Kiat Esemka Rajawali. Pak Jokowi memakai mobil yang diproduksi SMKN 2 Solo sedangkan pak Rudi memakai mobil yang diproduksi SMK Warga Solo. Pak Jokowi dan Pak Rudi merupakan pejabat pertama yang mengawali penggunaan mobil produksi anak bangsa. Mobil jenis SUV (<i>Sport Vehicle Utility)</i> ini terlihat sangan gagah, macho, elegan dan sporty. Setelah sekian lama pak Jokowi menolak mengganti mobil dinas nya, pak Jokowi menjatuhkan pilihannya pada mobil produksi lokal. Desainnya dari depan khususnya lampu mengingatkan kita dengan mobil Honda CRV. Sementara bodinya seperti SUV Ford Everest. Dari segi fungsi Kiat Esemka Rajawali tidak beda dari kedua SUV lainnya. Namun dari jumlah penumpang Esemka lebih banyak yakni bisa menampung tujuh penumpang. Jadi Esemka sudah sangat memikirkan kebutuhan masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, harga 1 unit mobil ini plus pajak adalah sekitar 120juta. Harga tersebut termasuk lebih murah dibandingkan jenis SUV sejenis. Mobil ini adalah hasil kerjasama siswa SMK dengan bengkel Kiat Motor. Nama Kiat Motor diambil dari nama pemilik nya yaitu Sukiyat. Bengkel Sukiyat ada di pinggir Jalan Raya Solo-Jogja Km 4, Ngaran, Klaten, Jawa Tengah. Pak Jokowi sangat yakin akan kesuksesan pasar dari mobil karya anak bangsa asalkan ada kemauan dari para pemimpin nasional dan daerah untuk memberi contoh memakai mobil lokal tersebut, mempromosikan, dan mengembangkan industri mobil nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian sedikit profil dari pak Jokowi, walikota Solo. Saya pribadi sangat kagum dengan strategi dan gaya kepemimpinan beliau. Bangga juga sih, dulu sempat kuliah di UNS Solo. Memang yang saya rasakan, Solo itu kota yang sangat nyaman untuk ditinggali dan kuliah. Tulisan ini menjadi apresiasi pribadi saya kepada pemimpin Kota Solo tempat dimana saya merasakan kenangan-kenangan manis selama belajar dan beraktivitas di kota tersebut. Harapannya semoga Solo tetap nyaman sampai kapan pun, dan semoga Semarang, kota tempat saya tinggal ini, bisa menjadi senyaman dan sehumanis Solo, dan walikota nya harus bisa lebih baik dari pak Jokowi. Go pak Marmo go....!!!!</div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-15435863933498126242011-12-22T17:04:00.000+07:002011-12-22T17:04:31.890+07:00MAKIN TUA MAKIN GEDE, ...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga harus
makin nambah, hafalan surat-surat pendek nya juga makin nambah. Bukannya dari
dulu hapalnya cuma Qulya sama Qulhu. Gak malu tuh sama yang ngasih hidup.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga makin
tinggi, Masa sholat nya sehari semalam cuma 5x doang. Gak malu tuh sama yang
ngasih umur.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak bisa berpikir panjang
kira-kira konsekuensi apa yang akan didapat jika melakukan suatu tindakan.
Bukannya makin gegabah.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak emosi nya bisa diatur dan
mengatur waktu kapan bisa marah. Bukannya dikit-dikit bicara ke orang lain
suara nya keras kayak ngomong sama musuh nya aja.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak selalu bisa bertoleransi
dengan siapa saja dan dengan kondisi apa saja. Kalau tv gak ditonton ya
dimatikan. Kalau lampu gak dipake ya dimatiin. Kalau minjem barang ya
dikembaliin seperti semula.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak mau merasakan pengorbanan
demi masa depan yang cerah. Bukannya tau nya cuma enaknya aja.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, selalu berpikir lah bahwa ada Tuhan
di balik semua kejadian. Berpikir positif. Tuhan bisa menjadikan kita sangat
superior tetapi juga sangat mudah membuat kita tak berdaya sekalipun. Selalu
ada hikmah.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, mulai lah merancang masa depan.
Bukannya masih aja mikir kesenangan sesaat.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua
orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya selalu bikin khawatir kedua orang
tua dan tidak tahu terima kasih.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua
orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya makin kurang ajar.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, seharusnya makin bisa berpikir untuk
mengalah kepada saudaranya. Bukannya makin tidak mau kalah dan cenderung iri.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak berperilaku lah santun dan
sopan. Bukannya berperilaku semaunya sendiri. Ada orang lain juga yang hidup
bersama.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak sudah bisa berpikir bahwa
doa dan usaha kita curahkan untuk senyum kedua orang tua, terutama IBU.
Bukannya selalu bikin Ibu stress dan cemberut.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, sebut pertama kali kedua orang tua
dalam doa. Bukannya malah yang selalu diingat adalah doa untuk kesuksesan dan
kecemerlangan karir pribadi.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak bisa memilih mana yang baik dan mana yang
buruk. Bukannya memelihara pemikiran – cari yang halal saja susah apalagi yang
haram --. Naudzubillah min dzalik.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak mau berbagi kepada sesama
terutama kepada keluarga. Kalau beli cemilan ya yang kira-kira bisa dimakan
bareng semua keluarga.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak makin peduli. Bukannya
makin gak mau tau dan gak mau peduli.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tu makin gede, seharusnya bisa berpikir bahwa kalau
sama orang tua, terutama IBU harus bisalebih lembut disbanding ngomong dengan
orang lain. Cuma ibu bapak kita yang tangan nya patut kita ‘cium’.”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Makin tua makin gede, paling gak makin menguatkan untuk
mewujudkan angan-angan untuk ngasih kira kedua orang tua, terutama IBU pengen
apa sih. Bukannya bekerja pengennya gaji pertama untuk beli hape baru.” </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Tulisan ini adalah ‘murni’
sindiran kepada Saya sendiri!!! =)<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Semoga Saya selalu diingatkan dengan sekelumit tulisan ini!!<o:p></o:p></i></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-29376817152439457842011-12-06T08:20:00.001+07:002011-12-06T08:54:04.568+07:00DAUN BINAHONG<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Daun Binahong / Gendola (latin: <i>Bassela rubra linn; </i>Inggris : <i>Heartleaf maderavine madevine</i>; Cina : <i>Deng san chi) </i>sudah banyak yang mengetahui dan membuktikan memiliki khasiat yang tidak kalah manjur dengan obat-obatan kimia. Kali ini saya tertarik untuk mem-posting tentang ini karena malam tadi (05/12/11) kakak laki-laki saya kecelakaan motor. Entah bagaimana kejadiaannya hingga tangan dan tubuhnya tergores dan berdarah cukup parah. Setelah pulang dari klinik, <i>budhe </i>tetangga rumah saya datang dan memberikan daun binahong supaya luka-luka nya cepat sembuh. Seketika itu pula saya berpikir, setahu saya daun binahong hanya untuk mengobati jerawat namun ternyata ada juga khasiat lain. Sambil menjelaskan cara-cara nya lalu <i>budhe </i>mengoleskan daun tersebut ke luka-luka kakak saya.<i> </i>Caranya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Tumbuk daun binahong sampai halus</li>
<li>Oleskan secara merata tumbukan daun binahong tadi ke bagian luka-luka</li>
<li>Lakukan berulang-ulang apabila luka masih terlihat parah.</li>
</ol>
<div>
Nah bagi yang belum tahu daun binahong, berikut gambar-gambarnya :</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg-MXRhZWbddyIewZOeZ6OXxAoIzAMqo9sXc3TiX2QoIEJKagkl41-SaylZM3DXalarLn8o3BOYdm92NRj_s-ojdKvTZLEuOgqvknt4ScvjJZ6ysci-VPHsztBGkEo3LhNmDoQUNQ74BCC/s1600/images.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhg-MXRhZWbddyIewZOeZ6OXxAoIzAMqo9sXc3TiX2QoIEJKagkl41-SaylZM3DXalarLn8o3BOYdm92NRj_s-ojdKvTZLEuOgqvknt4ScvjJZ6ysci-VPHsztBGkEo3LhNmDoQUNQ74BCC/s400/images.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">picture: rynari.wordpress.com </span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6gNh-BTPYM2OsmSyRWRCaYEsMmHOv38rWVnjkvzW-jlrdMu0V3eakJZ-VfgcFFQjg98wwiBIRECSKmTT2LC05LX1auggG-dyftiPG8zBf-eF4I9M-Au9llZCtrYb4HU4ePH-WU69vV5ZF/s1600/images+%25281%2529.jpga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6gNh-BTPYM2OsmSyRWRCaYEsMmHOv38rWVnjkvzW-jlrdMu0V3eakJZ-VfgcFFQjg98wwiBIRECSKmTT2LC05LX1auggG-dyftiPG8zBf-eF4I9M-Au9llZCtrYb4HU4ePH-WU69vV5ZF/s400/images+%25281%2529.jpga.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">picture: daunbinahong.wordpress.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHNaECuvijjR0tGMO4GKcofZgYeRWHlBJV_fcOonoYkn33xNBR2yCAtZ30D-e2NTQy0jlDpxxevbJs5hMvf3exU6V3E9iUKPQyiKUdKeRI-VG7nrSU-MDt4AVKSedO2mbR5-sOHMThVgIz/s1600/images+%25281%2529.jpgd.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="374" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHNaECuvijjR0tGMO4GKcofZgYeRWHlBJV_fcOonoYkn33xNBR2yCAtZ30D-e2NTQy0jlDpxxevbJs5hMvf3exU6V3E9iUKPQyiKUdKeRI-VG7nrSU-MDt4AVKSedO2mbR5-sOHMThVgIz/s400/images+%25281%2529.jpgd.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">picture: jasaexpres.blogspot.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3NOnrTef0DtYS2wGUL8A7TtIOmD5D7Y5Eq32f-rZzzDnXXNqhvHXw6o1LAfcGTg18MZtiYmHKHzPdxj9YIHtzPUC8rBQtndiWqXrE-5hyphenhyphenhdOrB77ddo3aRwPCRmQrI1-S226a1a5PCptQ/s1600/images+%25281%2529.jpgs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3NOnrTef0DtYS2wGUL8A7TtIOmD5D7Y5Eq32f-rZzzDnXXNqhvHXw6o1LAfcGTg18MZtiYmHKHzPdxj9YIHtzPUC8rBQtndiWqXrE-5hyphenhyphenhdOrB77ddo3aRwPCRmQrI1-S226a1a5PCptQ/s400/images+%25281%2529.jpgs.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">picture: cyberwap.net</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Yang di atas adalah beberapa gambar daun binahong yang diambil dari beberapa sumber. Dan sebenarnya cukup banyak khasiat lain dari daun binahong tetapi karena saya tertarik untuk menyoroti bagian khasiat untuk luka-luka kecelakaan jadi cuma poin itu saja yang saya post di sini. Berikut ini link yang cukup banyak menampilkan khasiat daun binahong, dan silakan meng-klik link berikut : <a href="http://benyaliwibowo.wordpress.com/2008/08/04/binahong-sebagai-obat-kencing-manis-sesak-nafas-darah-rendah-radang-ginjal-muntah-muntah-gegar-otak-ringan/" style="text-align: left;">http://benyaliwibowo.wordpress.com</a>. Oke semoga bermanfaat!!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam,</div>
<div style="text-align: justify;">
Mukhtar Habib</div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-90854598651628102092011-12-02T08:23:00.001+07:002011-12-02T09:00:57.123+07:00PEMINTA-MINTA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpHZ92k-rOalHF-NodkqxXvm6_vScHoSno_f2TEJGJQkUZiaGXn35TvwFB8gHtjcQlp7FMyXG_T8W5YZaN8CA6LDA3YmqwieEvSAoa3qXwW2l0BGA1Lpw-eIoFs0N-CvQe3K9JGScBsmPf/s1600/dua-orang-pengemis-meminta-minta-di-pekarangan-masjid-di-kawasan-_110510120109-854.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="231" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpHZ92k-rOalHF-NodkqxXvm6_vScHoSno_f2TEJGJQkUZiaGXn35TvwFB8gHtjcQlp7FMyXG_T8W5YZaN8CA6LDA3YmqwieEvSAoa3qXwW2l0BGA1Lpw-eIoFs0N-CvQe3K9JGScBsmPf/s320/dua-orang-pengemis-meminta-minta-di-pekarangan-masjid-di-kawasan-_110510120109-854.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">picture: republika.co.id</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;">Kemarin
siang saya melihat seorang nenek renta yang datang ke sebuah penjual bakso mie
ayam, dan kebetulan saya sedang membeli mie ayam bakso di tempat tersebut.
Seorang nenek tersebut meminta untuk diberi, tentu saja umumnya kita akan
memberi peminta-peminta tersebut dengan uang. Akan tetapi bukan bentuk
pemberiannya yang akan saya bahas tetapi mengenai respon/sikap/kecepatan kita
dalam memberi sesuatu kepada seseorang peminta-minta, yang kebetulan dalam
kesempatan siang itu adalah seorang nenek perempuan renta. Dari kejauhan saya
pun sudah bisa menebak nenek tersebut akan kemari untuk meminta katakanlah
sedekah atau apa pun itu. Bukan bermaksud pamer tetapi entah kenapa saya begitu
reflek saja mengeluarkan selembar uang ribuan dari saku celanan saya lalu saya
berikan ke nenek tersebut. Bersamaan dengan momen itu dalam pikiran, saya
berharap ibu penjual mie ayam tersebut juga memberikan sedekah entah dalam
bentuk apa saja, tetapi semakin berlalu si nenek dan si ibu penjual mie ayam
tersebut tetap sama saja sikap nya tidak ada antusias untuk memberi si nenek
tersebut. Dan oke, Saya pun pulang setelah membayar mie ayam bakso yang saya
beli.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Yang
ingin saya sampaikan adalah rasa berbagi itu sangat perlu ditumbuhkan, dan yang
paling mudah menurut saya adalah melalui sedekah. Sedekah materi atau
non-materi. Kita harus lebih sigap dan tanggap ketika melihat ada saudara atau
tetangga atau teman kita yang memerlukan bantuan kita, tanpa perlu ada
pemberitahuan dan ajakan. Maka itu akan sangat mulia. Kita, tentu saja, tidak
ingin musibah/bencana/kemalangan menimpa diri kita dan keluarga kita. Uang-uang
yang kita miliki sekarang ini tentu bukan milik kita. Kita hanya diserahi untuk
mengelolanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Kembali
kepada kisah yang saya ceritakan di awal tadi. Selain kejadian tersebut, saya
pernah melihat ada warung/toko yang menolak/menyuruh pergi ketika ada
peminta-minta. Dalam hati saya langsung berkata, “Apa susahnya sih ngasih uang
seribu atau berapa lah, toh warung ini gak akan bangkrut juga kan”. Tentu kita
yang sekarang ini berbahagia dengan keluarga ideal tidak akan pernah mau
melihat ibu kita yang menjadi peminta-minta. Tidak akan pernah terbayangkan
jika ibu kita atau adik kita atau kakak kita yang ada di lampu merah di jalan
siang dan malam meminta-minta dari mobil ke mobil atau dari motor ke motor.
Coba bayangkan. Lalu apa salahnya kita mengurangi beban mereka. Peraturan
pemerintah yang melarang memberi sesuatu kepada anak jalanan. Menurut saya,
ada-ada saja peraturan itu, kita ingin sedikit (sekali) membantu mereka kenapa
harus dilarang, kalau pun harus dilarang apa yang telah dilakukan pemerintah
selama ini terhadap mereka, tidak ada. Kalau pun cuma seribu, syukur lebih dari
seribu, apa sih artinya uang senilai itu bagi kita. Kalau tidak ada seribu
kasih saja 500 rupiah tentu itu tidak akan menyakiti perasaan mereka. Kalau pun
masih tidak punya, berilah doa yang tulus demi kebahagiaan mereka. Terlebih
lagi, coba kita bayangkan jika peminta-minta itu adalah utusan Tuhan yang
dikirim untuk memberi kesempatan kita beribadah. Betapa luar biasanya jika kita
mampu menangkap peluang tersebut. Beri lah kalau memang ingin memberi, tidak
perlu pikir panjang, dengan niat tulus mudah-mudahan Tuhan yang akan membalas
kebaikan bagi orang yang kita beri. Biar kata dikatakan riya' tetapi jika
dilakukan secara terus-menerus, perbaikan diri, berdoa kepada Yang Maha Kuasa
mudah-mudahan sifat dan sikap riya' itu akan hilang dengan sendirinya. Tidak
akan pernah ada akhir cerita seseorang yang tiba-tiba langsung miskin atau
warung nya miskin ketika dia bersedekah/memberi. Pernah saya membaca Hadist
Rasulullah Muhammad SAW bahwa "bersedekah bisa menolak bala dan
memanjangkan umur" (<i>Ashshodaqotu taroddul balaa'i watuthowwilul 'umur</i>).
Lalu apalagi yang kita pikirkan, mulai sekarang jangan kita usir lagi ya
nenek-nenek/ibu-ibu/mbah-mbah yang meminta-minta menghampiri kita. Beri respon
positif dan pemberian yang terbaik dari kita.
Mengenai modus peminta-minta yang memakai alat tipu untuk memperdaya
sang pemberi, saya tidak bisa menjelaskan hal tersebut, biarlah itu menjadi
urusan mereka. Semoga pemberian kita bermanfaat dan barokah. Saya sangat
menerima kritikan/saran dan koreksi terhadap pemikiran saya ini. Semoga Tuhan
memberkahi diri kita dan keluarga kita!! ^^<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Recommended
site : www.wisatahati.com<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Salam,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 115%;">Mukhtar
Habib<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-35222348534682099632011-11-12T23:20:00.001+07:002011-11-17T09:27:54.822+07:00Pulau Komodo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Cara untuk mencapai Pulau Komodo adalah dari Kupang, ibukota NTT, wisatawan kemudian naik pesawat menuju Ende (kota di Pulau Flores). Perjalanan dilanjutkan menuju Labuhanbajo menggunakan mini-bus selama sepuluh jam, kemudian menyeberang menuju Pulau Komodo menggunakan speed-boat selama 2 jam. Wisatawan mancanegara dikenai biaya masuk pulau adalah USD 5 per orang sedangkan Rp 25.000,00/orang untuk wisatawan domestik (Maret 2008). Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti. Ada juga versi lain mengatakan bahwa Pulau Komodo berasal dari kata Ko dan Modo yang berarti tempat tinggal Suku Modo. Kemudian hewan tersebut terkenal hingga saat ini.<br />
<br />
Baru-baru ini komodo terpilih sebagai satu dari tujuh keajaiban alam dunia versi new7wonders. Berikut adalah sedikit mengenai hewan komodo itu sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFYWcSfX9J4wG4Tv1aH-uamAROoAZukAOVmELYXfE_512xw8mNYlgaoIoNTWky_zL8lngB7-5yzpOpdlHwo6AnJiyqsstID3hHKmm9z0WAEbkx9FdHuB5-mNw_XNkE2xAcn9GKixvLZ6K/s1600/komodo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLFYWcSfX9J4wG4Tv1aH-uamAROoAZukAOVmELYXfE_512xw8mNYlgaoIoNTWky_zL8lngB7-5yzpOpdlHwo6AnJiyqsstID3hHKmm9z0WAEbkx9FdHuB5-mNw_XNkE2xAcn9GKixvLZ6K/s400/komodo.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">gambar: new7wonders.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (<i>Varanus komodoensis</i>), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat Ora. Hewan yang termasuk ke dalam kelas reptilia ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, lidahnya ini yang menuntunnya di kegelapan. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Dengan kata lain, lidahnya adalah senjata mematikan bagi mangsanya. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya; jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Oleh karena itu, meskipun, hewan ini sangat terlihat eksotis sangat tidak disarankan untuk mendekatinya atau bahkan mencoba-coba membelainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan itulah sangat sedikit tentang hewan Komodo yang benar-benar adalah naga, dan masih hidup hingga saat ini. Lalu, bagaimana dengan Pulau Komodo itu sendiri. Apakah ada keindahan lain yang bisa diandalkan untuk memperkuat identitasnya sebagai tujuan wisata eksklusif. Ada beberapa tempat wisata yang dapat menjadi andalan selain hewan komodo itu sendiri. Di antaranya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. Pink Beach</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifXJGeohJnJqNufy8GYzlA610p4rNpeRnpOs2yX7TsaZ7M25d9Oy6TBRaxIpOIPp6ktU03RHGrT8nKyqdaUjHTaxamwra5JlNTke-oEIinQtbaEyTuZJmR3qsD8k23HJuvYrPqSFXmVgNG/s1600/pinkbeach.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifXJGeohJnJqNufy8GYzlA610p4rNpeRnpOs2yX7TsaZ7M25d9Oy6TBRaxIpOIPp6ktU03RHGrT8nKyqdaUjHTaxamwra5JlNTke-oEIinQtbaEyTuZJmR3qsD8k23HJuvYrPqSFXmVgNG/s400/pinkbeach.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">gambar: ng-sebastian-panoramio.jpg</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Penduduk setempat menamakannya Pantai Merah, namun secara internasional lebih dikenal sebagai Pink Beach. Kabar baiknya lagi, di pantai ini tidak ada bangunan apa-apa dan tidak dihuni penduduk. Di dunia, pantai berpasir warna pink hanya ada 7 di dunia, salah satunya di Pulau Komodo. Pasir pink ini terbentuk dari pecahan karang berwarna merah. Tapi sebenarnya hewan mikroskopik semacam amoeba bernama <i>Foraminifera </i>yang memproduksi warna merah atau pink terang pada karang. Bila kita mengambil sejumput pasirnya maka terlihat pasir berwarna merah di antara pasir putih. Bila ombak menyapu pasir dan menariknya, maka warna pasir tersebut berubah menjadi pink tua. Keren abis! Butiran pasirnya halus dan empuk, sungguh nikmat saat berjalan atau berjemur di atasnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Taman Laut Nasional Komodo</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQK6DlBmQ3Kk3Dtpzdhk9iy-C55EE49BgZb1cO-ECs-E0TldJMSs9FsuSnBbZECAG0XG17J0-gnLGgm9FoyB67Je524MgaRpUnmX0nhNd4Vo9i1v1lTPt-1TM8c4BX2B1Af7xXbZOAMzH/s1600/taman-nasional-komodo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQK6DlBmQ3Kk3Dtpzdhk9iy-C55EE49BgZb1cO-ECs-E0TldJMSs9FsuSnBbZECAG0XG17J0-gnLGgm9FoyB67Je524MgaRpUnmX0nhNd4Vo9i1v1lTPt-1TM8c4BX2B1Af7xXbZOAMzH/s400/taman-nasional-komodo.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">gambar: langitberita.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Taman Laut Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para penyelam lokal maupun mancanegara. Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi rekreasi menyelam. Jenis ikan hias dengan berbagai bentuk dan warna menghuni Taman Laut Komodo, seperti Regal Angelfish, Checkerboard Wrasse And Masked Unicornfish, Acripora Corals, Gorgonian Fans and Sponges. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200 jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal disini. Jarak pandang (visibility) 5-30 meter. Potensi kehidupan laut di taman nasional ini tercatat sebanyak 259 jenis karang dan 1.000 jenis ikan seperti barakuda, marlin, ekor kuning, kakap merah, baronang, dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Goa Alam Batu Cermin</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSUA2rkrwAJ8ZBg951z3Grqw_UJegIPaqWpcuUYNnijN0kAyhLw1ItkXR9GycC9tMlwSisxQZ5W3auI8j_6HLaYRiVVV3ifrHR_LD11N0vG2kBL5COOSzu0KgLojhBCF4Zw7FFNn2G16O/s1600/Batu+Cermin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSUA2rkrwAJ8ZBg951z3Grqw_UJegIPaqWpcuUYNnijN0kAyhLw1ItkXR9GycC9tMlwSisxQZ5W3auI8j_6HLaYRiVVV3ifrHR_LD11N0vG2kBL5COOSzu0KgLojhBCF4Zw7FFNn2G16O/s400/Batu+Cermin.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">gambar: wisatanesia.com</span></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu Cermin merupakan sebuah goa alam yang memang tidak ada berada di Pulau Komodo, jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari pusat ibu kota Labuan Bajo, dimana kota tersebut akan dilewati ketika akan menuju Pulau Komdo maka ini bisa menjadi pilihan paket wisata eksklusif Pulau Komodo. Di goa ini ternyata banyak keindahan yang bisa dinikmati para wisatawan. Di dalam goa sepanjang sekitar 200 meter yang memiliki banyak lorong ini, dipenuhi dengan aneka rupa stalagtit dan stalagmit (batu yang menggantung di goa) yang masih terpelihara dengan baik. Stalagtit dan stalagmit dalam gua terjadi karena gas karbon dioksida di atmosfer dapat terlarut dalam air membentuk asam karbonat. Air permukaan yang mengalir dan mengandung asam tersebut mengikis bebatuan kapur yang dilewatinya dan melarutkan kalsium karbonat serta senyawa karbonat lainnya. Pada saat meresap ke dalam batuan kapur, air yang telah jenuh dengan senyawa-senyawa karbonat menetes melalui langit-langit gua dan meninggalkan endapan terutama kalsium karbonat yang terus menerus menumpuk menjadi ukiran batu alami yang menakjubkan. Hal yang istimewa berikut dari goa alam ini adalah di sejumlah bagian goa menempel fosil terumbu karang dan satwa yang diperkirakan penyu yang telah keras membatu. Di sinilah misteri sejarah yang menandakan bahwa goa ini merupakan bagian palung laut pada zaman lampau. Sayangnya, hingga kini belum ada penelitian lebih lanjut soal "kekayaan" goa ini. Beberapa penduduk Labuan Bajo menjelaskan pada penulis penamaan Batu Cermin diambil dari keberadaan sejumlah stalagtit dan staglamit yang memancarkan sinar berkilauan bak kristal jika terjilat cahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah beberapa gambaran singkat potensi wisata hewan Komodo dan sekitaran Pulau Komodo yang penulis ketahui. Jika dilihat perjalanan menuju ke lokasinya pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin yang diharapkan setelah Komodo terpilih menjadi new 7 wonders adalah adanya paket wisata dengan biaya terjangkau bagi masyarakat Indonesia secara umum. Tidak hanya wisataawan mancanegara dan orang-orang kaya Indonesia saja yang bisa menikmatinya tetapi juga wisatawan domestik Indonesia secara umum. Tulisan ini di-posting untuk menyemarakkan berita besar terpilihnya komodo sebagai new 7 wonders of nature yang diambil dari berbagai sumber. Tulisan ini juga sebagai berbagi informasi bagi orang-orang yang akan ke Pulau Komodo, belum akan ke Pulau Komodo, dan tentu saja bagi yang belum berani membayangkan akan bisa kesana (termasuk saya ^.^). Supaya nanti kalau diajak ngobrol nyambung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Betapa kerennya alam Indonesia. Satu tempat saja memiliki potensi yang begitu indahnya. Bayangkan jika seluruh wilayah ini dijelajahi, dikenali, dan dikembangkan maka betapa negara-negara lain akan tambah iri dengan negara ini. Jayalah Indonesia-ku!!!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber:<br />
dephut.go.id<br />
id.wikipedia.org<br />
wisatamelayu.com<br />
google picture search engine</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Salam,</div>
<div style="text-align: justify;">
Mukhtar Habib</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-46034010024794048392011-11-01T07:24:00.000+07:002011-11-04T09:02:19.785+07:00MOTHER, The Strongest Person Ever<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Who is the strongest person ever?? That’is a someone who everyone call her : MOTHER. She is the strongest human among God’s creature. As we kn</span>o<span lang="IN">w that God created her from men ribs but I think she is more than just that simply fact. She can lift up a thousand of burden exceed she can. She can do anything meanwhile she is bringing up a baby inside. She is the first person who is smiling when baby safely born to this world. She gives all of her love, worry, happiness, and anything that we, as her son/daughter, never imagine it before. Why she gave us like that. Is she never feel tired with. We disturb her when she should sleep. We </span><span lang="IN">disturb </span><span lang="IN"> he when she is cooking. We </span><span lang="IN">disturb </span><span lang="IN"> her when she is comfortly watching her favorite drama. And we never feel guilty to do that. Because we are baby. May be you are a son/daughter has mother which has to work. She has to divide her thoughts into a thousand part, to serve us and to do her job. She has to working hardly so we can drink milk everyday. Sometimes she has to be waiting to buy new dress because she is remember that her baby needs milk. She has to smile to make us smile although she feels tired. She prepares a meal, or cooking something to eat after work although she needs to take a rest. She never thinks about rest taking before food is ready to serve. Are you still thinking she is weak, fragile, or something? You’re wrong, big wrong. MOTHER is the strongest person ever in this life. Then, we are grown up, what did we do</span> for her<span lang="IN">. </span>Is that enough? <span lang="IN">Nothing can replace it at all. She never hates her son/daughter although we hurt her. Her love never lose even decreasing. That is MOTHER!!!! :’)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-29768652546863951172011-05-23T09:05:00.001+07:002011-05-23T09:09:52.517+07:00Tuhan Dengarlah Keluhku<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="Apple-style-span" style="color: #111111; font-size: 13px; line-height: 19px;"><i></i></span><br />
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-color: transparent; background-image: initial; background-origin: initial; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-size: 13px; margin-bottom: 1.5385em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/dV1u96x9iuk?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div><div style="text-align: center;"><br />
<br />
</div><div style="text-align: center;">Ingin ku lepas keluhku</div><div style="text-align: center;">Pada-Mu Tuhan penyayangku</div><div style="text-align: center;">Ku akui semua dosaku</div><div style="text-align: center;">Meski tersipu tertunduk malu</div><div style="text-align: center;">Jiwa dan hati tertutup debu</div><div style="text-align: center;">Akan ku terkurung nafsu</div><div style="text-align: center;">Ketaatanku tertimbun penuh dosaku</div><div style="text-align: center;">Tuhan tutupi aibku</div><div style="text-align: center;">Tuhan jangan biarkan diriku</div><div style="text-align: center;">Semakin jauh tertipu nafsu</div><div style="text-align: center;">Hanya pada-Mu ku mohon ampun dari semua dosa</div><div style="text-align: center;">Jari lemahku mengetuk pintu maaf-Mu</div><div><div style="text-align: center;">Agar kau hapus salahku</div><div style="text-align: center;">Hanya pada-Mu ku mohon ampun dari semua dosa</div><div style="text-align: center;">Jari lemahku mengetuk pintu maaf-Mu</div><div style="text-align: center;">Agar Kau hapus salahaku</div><div style="text-align: center;">Tuhan dengarlah keluhku</div><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><i>Song tittled "Tuhan Dengarlah Keluhku" by : Haddad Alwi</i></span><br />
<blockquote><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"></span></b></i><br />
<blockquote><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: small; font-style: normal; font-weight: normal;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"></span></b></i></span></span></b></i><br />
<blockquote style="display: inline !important;"></blockquote></div></blockquote><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div><div style="text-align: center;"><i><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Georgia, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i></i></span></span></b></i></div></blockquote><br />
</div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-61688898349889590542011-05-15T11:16:00.000+07:002011-05-15T11:16:54.684+07:00KAMPUNG RAMBUTAN, PREMAN, DAN BIS TAK LAYAK JALAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Jakarta yang berlabelkan sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang menawarkan berjuta janji manis bagi pendatang. Tak heran jika tiap tahun Jakarta didatangi oleh para pendatang dari berbagai asal kota bahkan pulau. Baik pendatang yang datang dengan sejuta kesiapan maupun pendatang yang hanya mencoba peruntungan tanpa ada kemahiran sedikit pun dari dirinya. Tak adanya kontrol yang tepat dan tegas dari pemerintah menjadikan wajah kota Jakarta penuh dengan ketimpangan dan kesemrawutan di tengah kemegahan dan tingginya perputaran bisnis. Sebut saja jasa transportasi misalnya. Mulai dari bis trans-Jakarta, KRL, sampai dengan bajaj yang menjadi ikon kota megapolitan tersebut. Terminal bis pun dibangun disana-sini untuk menunjang pergerakan bis-bis tersebut. Tapi apa lah tetap saja semrawut adanya. Kampung Rambutan adalah terminal luas di kota Jakarta dengan persediaan bis yang tak pernah sepi. Bahkan dapat saya katakan kalau loket penjualan, calo tiket, WC umum, calon penumpang, dan para preman tak pernah sepi aktivitasnya. 24 jam non-stop. </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Bicara tentang Kampung Rambutan. Tulisan ini akan menceritakan pengalaman saya yang tidak menyenangkan ketika dahulu saya sempat merasakan berjuang pulang ke Solo dengan naik bis melalui terminal Kampung Rambutan. Boleh kalau saya katakan kalau saat-saat itu adalah perjuangan karena saat itu bagi saya segera naik bis dan meninggalkan tempat tersebut adalah permohonan yang paling sangat saya inginkan saat itu. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">I was begging to God hardly at that time</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Cerita ini terjadi kurang lebih 4 bulan lalu. Dan baru bisa saya tuliskan saat ini karena niatan saya untuk mengisi artikel di halaman blog ini yang sedang membara. Setting tempat berawal dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Saat itu saya baru tiba di tanah air setelah selesai melaksanakan program pertukaran pelajar ke Korea Selatan bersama dua orang teman. Yang satu penerbangan ke Yogyakarta dan yang satu lagi tujuan penerbangan yang sama dengan saya. Yang ke Yogyakarta sudah sempat booking a ticket tetapi kami yang ingin ke Solo belum. Saya tahu bahwa saya belum memiliki tiket pesawat Jakarta – Solo dan saya berpikir bahwa saya akan beli tiket saat tiba di bandara, on the spot. <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Booking a ticket</i> yang selalu gagal dan konfirmasi yang terlalu lama mengakibatkan saya tidak memiliki tiket ke kota yang saya inginkan. Sesampainya di bandara saya hanya berpikiran untuk pulang ke Solo. Teman saya sudah memperingatkan saya untuk minta jemput saudara yang ada di sekitaran Jakarta. Tetapi saat itu yang ada di pikiran saya adalah untuk bisa sasmpai di Solo, tidak ada yang lain. Alhasil, saudara tidak ada yang menjemput karena sudah saya telepon dan tidak ada jawaban.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Sesampainya di bandara saya mencari tiket Jakarta – Solo dari semua jenis maskapai penerbangan yang ditawarkan di bandara tersebut. Beruntung bagi teman saya yang bisa mendapatkan satu-satunya tiket terakhir penerbangan ke Solo meskipun dengan harga yang sangat mahal sekali. Singkat cerita, dengan kata lain, saya akan pulang sendirian ke Solo. Saya sudah memiliki alternatif transportasi untuk pulang ke Solo yaitu naik bis Rosin. Bis yang bisa dikatakan nyaman dan aman. Akhirnya kami berpisah satu sama lain di bandara tersebut dengan tujuannya masing-masing. Sebelum berpisah saya dan teman saya sempet mendiskusikan bagaimana nantinya dalam perjalanan saya. Saya sempat tanya kepada petugas bandara bagaiamana saya bisa mendapatkan bis Rosin, dan petugas itu pun dengan yakin menjawab silakan pergi ke terminal Kampung Rambutan. Seketika itu juga saya agak ragu karena teman saya yang orang Jakarta dan sering bepergian dengan Rosin menyarankan saya untuk pergi ke terminal Lebak Bulus untuk mendapatkan bis Rosin. Pendirian saya saat itu tergoyahkan karena si petugas menyampikan kalau lebih cepat ke Kampung Rambutan saja dibandingkan ke Lebak Bulus karena akan lewat jalan tol. Berhubung juga saat itu sudah sore, menjelang maghrib, waktunya Jakarta macet, dan takut ketinggalan jadwal bis tersebut dengan yakin saya pun naik bis Damri Bandara menuju Kampung Rambutan. Di dalam bis saya sempat kembali menelepon Bulik saya untuk mengabarkan kalau saya tidak jadi mampir ke rumah. Bulik pun sedikit memaksa saya untuk mampir ke rumah beliau. Bulik lebih terkejut lagi dan tambah memaksa ketika saya berkata kalau turun di Kampung Rambutan. Tetapi karena saya sudah ada di dalam perjalanan bis dan keinginan saya untuk segera sampai di solo akhirnya saya tolak paksaan bulik tersebut. Dan kenangan pahit pahit manis pun dimulai.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Saat itu waktu menunjukkan kurang lebih pukul 4.45 pm. Memang benar jalanan terlihat macet dimana-mana. Saya bisa sedikit berpikir tenang karena bis ini melaju menuju tol. Setelah berkilometer melaju di jalan tol bis pun meluncur di jalanan kota. Alamak belum-belum sudah terkena macet. Saya pikir bahwa terminal dengan pintu keluar tol hanya beberapa menit saja. Dan ternyata sampai berjam-jam jauhnya. Satu per satu penumpang bis Damri mulai turun di tujuannya masing-masing. Tak terasa hanya tinggal 2 orang saja, saya dan penumpang perempuan. Sesaat sampai di terminal Kampung Rambutan saya agak terkejut melihat jam di tangannya yang menujukkan hampir jam 9 pm. Ternyata ini yang dinamakan macet nya Jakarta. Sungguh menyita waktu dan pikiran. Tetapi kejutan tidak berhenti hanya sampai di jam saja. Saat turun bis saya memanggil kernet bis untuk menurunkan koper saya. Agak terkejut si kernet menananyakan koper saya, dan saya menjawab “Ya, koper itu milik saya!!”. Tahu kenapa saya terkejut bukan kepalang setelahnya. Koper saya dengan seenaknya diturunkan dan diberikan ke penumpang lain yang turun di tempat sebelum saya. Betapa Anda tak kan terkejut dengan hal tersebut. Untung saja kejutan itu tidak berlangsung lama karena ada seorang bapak yang turun dari mobil pribadi memanggil dan memberikan koper itu kepada saya. Sambil tersenyum bahagia dalam hati saya berkata “Alhamdulillah..”</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Seorang bapak tersebut sudah memberikan koper kepada saya dan sesaat sebelum saya meraihnya ada tangan kekar yang gelap meraih koper saya dengan cepatnya. Tak heran ternyata dia kuli panggul atau dalam istilah kerennya potter. Tanpa basa-basi calo tiket yang sigap datang bersama dengan potter menanyakan kemana saya akan pergi. Seketika itu juga dia siap mencarikan bis menuju Solo. Sayangnya bis Rosin sudah habis jam keberangkatannya. Apa mau dikata saya pun minta kepada calo tiket itu untuk dicarikan bis apa saja yang menuju Solo asalkan executive class. Dasar saya yang kurang berpengalaman dan masih terbawa euforia selama hidup di Korea Selatan saya asal percaya saja dengan orang tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Sebelum saya lanjutkan cerita paragaraf di atas, saya ingin berbagi bagaiamana teraturnya hidup di Kota Selatan dan betapa baiknya orang-orang di negeri itu. Masalah keteraturan tentu saja Indonesia kalah jauh. Masalah kebaikan orang-orang ternyata orang Korea Selatan sangat jauh lebih ramah dari orang di negeri sendiri. Negara yang hanya terpaut satu hari lebih cepat tanggal kemerdekaannya itu memang termasuk negara maju. Transportasi, jalanan, terminal, dan bisa dikatakan seluruh aktivitasnya sangat teratur. Orang-orang di negeri Ginseng itu sangat ramah khususnya terhadap para foreigners seperti saya saat itu. Jadi apa pun yang disampaikannya ketika saya meminta bantuan langsung saja bisa percaya dan tidak pernah saya merasa ditipu. Semapat dengar cerita ketika ada koper yang tertinggal di sebuah terminal selama berhari-hari dan herannya koper itu tidak bergeser sedikit pun dari tempat semula karena mereka paham betul barang itu bukan miliknya. Tak heran banyak TKI yang betah tinggal di sana. Kesimpulannya KITA harus kembali ke fitrahnya sebagai negara yang penuh adat dan sopan santun. Bertindak untuk kemuliaan diri dan untuk kebaikan orang lain.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Akhirnya si calo tiket mengantarkan saya ke loket tiket bis jurusan ke Solo. Dikelilingi oleh para pemuda preman terminal tanpa basa-basi penjaga tiket mengatakan tiket seharga Rp 260.000,00. Saya pikir ini adalah hal wajar mengingat tiket ini adalah executive class. Merasa tugas si calo sudah selesai di pun pergi tetapi potter tadi tidak serta merta pergi di meminta uang Rp 10.000,00. Saya pun memberinya karena dia patut mendapatkannya. Sesaat saya akan membawa sendiri koper saya ada potter lain dengan tidak jelas memaksa membawakan koper saya. Dengan jarak tempuh membawa koper hanya 7 langkah dia meminta upah Rp 10.000,00. Sambil memaksa dan berkata kalau dia penjaga tempat duduk yang akan saya duduki saya pun memberinya dengan tidak ikhlas. Tidak sampai disitu, hanya beberapa menit saya duduk ada dua orang yang menghampiri saya. Yang satu memaksa saya untuk membeli cincinnya dan yang satu lagi memaksa saya membeli handphone nya. Untuk kali ini saya bersikukuh untuk tidak menanggapinya. Merasa dua orang tadi capek mereka pun pergi. Dan hanya beberapa menit mereka pergi kemudian datang satu orang yang mengaku penjaga keamanan bis yang akan saya naiki. Merasa sedikit lega dan tanpa curiga saya pun sedikit sekali ngobrol dengannya. Tidak lama ngobrol, dua orang tadi datang lagi dengan paksaaan yang lebih tetapi saya pun tegas tidak menanggapinya. Sambil membawakan koper saya penjaga keamanan bis pun berkata kalau bis saya sudah datang kemudian saya pun berlalu meninggalkannya. Satu orang dari mereka tidak menyerah untuk memeras saya. Kemudian saya berkata kalau saya akan memberikan uang yang dia minta yaitu Rp 5.000,00 ketika sudah sampai di dalam bis. Saya beranggapan bahwa mereka tidak akan berani macam-macam ketika penumpang sudah duduk di dalam bis karena ini executive class. Dan ini lah adegan scen yang membuat saya tak habis pikir. Saya sudah curiga dengan bis yang akan saya naiki dari kejauhan yaitu bentuknya sanag mirip bis ekonomi. Memang benar dugaan saya, saat melewti pintu bis dan melihat kondisi di dalam bis sambil hati sangat kecewa dan sangat sekali merasa ditipu bahwa bis yang saya naiki adalah bis ekonomi dan saya membayarnya dengan harga tiket bis eksekutif. Tak sampai disitu, belum saya duduk dengan nyaman, meski sebenarnya sangat tidak nyaman sekali, orang yang mengaku penjaga keamanan itu meminta uang Rp 200.000,00 karena usahanya membawakan koper saya. Kembali saya tak habis pikir bagaimana bisa dia berkata membawakan koper saya yang saya tahu dia memaksa membawakan koper itu. Sangat memaksa. Dan, kembali kepada orang yang meminta uang Rp 5.000,00 tadi bahwa orang itu tidak henti-hentinya memeras saya dengan meminta uang lagi sebesar Rp 50.000,00. Betapa saya ingin marah dan memukul orang itu tapi saya yakin komplotannya sudah menungguku di luar bis jika saya lakukan itu. Bahkan saya duga bahwa sopir dan kernet bis pun berkomplotan dengan orang-orang seperti itu. Dugaan saya diperkuat bahwa sopir dan kernet itu seakan-akan mempersilakan memeras saya. Bis tidak begitu dijalankan ketika semua penumpang sudah siap berangkat. Bis baru berjalan ketika orang terakhir telah mendapatkan apa yang diinginkannya. Entah saya heran kenapa begitu baiknya saya waktu itu atau seorang penakut saya itu. Saya memberikan mata uang Won Korea sebesar Rp 10.000,00 dan tidak Rp 1.000,00 saja padahal saya berhasil membohongi mereka kalau 1 Won itu Rp 10,00. Betapa saya menyesal tidak mengatakan kalau 1 Won itu Rp 10.000, 00 saja. Pasti saya tidak rugi banyak dan puas membohongi mereka. Sengaja saya memberikan uang Won Korea karena saat itu saya benar-benar habis diperas secara bergantian. Uang rupiah saya habis dan bahkan saya harus meminjam uang Rp 20.000,00 kepada penumpang lain yang saya pun tidak mengenalinya. Selesai memeras, bis pun berjalan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Saat berjalan, penumpang lain pun silih berganti bertanya dengan saya mengapa bisa terjadi seperti itu. Takut karena diperas lagi, ada pertanyaan yang sengaja yang saya tidak jawab jujur. Telepon dari Bulik Jakarta pun tidak saya angkat, kemudian saya matikan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">handphone </i>saya. Benar-benar dalam kondisi memprihatinkan saya waktu itu. Ketika kondisi sudah stabil saya pun berani ngobrol dengan uang memeinjami saya uang Rp 20.000,00 dan saya berjanji akan mengembalikannya. Beruntungnya setelah berkenalan dan berterimakasih ternyata, Ihsan, adalah alumni UNS Solo tempat saya juga kuliah dan ternyata juga dia adalah teman dari Pamuko teman saya yang bergabung dalam Semarang Community yang saya pimpin. Puji syukur betapa ada sedikit kondisi dimana saya bisa tersenyum lega. Kami pun mengobrol selama perjalanan dan saya ceritakan permasalahan sebenarnya saat preman memeras saya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Waktu terus berjalan, dari mulai malam berangkat dari Kampung Rambutan sampai siang pun tiba di Cirebon. Bis berjalan sangat lambat saat malam hari karena lampu bis terjatuh dan rusak. Siang hari, bertepatan dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">long week end </i>jalanan pun macet dimana-mana. Saya pikir saya akan sampai di Solo kurang lebih tengah hari di hari berikutnya. Tapi apa mau dikata, dasar memang sejak awal saya ada masalah dengan bis yang saya naiki hampir 18 jam perjalanan dari Kampung Rambutan bis baru sampai di perjalanan masuk Kota Kendal. Kecewa berat saya dibuatnya. Akhirnya ketahanan bis tidak layak jalan itu menemui batasnya. Ban pun bocor. Seluruh penumpang menunggu sopir dan kernet memperbaikinya selama hampir 2 jam. Ada yang tidak tahan dengan kondisi ini akhirnya memilih untuk naik bis lain. Saya dan Ihsan berpikiran sama tetapi kami berdua sudah kehabisan uang saat itu. Kalau kami punya uang pasti Kami akan ikut mereka untuk pindah bis. Mesin ATM pun tidak ada di sekitaran tempat bis bocor ban. Apa mau dikata kami pun menunggu bis selesai diperbaiki. Selama menunggu itu saya menghidupkan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">handphone. </i>SMS <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pending</i> masuk dan panggilan telepon masuk tidak lama kemudian. Yaitu ibu saya yang menelepon menanyakan kabar. Saran ibu supaya saya turun di Candi, Kota Semarang dan pilih naik taksi untuk sampai di rumah Semarang saja dan tidak perlu sampai ke Solo. Saya pun menurutinya. Singkat cerita, saya pun naik taksi dan sampai lah di rumah dan disambut dengan Bapak. Alhamdulillahirobbil alamin...</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Pengalaman ini langsung menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">top of consideration </i>saya dalam bepergian dari dan menuju ke luar Jakarta. Saya tidak ingin kejadian pahit itu terulang lagi untuk kedua kalinya terlebih lagi menimpa keluarga saya. Ada beberapa hikmah yang saya dapatkan dari pengalaman pahit tersebut yaitu :</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Yang pertama dan yang utama, patuhi nasehat orang tua. Saat itu saya mengabaikan saran dari Bulik untuk tinggal dulu semalam di rumah;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Bepergian sendirian/dengan banyak barang bawaan dari dan menuju luar Jakarta adalah sangat tepat jika naik transportasi privat jasa travel, tentunya yang terpercaya;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span>Jangan lagsung percaya dengan yang tidak dikenal meskipun dia adalah petugas bandara sekalipun, percayai orang yang sudah dikenal saja, teman;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Berpikir untuk mencari alternatif tujuan lain. Saat itu saya hanya berpikiran untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">flight </i>ke Solo dan tidak kepikiran untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">flight </i>ke Semarang padahal rumah orang tua ada di Semarang;</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]-->Meminta teman/keluarga untuk menemani ke tujuan yang belum pernah dituju;</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-bidi-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><i style="mso-bidi-font-style: normal;">Back to reality</i>, bahwa ini adalah Indonesia dan bukan Korea Selatan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Dan begitulah pengalaman ini saya bagi kepada Blogwalker sekalian. Semoga bisa menjadi tindakan preventif bagi yang mengalami kondisi seperti yang saya ceritakan di awal cerita ini.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Salam Hangat,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Mukhtar Habib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Email : mukhtar.habib@rocketmail.com</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Facebook : Mukhtar Habib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Twitter : @mukhtarhabib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%;">Skype : m.habiib</div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-4495070698678635432011-05-01T09:06:00.000+07:002011-05-01T09:06:32.934+07:00HEART CONFESSION ON SATURDAY NIGHT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dan tidak tahu kenapa hasrat saya untuk menulis artikel seperti meledak-ledak, apakah karena akhir-akhir ini saya cukup banyak waktu untuk bisa dikatakan menganggur. Posisi yang satu itu memang tidak lah mengenakkan, dimana saya tipe orang pekerja keras dan suka dengan kesibukan dan ketika ada di suatu titik itu saya merasa seperti orang yang benar-benar tidak berguna, dan menulis ini adalah untuk memberikan ketenangan pada diri dan pikiran saya untuk bisa dikatakan sedikit berguna Sepertinya saya merasa seperti sedang kuliah dulu tepatnya ketika tahap penyelesaian skripsi dimana teman-teman saya sudah berada di tahap, katakan lah, tahap X+1 sedangkan saya berada di tahap X-2. Saya bahkan tertinggal minus satu, jauh tertinggal. Kadang saya iri tapi iri saya adalah positif layaknya kuda pacu yang berlomba di lintasan sekuat tenaga memberikan yang terbaik. Dan saat itu saya terlihat kalah cepat karena teman-teman saya lebih cepat lulus dibandingkan saya. Begitu juga saat ini saya iri, iri saya positif, melihat teman-teman sudah berkarya memeras keringat demi sebongkah emas berlian sementara saat ini saya belum. Dalam diri saya berkata “Ah ini hanya lah sementara”. Saat ini mungkin menulis adalah kesempatan mengasah kemampuan saya lainnya. Gairah menulis ini berawal dari ketika saya menonton tayangan di televisi mengenai kisah seorang yang muda dan yang berprestasi yang suka menulis juga. Bagi saya mungkin kegiatan itu cocok dengan saya saat ini. Bagi saya mungkin kegiatan itu cocok dengan saya yang suka bercerita. Cerita yang saya sampaikan kepada teman-teman bukan lah cerita pribadi mendalam. Saya memang suka cerita tetapi saya juga termasuk orang tertutup. Pernah ada tes psikologis sederhana yang saya lakukan dan hasilnya adalah saya termasuk orang yang memiliki nilai seimbang untuk orang dengan karakter warna merah dan biru.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat saya menulis ini adalah ketika malam minggu. Di saat orang lain lebih tepatnya pemuda/pemudi pergi melepas penat dengan pergi bersama pasangannya saya malah ada di depan komputer menulis artikel ini dengan ditemani musikalisasi puisi Ari Reda dan segelas kopimix. Suasana yang sangat mendukung untuk berpikir cepat. Ketika menulis artikel ini pula sedang diselenggarakannya Semarang Night Carnival dan saya malah melakukan senam jari memijat keyboard dan mengelus mouse. Memang saya tidak begitu suka dengan acara<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> hang out </i>tetapi ketika ada yang mengajak <i style="mso-bidi-font-style: normal;">travelling or hiking to the top of mountain </i>saya akan sangat tertarik sekali. Tetapi saya masih bisa dinego kemana pun akan pergi. Fleksibel. Bisa dikatakan saya lebih tertarik di rumah saja ketimbang di luar. Saya merasa tidak perlu pergi ke luar saat ini. Memang seakan-akan hati ini masih terngiang dengan hidup saya di kos yang suka <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hang out </i>mungkin bisa disebut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hang out </i>yang berbeda. Dulu pergi ke luar untuk melakukan tuga –tugas kuliah dan tugas-tugas organisasi. Tetapi itu lah menariknya karena banyak hal baru yang saya dapatkan. Mungkin akan sama saja tetapi mungkin saya belum bisa beradaptasi lagi dengan kehidupan rumah. Banyak teman yang sibuk. Banyak teman yang saya lupa, rumah dan nomor <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hand phone </i>nya. Tetapi saya belum pikun saya masih bisa mengenal dan menyebut nama ketika bertemu mereka. Hanya satu kelompok teman yang tak akan terlupakan yaitu Coploxthox.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Akhir-akhir ini hari-hari ku memang tak semenarik yang biasanya, bagi saya. Tidak banyak frame adegan yang saya lakukan. Hanya berkutat di sekitar rumah dan melakukan hal monoton. Menjenuhkan memang tetapi entah saya bisa nyaman dengan hal itu di rumah ini. Rumah saya bukan lah rumah gedongan dengan fasilitas sangat lengkap tetapi adalah rumah sederhana apa adanya. Sederhana dan disyukuri. Bangun pagi sholat subuh jama’ah adalah rutinitas yang tidak boleh terlewatkan. Karena menurut yang saya ketahui subuh itu adalah ketika malaikat turun langsung datang melihat kita beribadah. Memang tiap harinya saya harus sholat berjama’ah di mushola. Bagaimana tidak, malu saya jika tidak bisa sholat jama’ah, karena jarak mushola dengan rumah saya hanya berjarak kurang lebih 13 langkah. Di sekitar rumah ada 6 mushola/masjid, itu yang saya ketahui. Jadi bisa dibayangkan ketika adzan dan pengajian bersamaan. Sangat pesantren sekali suasananya. Tiap ada adzan atau pengajian cukup duduk manis di rumah pun sudah seperti datang pengajian di mushola. Itu lah nikmat yang saya dapatkan. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau di rumah memang saya usahakan sholat berjamaah karena saya selalu tidak bisa sholat berjamaah ketika ada di kos, kecuali sholat jum’at. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selamat pagi. Dan akhirnya artikel ini saya lanjutkan di pagi hari ini, minggu. Malam tadi akhirnya saya berbaring sebentar dan tertidur setelah melanjutkan dengan satu paragraf dan minum kopimix. Memang kopimix tidak bisa membuat terjaga. Mungkin artikel ini sudah tidak lagi cocok diberi judul pengakuan hati di sabtu malam. Tetapi setelah dipikirkan sudah terlanjur sudah saya ketik dan saya malas mengganti lagi. Apa arti sebuah judul. Pagi ini saya sengaja lanjutkan karena saya merasa ada satu hal yang terbengkalai untuk diselesaikan. Suasana hari yang nyaman bagi saya adalah suasana di pagi hari. Suasana sangat memberikan kesejukan, kesegaran, dan kebugaran. Dan serasa pikiran ini masih <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fresh </i>untuk menuangkan gagasan kreatif. Belajar untuk ujian pun saya lebih suka belajar di pagi hari. Selagi malam saya lebih suka membaca materi tidak mantap. Kemudian pagi-pagi sebelum subuh bangun untuk belajar. SKS atau Sistem Kebut Sepagi hari. Tetapi bagi yang suka belajar ini adalah contoh yang buruk. Tetapi cukup bekerja untuk memori jangka pendek.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat menulis artikel ini saya sambil mendengarkan pengajian Al Hikam mp3 yang saya dapatkan dari dosen saya sewaktu kuliah. Pengajian Al Hikam disampaikan oleh Kyai dari Jombang yang belum saya ketahui nama nya. Mungkin nanti akan saya tanyakan ke dosen saya lebih dahulu. Dan menjadi tidak fokus dalam menulis ini. Karena isi kajian yang sangat menarik untuk disimak. Dan akhirnya saya stop dulu untuk menyelesaikan artikel ini. Artikel ini bukan lah artikel yang terkonsep rapi dengan urutan alur tetapi adalah artikel bebas yang disusun secara inisidental yang ada di pikiran. Benar-benar-benar insidental. Insidental pula setelah sedikit saya mendengar pengajian tadi saya merasa kangen dengan rutinitas pengajian yang saya ikuti setiap minggu ke- 2, 3, 4 setiap bulannya di rumah dosen yang saya minta mp3 Al Hikam ini. Bagi saya aktivitas ini adalah sangat penting bagi mahasiswa-mahasiswi yang kajian keagamaannya sangat tidak proporsional di akademik perkuliahan. Saya berpikir pengajian ini lebih tepat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Sampai-sampai secara tidak terkonsep aktivitas ini saya jadikan sebagai agenda rutin pengurus organisasi yang muslim ketika saya memimpin suatu organisasi. Lebih tepat bagi saya untuk mencari ilmu agama yang aman dan nyaman dibandingkan diskusi dengan mahasiswa yang sebagai pengurus organisasi keagamaan di kampus. Akan banyak emosi dan nafsu yang melingkari diri saya saat diskusi dengan mereka. Saya juga beberapa kali waktu itu mengajak teman-teman yang saya kenal untuk datang pengajian. Tapi ya itu semua terserah dengan kehendak hati mereka karena toh bukan ajakan saya yang menjadikan mereka mengerti ilmu agama. Di kosan pun hanya satu yang mampu bertahan rutin datang pengajian bersama dengan saya. Tetapi itu juga ketika ada saya di kos untuk mengajak dia. Jika tidak ada maka dia pun juga tidak datang karena merasa kurang nyaman tidak ada yang kenal. Saya juga pernah memintanya untuk mengajak teman kampusnya. Maklum pengajian ini banyak dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi dari fakultas saya berkuliah waktu itu. Sampai saat ini agenda minggu ke- 2, 3,4 itu masih berlangsung dan saya berdoa semoga pengajian yang menjadi sarana belajar ilmu agama dengan belajar langsung dari guru nya akan tetap berlangsung sampai kapan pun. Dan semoga Tuhan memberkahi pengajian itu, orang-orangnya, dan yang memberikan sarana diselenggarakannnya pengajian tersebut.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bicara tentang pagi ini di kosan pasti sangat sepi karena. Mesti saya sudah tidak lagi banyak tinggal di kos, Solo, tetapi sewa kamar kos saya masih sampai bulan September besok. Jadi kadang-kadang saya ke kos untuk sekedar ada urusan. Hari sabtu merupakan hari mudik bagi kebanyakan teman kos. Rumah yang cukup dekat memberikan kesempatan untuk pulang tiap weekend. Dan tidak jarang menyisakan 3-4 orang untuk menjdai satpam kos, termasuk saya. Saya adalah penghuni kos yang mendapat predikat satpam kos karena jarang sekali pulang mudik. Jarak solo semarang memang tidak terlalu jauh tetapi entah kenapa saya merasa ada saja hal yang harus diselesaikan waktu itu. Jadi jarang sekali pulang mudik. Terlebih lagi ketika kurang lebih 3 tahun saya mengikuti kegiatan organisasi kampus semakin membuat saya jarang pulang. Kadang rapat, kadang survei, kadang menyelesaikan proposal, kadang dimintai tanda tangan. Tapi saya suka semua itu. Bukan berarti saya tidak perhatian dengan orang tua. Saya kadang memberitahukan saya sedang apa dan akan apa. Saya tidak lupa berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka. Yang saya tahu ridlo Tuhan bergantung kepada ridlo orang tua. Jadi berpikir apa lagi untuk selalu berdoa untuk kedua orang tua.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk organisasi, saya masih dianggap sebagai koordinator Semarang Community (Semut). Yaitu komunitas mahasiswa-mahasiswi asal Semarang dan sekitarnya yang kuliah di UNS Solo. Dari awal berdirinya yaitu bulan puasa tahun 2008 sampai sekarang Mei 2011 saya masih sebagai koordinator. Bukan hal yang membanggakan bagi saya karena komunitas ini saya anggap kurang berkembang dan itu karena saya yang kurang menggiatkannya. Perlu adanya regenerasi. Sangat perlu. Dalam waktu dekat, kami berencana akan ada rekreasi ke Jumog dan di sekitaran kebun teh Kemuning. Semoga dapat terealisasikan karena seringnya komunitas ini hanya berakhir sampai di rencana saja tanpa ada pelaksanaan. Dan semoga untuk yang satu ini tidak berakhir seperti itu. Kegiatan itu saya pikir sangat pas untuk menunjukkan eksistensi komunitas ini di tengah hampir hilangnya semangat berkomunitas. Ada satu hal yang diungkapkan di sini bahwa mungkin komunitas ini tidak berkembang karena koordinatornya tidak kreatif dan lepas tangan tetapi kenyataannya saya kebanyakan juga lah yang menjalankan program yang telah disepakati padahal sudah sempat dibentuk bidang-bidang yang membidangi nya. Ada saja alasan yang membuat yang lain tidak bisa mensukseskan. Kemudian saya pikir ada baiknya jangan saling menyalahkan dan menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Terima kasih untuk teman-teman Semut yang kemarin-kemarin nongkrong di hik sampai diusir yang punya hik segala. Mengesankan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mungkin saya cukupkan saja cerita edisi kali ini sudah 5 halaman dan pasti nanti yang membaca akan lelah membaca lewat layar LCD atau layar monitor biasa nya. Sudah tidak akan sangat relevan lagi dengan judul di atas jika tulisan ini dilanjutkan. Tulisan ini hanya pengisi waktu di kala senggang. Dan seketika itu juga bau masakan ibu saya tercium harumnya membuat perut ini tak bisa kompromi menahan lapar. Memang akhir-akhir ini saya sedikit mengurangi jatah makan saya karena saya prihatin dengan kondisi perut kotak-kotak saya yang semakin <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mblendung</i> saja. Tidak banyak aktivitas tetapi makan melaju kencang. Tidak seimbang. Itu yang membuat perut semakin membulat. Tulisan ini hanya pelipur lara terhadap pikiran yang akhir-akhir ini tidak banyak melakukan hal-hal, seperti yang sudah disampaikan. Semoga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Heart Confession </i>ini dapat diterima untuk dibaca blogwalker sekalian. </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-20368077469908406332011-04-30T09:42:00.001+07:002011-04-30T09:45:26.769+07:00IT IS MY STORY PART 2<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">......</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">..</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">.........</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">..</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">In my first year I have a good grade point but in the second year and in the beginning of third year my grade point is decreasing. I realize it is not good. I must fix it. I must study hard again to increase my grade point. Then I have a grade point target when I graduate. I must reach at least 3.2’s for my grade point average. Thanks God, It works. I have grade point average more than I expect. I have 3.36 for my graduate grade point average.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><h2 style="line-height: 115%; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;">“As I said before I had new experience which never got it in high school, that is I join in student organization. I had two student organization, that are Student Council in Faculty of Agriculture only for one period and Organization for Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student for two period”.</span></h2><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">I didn’t work well when I occupied as a Staff of Budgetary Commission of Student Council in Faculty of Agriculture. I feel I am not ready yet to be. In the beginning I work hardly but I did not work well later. In the first duty, I become a leader of court. In the beginning I did it successfuly but after time by time I feel no spirit to continue it. My General Chairman in Organization for Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student calls me to discuss how is happen wrong with me, why am I not work well because he knows my potential. After I had discuss I feel spirit again and I am willing to finish period remaining. But that doesn’t work well when I am spirit the others isn’t work well. Automatically I quit without permission.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">In 2008, I join in Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student Organization until 2009. I am a Staff of Membership Management with mas Lutfi as a group leader. He was being a mentor me. I have a job to manage and raising all of our student in Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Department in their potential, loyality, soft skills, make an organizing committe, and many more. I feel happy join on this organization because I meet kind, funny, smart, and loyal person. They push me up to do better in anytime and I did it. I chose as a the best board.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">In 2009, I nominate myself to be a general chairman. It was not easy. I must thinking for a long time before I decided to go to general chairman’s election. My friends are supporting me. They keep flatter me because they know I deserve to be a general chairman. Finally I elected as a General Chairman of Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student Organization period for 2009/2010. I am still remember when I win the election with 99 voices. Thanks God, it was like 99 of the God’s name, perfection.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Beside the organization activity I also had fun activity with my friends. For me who came from another city, off course, I intereseted exploring what is an exciting places in this city, Solo. Klewer Market, Pusat Grosir Solo (PGS), Solo Grand Mall, The Surakarta Royal Building, Batik Producing Center : Kauman and Laweyan, Klithikan Market, Legi Market, Tawangmangu, and many more. There is so many exciting place. Sometimes I wish I can live and work on there.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><b>“<span class="Heading2Char"><span style="line-height: 115%;">My lecturer was judging that</span></span> </b></span><span class="Heading2Char"><span style="line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: #6fa8dc; font-size: large;"><b>I am suitable to be a researcher, politicians, and the other job which are need to meet many people“</b></span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 13pt;"><o:p></o:p></span></span></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Now for the last, I would tell you about my lecturer’s judgement about me. Some day I have discuss time with some lecturers in my major study. Not only one lecturer comment about me but there are many. But for now I would write only two lecturer. Firstly, is Professor Darsono. He is a smart and grounded lecturer. He has many friends in Senayan. I mean many politicians. Politician works at Senayan so I used Senayan that refers to a politician. Not only great politicians he knew but also president, minister, chairman of party, and many more a great people in Indonesia. Professor Darsono said that I am suitable to be a researcher, politicians, and the other job which are need to meet many people. That was amazing me how he can said about that. But I think so. I really like to meet many people because it makes me trying hardly to be the best person among them. I trust that because I ever proved that. I am completely sure that there is nothing impossible if we do every work hardly and let God handle the rest.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Let me continue it, second is, Mrs. Rhina. She is Deputy Dean of Agriculture Faculty. My faculty has three deputy dean and every deputy dean has different job. The first is handle about academic, The second is handle financial, and the third is handle student activity. Mrs. Rhina is the second, she is handle a financial field. Furthermore, She is my first-guide for my thesis. She ever gave me her judgment at my thesis exam. She said to me do not be statisfied quickly. She knows I have a big potential to make me such a great person.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Okay, that is all I can tell you. I separate this story into two parat because I can not wait to post this story until I finish it. I know it is not describe well my story. I can not use English as well as you can. But through this article I try to improve my English skill. I hope you enjoy it. Please leave your comment so I can know how does far I can narated my story. Thank you so much for reading. \(^-^)/</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><div style="text-align: center;">---THE END ----</div><br />
<br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Best Regards,<br />
<br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Mukhtar Habib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Email : mukhtar.habib@rocketmail.com</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Facebook : Mukhtar Habib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Twitter : @mukhtarhabib</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Skype : m.habiib</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-12359195907826201032011-04-27T20:04:00.000+07:002011-04-27T20:04:53.576+07:00IT IS MY STORY PART 1<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Dear friends,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Annyong Haseyo,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">This article I present to everyone who know me. I love you guys. You are my inspiration. I wish you for your healthy and wealthy life. Life is so much beautiful to do. Let us always think that this life is so much precious to sorrow. God blesses you all.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Now, in this good chance, I would try to give you a highlight over past 4 years when I studied. The story about my effort to get a Bachelor’s degree in Sebelas Maret University Surakarta or as spoken as UNS Solo, and surrounding of that. The story about all my activities when I studied at UNS Solo. I guess it can not clearly describe my activities when that time as well as in Indonesian version but I would try my best in every chance. Through this paper I am trying to write my article in English so I apologize if my English is not totally good and so does my story, I know I am not a good-author.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: right;"><span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-size: large;"><i>"Actually I am not so much like with physics lesson. Yess, that is my based-reason when I chose my focus study"</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Okay, Let me begin, I would start from the earliest. After I graduated from 5 senior high school Semarang, Central Java, in 2006, I had a plan continuing to university degree. I am not an idealist person, I mean I didn’t so much mind with my university but I think state university is the best choice. STAN and UGM are university which was ignored me. But, that was not made me sad because sad doesn’t solve the problem. Then, like the other graduated-high school student I took a part at SPMB test. SPMB is abbreviation of Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. You must be know what is SPMB so I don’t need to more explain it. I choose three major study that are first is Agrobusiness at UNS, second is Soil Scince at UNS, and third is at UNDIP. The third choice I forget what a major study I chose maybe public administration or maybe trade administration but it is not a big deal. Let me continue. And then, I had passed SPMB exam. My first choice is my candidate bachelor’s degree that is Agrobusiness at UNS. The one and only state university in Surakarta, Central Java. Do you know that I knew the SPMB result when I went to Ungaran small-mountain together with my best friends, Coploxthox. That was an unforgettable experience. Coploxthox has as member that are me, Blek, Kaled, Jigoong, Diko, Hendi, Ivan, Gembong, Lambe, and that was featuring Barjo. Back to the beginning, I ever confused my focus study which I will take. Actually I am not so much like with physics lesson. Yess, that is my based-reason when I chose my focus study. Then I chose a major study which does not have a physics based, finally I chose Agrobusiness as my first priority. That meant I am trying to forget everything about physics based. By shortly, I move on to Surakarta (well known with Solo) which UNS is located. UNS is abbreviation of Universitas Negeri Sebelas Maret which has 9 faculty, UNS also has master degree program. Faculty of Agriculture is my faculty and Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness is my major study.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">Finally after registering I am an university student 2006. In first semester, off course, I have new friends who came from different city. I try to make friends with them. I only have one friend in beginning that is Antok. We was come from same high school. During a new-student orientation or we called Osmaru, I always drop in first to his boarding house every morning before go to campuss. I put my motorcycle on there because we do not allow by senior to carry out own car or motorcycle. Antok and me, come and leave campuss together in every day during Osmaru. And then, Osmaru has finished, we are in class then. I had new experience which never got it in high school such as : a study plan card, moving class, and anymore. In first year, we didn’t recognize yet all of our friends. But year by year, finally we recognized every students who are Agrobusinessers.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">In my first year, I was given three big job. I know I was hate this job. I was hate people who are organized it. The first, I join in organizing committe. A committe to elect coordinator of 2006. At my first chance I become a chief of the committe after an election between us. I am shock after that. I never think something which I hate it then become a thing that I have to do. But I am trying over and over again to make me deserve occupied that job. I am having learn with my senior about how to organize a committe well or how to be a good leader. As you know, there is not easy like I think eventhough I have learned from my senior because it is about how to conquer myself. I know this may caused my first time I lead of a group. There are many plans that don’t like as well as our plan schedule. After our hard-working we have finished it finally. We got a coordinator of 2006 that is Deni Purnama from Agronomy Department.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">The second big job for me that is I become a candidate of member of student council. Student council is the highest student organization in Faculty of Agriculture. That means someone who to be a candidate of student council must have an ability, a knowledge, communication skill better than others because the other student organization such as : Student Executive Board (BEM), Department Student Organization (HMJ), or Student Activity Club are under-ordered by Student Council. So, it definitely makes me think over and over again. I know it is really hard for me who is student in first year. I think someone who to be a member of Student Council must have an experiences in the other organization before. I mean he/she is someone who is the best in Faculty of Agriculture. And Finally I didn’t work as well as my General Chairman of Department Student Organization expect.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 115%; text-align: justify;">And the third big job for me that is Agriculture Sports and Arts Week or we called it <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pekan Seni dan Olahraga Pertanian (PSOP)</i>. It is an event which I never forget it. I become know how to organize a committe through this event. I become know how is the way to unified all over 2006 through this event. I get closer with Deputy Dean of Agriculture Faculty and the others Officer of Faculty of Agriculture. I become know my senior in Faculty of Agriculture. That was very exciting event in my campuss story. I miss it so much. I miss all of my friends who struggled it. I miss when we must work overtime. I miss when we are sleeping in the class because we are so tired after all. I miss all of story inside it.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">TO BE CONTINUED...<o:p></o:p></i></div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-82164989431111386772011-04-18T16:43:00.001+07:002011-04-18T16:43:44.001+07:00Foto dan Narasi Saya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;">Kawan-kawan halo apa kabarnya yaa?? Mudah-mudahan dalam kondisi sehat wal'afiat ya. Halooo ketemu lagi yaa dg postingan baru saya, serasa penulis handal aja ya bisa bilang seperti itu. Tapi gak apa-apa dong namanya juga blog pribadi bebas dong nulis apa aja. Maaf ya kalau ada yg gak suka .. :peace: (^-^)v</div><br />
<div style="text-align: justify;">Kali ini saya coba menyampaikan beberapa foto HIMASETA (Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) UNS Solo. Iseng saja saya posting di blog saya. Mencoba membangkitkan memori dan juga berlatih menulis kali ya. Here I go, jreeeeeeeengg .............</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5EZ7jWs6OBUAvwpq5_4FJSMYBYDzvQRlvjEJRIV7sDjxme0Ivd6c37OALWZ0hdvMedl5JKBuYVjlK3f7LELopCDhs2Dov4JRQhLkWl494DyZB_fFTfH3JN4wq5lhC9CQrGlyZwApS9-q8/s1600/Dewan+Presidium+HIMASETA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5EZ7jWs6OBUAvwpq5_4FJSMYBYDzvQRlvjEJRIV7sDjxme0Ivd6c37OALWZ0hdvMedl5JKBuYVjlK3f7LELopCDhs2Dov4JRQhLkWl494DyZB_fFTfH3JN4wq5lhC9CQrGlyZwApS9-q8/s320/Dewan+Presidium+HIMASETA.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Gambar pertama ini merupakan Dewan Presidium Himaseta Periode Kepengurusan 2009/2010. Sudah setahun berlalu tapi kenangan ini tidak akan pernah terlupakan. Bismillah..Saya perkenalkan satu per satu, He is the First as a General Chairman/Ketua Umum, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Mukhtar Habib, SP</b></span>. Kemudian <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Joko Adiyanto</b></span> (bachelor's candidate) atau yang lebih sering dipanggil Antok yaitu sebagai Sekretaris Umum. Dalam hal ini memilih sekretaris lelaki adalah supaya lebih mudah diajak diskusi dan mungkin karena sesama gender kalau diajak diskusi lebih santai kali ya. Ya itu lah alasannya. Selanjutnya adalah <b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">Maharani Triwidiyaningsih, SP</span></b> sebagai Bendahara Umum. <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Rr. Dwi Kusuma Mutasi</b></span> (bachelor's degree on June) sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Penalaran. Dia yang satu ini memiliki banyak nickname seperti Jenkbu, mbak oror, bu ketua, dan lain-lain. Feel free to call her. Selanjutnya, Ketua Bidang Manajemen Keanggotaan yaitu <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Gebriyan Isabella Sebayang, SP</b></span>. Gaby terkenal tegas kreatif inovatif tapi hati-hati aja kalau dia udah ngotot punya ide bisa-bisa dimakan kalau ada yang berani menentang. Just kidding, geby. Terus selanjutnya ada <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Dinar Tresnawati, SP</b></span> sebagai Ketua Bidang Profesi. Beliau yang satu ini bertanggung jawab terhadap penanaman dan pengembangan profesi setiap mahasiswa Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian. Kalau saya panggil dia "teteh" karena dia orang Sunda. Teteh ini suka bingungan tapi dia ini pekerja keras dan cinta banget sama staff nya. Salute for her. Selanjutnya, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Marco Arief Pramudita, SP</b></span> as a Head of Press Department. Marco ini sangat loyalis terhadap HIMASETA bagaimana tidak. Dia 3 periode ada di organisasi ini, dan dua kali menjabat ketua bidang, dan selain itu, di dua periode menjadi ketua bidang dia selalu dipusingkan oleh masalah kerajinan dan kedisplinan staff tetapi dia tetap sukses menjalankan program kerja nya lho. He is so awesome. Dan yang terakhir, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Wahyudi Prasetyo, SP</b></span> sebagai Head of Public Relation Department. Mas wahyudi ini sangat kalem sekali tetapi sangat paham betul tentang keorganisasian mahasiswa dengan berjuta pengalamannya. Great memoriam when HIMASETA had together in social charity at Bukuran, Kalijambe, Sangiran, Sragen by Public Relation Department. Warm hugs for all to you.</div><div style="text-align: justify;">Oke sekian dulu tentang gambar yang satu tadi, dan kita lanjut ke gambar selanjutnya..</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl1kd2-o3wsz6XbNB1JUgpLQIWTjXiLpUa0YDZoj4qaHRsdKYfl2_Ba91IBUi0xVC9CAAbYLAW9ulYXhL1bDlU8iGEveTAXVRUDNyOvHxe456s6VSXsJZxPGHxbjYSGaaBvXY1pw75367a/s1600/_biiB.%2528034%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgl1kd2-o3wsz6XbNB1JUgpLQIWTjXiLpUa0YDZoj4qaHRsdKYfl2_Ba91IBUi0xVC9CAAbYLAW9ulYXhL1bDlU8iGEveTAXVRUDNyOvHxe456s6VSXsJZxPGHxbjYSGaaBvXY1pw75367a/s320/_biiB.%2528034%2529.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7i4ygfekMHbv0_YBzt5qqs4lh7CUNE_9QvmduYX62sXjr-wQE5b9jCi06Hth4AYg-Uvh6kDXRwE5xDVjI15ef6EhrCItsEpVvAzCQDS6L-Ik-v7AbVsQ1pL8769X2hX3iPcvSCxyzxDt4/s1600/_biiB.%2528035%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7i4ygfekMHbv0_YBzt5qqs4lh7CUNE_9QvmduYX62sXjr-wQE5b9jCi06Hth4AYg-Uvh6kDXRwE5xDVjI15ef6EhrCItsEpVvAzCQDS6L-Ik-v7AbVsQ1pL8769X2hX3iPcvSCxyzxDt4/s320/_biiB.%2528035%2529.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Ini adalah Himaseta Batik Fashion Week. Good looking kan mereka semua. Iya dong Himaseta gituu. Momen ini adalah satu yang juga unforgettable, meskipun semuanya tak terlupakan sih, dari event ini Himaseta memiliki suatu wadah bagi yang sudah tidak lagi jadi mahasiswa. Yess itu adalah Ikatan Alumni Pengurus Himaseta. Tapi sayang sekali the big project ini tidak sampai kepada the biggest one yaitu, Ikatan Alumni Himaseta. Ada alasan bagus yang menginspirasi lahirnya gagasan itu tapi apalah itu hanya jadi sebuah rencana. Keep in touch guys. We loved Himaseta. All Hail Himaseta. Oiya lupa ngenalin. Foto pertama (kiri-kanan) <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>diki</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>antok</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>habib</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>tyo</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>wahyudi</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>bagus eko</b></span>, dan <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>rohmat</b></span>. Foto kedua (atas dari kiri-kanan) <b><span class="Apple-style-span" style="color: red;">eca</span></b>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>sukma</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>tyo</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>ragil</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>abid</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>pepi</b></span>, dan <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>kiki</b></span>. (bawah dari kiri-kanan) <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>geby</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>rohmat</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>antony</b></span>, dan <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>diki</b></span>. I love so much with this picture, anyway</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7ciE5EiK1eL6nltKiEVNVsYtgGLiBOhBumvw3kougUJAf6elHgj9mnoiWc3fBeqeaZD4K0CBrIhltLwyCnfl8EhUXqZnNMep9QM9nOHpfMjoUBhWlYBl0AkwVK8By68ZhvHS0eiS4bCh/s1600/_biiB.%2528110%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju7ciE5EiK1eL6nltKiEVNVsYtgGLiBOhBumvw3kougUJAf6elHgj9mnoiWc3fBeqeaZD4K0CBrIhltLwyCnfl8EhUXqZnNMep9QM9nOHpfMjoUBhWlYBl0AkwVK8By68ZhvHS0eiS4bCh/s320/_biiB.%2528110%2529.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Dan ini adalah foto bazaar kecilnya HIMASETA saat UNS AgriExpo di Fakultas Pertanian. Kalau diperhatikan apa yang dijual ya kok banyak SPG dan SPB nya. Yang terlihat cuma beberapa piala, entah juara apa aja itu atau cuma pajangan aja milik himpunan mahasiswa lain. Tapi gak lah, itu adalah milik HIMASETA. Terima kasih <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Yuan</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Pepi</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Antok</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Rani </b></span>feat. <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Anthony</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Kokon</b></span>. Kami suka Semanggattttnyaa. Keep on fire guys. By the way, yang lagi nangkring di belakang pake baju item itu <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Geby </b></span>lho. Mirip lagi akting foto buat sampul majalah aja kamu.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsg52dLJ_YQWVDbnXEUfh59BMHTZNvIVE6G1ttlOi4qdHMmq4oAVUG5i5fiobzbj-KKtL1m5QIoKoP_lc7d3hTfPGlrx2bRqkXBcNw-YpKhrmQ61YDd4enQ_GAERl2owwj7t_uZNR6LVx/s1600/26042010%2528002%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsg52dLJ_YQWVDbnXEUfh59BMHTZNvIVE6G1ttlOi4qdHMmq4oAVUG5i5fiobzbj-KKtL1m5QIoKoP_lc7d3hTfPGlrx2bRqkXBcNw-YpKhrmQ61YDd4enQ_GAERl2owwj7t_uZNR6LVx/s320/26042010%2528002%2529.jpg" width="320" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrN3mcROdeQdzNSuI1XXsKpO4kB6Ht3sgTS5SnjAeibDkcyMg_xVtDmuCmRrLInzzJOIzFMTn1DjQ2juW40y3ixpw6dggsiwZmaadBPZft88lR67Xu_Lv-urd3RCAjSZbcUGFKbrcFDR8/s1600/27042010%2528003%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxrN3mcROdeQdzNSuI1XXsKpO4kB6Ht3sgTS5SnjAeibDkcyMg_xVtDmuCmRrLInzzJOIzFMTn1DjQ2juW40y3ixpw6dggsiwZmaadBPZft88lR67Xu_Lv-urd3RCAjSZbcUGFKbrcFDR8/s320/27042010%2528003%2529.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6YclIH9qHwKnbfxniQFSf-KMpoQtMaGXsO-9QruielUpPuw9grIi4kmAMm2kEkDK6_jWJC9uzOzVzgnWSd166g-g6qauOoqbu10VLaMpTnMoXp-hqFvv32qU8dMTSv7DzkJG47ELSxpn/s1600/29042010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC6YclIH9qHwKnbfxniQFSf-KMpoQtMaGXsO-9QruielUpPuw9grIi4kmAMm2kEkDK6_jWJC9uzOzVzgnWSd166g-g6qauOoqbu10VLaMpTnMoXp-hqFvv32qU8dMTSv7DzkJG47ELSxpn/s320/29042010.jpg" width="320" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="text-align: justify;">Dan ketiga foto di atas adalah masa persidangan dalam Musyawarah Anggota XII HIMASETA Tahun 2010. Sangat berat menceritakan kisah ini, karena dengan berakhirnya Musyawarah Anggota XII ini berakhir pula nama besar HIMASETA di Fakultas Pertanian UNS. Ya mungkin seperti itu dulu preface dari Musyawarah Anggota XII, mungkin dulu saya pernah posting artikel tentang berakhirnya HIMASETA jadi saya tidak perlu menceritakannya ulang atau mungkin belum, maaf saya lupa. Kalau memang belum di lain waktu saya posting. Oke bicara tentang foto pertama, adalah pimpinan sidang sementara Musyawarah Anggota XII yang dimandatkan kepada Sekretaris Umum (<span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Antok</b></span>), dibantu dua orang staff Bidang Kesekretariatan yang saat itu diwakili oleh <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Muthi'ah</b></span> dan <b style="color: red;">Linda. </b>Well done guys, you are our front-liner. Foto kedua di atas adalah pimpinan sidang tetap<b style="color: red;"> </b>Musyawarah Anggota XII yaitu <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Tyo</b></span>, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Bela</b></span>, dan <b style="color: red;">Reny</b>. Si <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Tyo</b></span> ngantuk, <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Bela </b></span>ndomblong, dan <b style="color: red;">Reny</b> asyik sms pacarnya. Maklum deh mereka kecapekan, jenuh, dan gak fokus sidang nya kan berhari-hari. Buat <span class="Apple-style-span" style="color: red;"><b>Tyo </b></span>ini adalah kedua kali nya menjadi pimpinan sidang, dan mungkin dia adalah satu-satunya anggota yang pernah melakukannya sejak HIMASETA berdiri. But, Thanks so much guys you did successfully. Dan ini dia foto ketiga yang agak kacau, namanya mas <span class="Apple-style-span" style="color: red; font-weight: bold;">Adam Agusta. </span>Cinta banget dia sama HIMASETA sampai-sampai di foto di samping lambang kenegaraan kita, dia dengan percaya diri berkaoskan HIMASETA gitu. Perhatikan dengan baik-baik lambang di dada kanan mas <b style="color: red;">Adam, </b>sama kan dengan lambang yang ada di belakang nya. Thanks for you, the loyalist.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Okay, I must finish it. I don't have any photos anymore. Banyak dokumentasi yang tidak saya punya, banyak tertinggal di komputer sekretariat tapi sekarang sudah kita hibahkan untuk Kamagrista. Kami selalu berdoa kalian lebih baik dari kami. But if you know, for us, HIMASETA tak tergantikan, HIMASETA tetap di hati kami, HIMASETA mendidik kami. Thank you so much HIMASETA. Long live HIMASETA.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Well, I will continue our contact with another article. I am still trying to finish my article in English. I hope I can finish soon. Thank you for reading. Saya tahu postingan ini tidak lebih bagus dari apa pun tapi seperti yang saya sampaikan di awal kalau ini adalah private page jadi suka-suka saya posting yang seperti apa. Tapi saya tetap welcome dengan saran, kritik, dan komentar pembaca sekalian. I apologize I put your name without any permission. Sekali lagi, Terima Kasih .. \(^-^)/</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Best Regards,</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Mukhtar Habib, SP</div><div style="text-align: justify;">Email & YM : mukhtar.habib@rocketmail.com</div><div style="text-align: justify;">Facebook : Mukhtar Habib</div><div style="text-align: justify;">Twitter : @mukhtarhabib</div><div style="text-align: justify;">Skype : m.habiib</div></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-91166365826487374852011-03-09T11:10:00.000+07:002011-03-09T11:10:00.928+07:00Mukhtar Habib: Diary of My Exchange Program<a href="http://mukhtarhabib.blogspot.com/2011/03/diary-of-my-exchange-program.html">Mukhtar Habib: Diary of My Exchange Program</a>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-76007916616817528942011-03-09T11:08:00.000+07:002011-03-09T11:08:01.244+07:00Diary of My Exchange Program<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><em>*This note I write to just make me remember how the great experience I had</em><br />
<br />
Chungnam National University, Daejeon, South Korea<br />
November 29 - December 23, 2010<br />
<br />
1st Day, Nov 29<br />
<ul><li>arrived at Incheon International Airport, Seoul, South Korea. Picked up by Mrs. Rani</li>
<li>We met married couple who help us to claim our baggage</li>
<li>We ride the bus along together to Daejeon for around 2 hours. We drop in at the rest area (like bus terminal). We ate boiled potatto an drunk capuccino</li>
<li>arrived at Nuri Hall, check in, and go for lunch</li>
<li>Had lunch with "tongkase". We introduced to mas Rahmat, mbak Dewi, and Hana who are studying in here</li>
<li>go to HomePlus together with others to buy daily needs</li>
<li>about 7.30pm go back to dormitory</li>
<li>go to sleep</li>
</ul><br />
2nd Day, Nov 30<br />
<ul><li>picked up by Mrs. Rani to train us how to get a campuss by bus</li>
<li>got lunch at CNUS's dormitory</li>
<li>played around at Gungdong with mbak Dewi and mbak Veli</li>
<li>go back to department, we met Mr Raju, Dungwon, Nuri, Chow and the others</li>
<li>Had a welcoming party with Prof Jun and the others. We ate "talki kalba", it means "dada ayam"</li>
<li>going home at 7.30pm</li>
</ul><br />
3rd Day, Dec 1<br />
<ul><li>The first time go to campuss to do some activities</li>
<li>played internet at laboratory, help Mr Raju's experiment, I arrange a small tube in a case, almost along day</li>
<li>introduced by Prof Jun to Prof Hong about our existence. We will move to another departments (agricultural economics dept)</li>
<li>back to the lab, and help Mr Raju again, go home at 6.30pm</li>
</ul><br />
4th Day, Dec 2<br />
<ul><li>We left our dormitory at 11.51am</li>
<li>After we arrived at the bus stop which in front of CNU main gate we have to walk until agricultural economics dept because that was a lunch time</li>
<li>we drop in Biotech canteen first, we met Mrs Rani, we bought a small bottle of coffee, you know what the taste is bitter but I have to drink that coffee</li>
<li>We go to Prof Hong room and we introduced to Prof Kim (our lecturer for today)</li>
<li>We met new friends : Jungwon and one other during waitting the class is started</li>
<li>Sit in class, we observe around the class. We saw students activity at there, the girls are good style and beautiful off course. I like that!!!!!!!!!</li>
<li>class is over, we ask permission to Prof Hong and Prof Kim before we going home</li>
<li>When we going back, we met CNU student is patching iyf world camp pamflet. We talk for a while</li>
<li>before we are already arrived to main gate, we met new friends again. And we go to rest room together. I dont know who they are, they said they are looking for new friends to improve their English. After a half hour and they teach me about what the exactly happened in Dec 25, we just know they are missionary, Im scary!!!!!!</li>
<li>After we finished with their we separate each other, We drop in HomePlus first</li>
<li>Arrived at 7.30pm</li>
</ul><br />
5th Day, Dec 3<br />
<ul><li>I woke up at 6am, dawn praying then I go to bed again and woke up at 9am</li>
<li>I left from dormitory to take Friday Praying at 11.16am to CNU. its my first time I take Friday Praying in this country</li>
<li>Im waitting for mas Rahmat at popeyes cafe, near with CNU student dormitory. I introduced to Kenny and Abigail, exchange students from Singapore</li>
<li>we walk along together to Gungdong but we took a lunch first because mas Rahmat really hungry but Im not</li>
<li>After finished lunch, me and mas rahmat took Friday Praying at Gungdong Islamic Center, third floor. The leader of communal praying is Mr arifin from Indonesia, I really proud to his</li>
<li>Im coldness when I going home because today is windy, and the wind is cold</li>
<li>After I arrived at dormitory, I go to bed and wake up at 5.16pm, and sleep again</li>
</ul><br />
6th Day, Dec 4<br />
<ul><li>We have a plan before to go to Gyeongju Traditional Village with mbak dewi and Haipei (exchange student from China)</li>
<li>we departed from dormitory at 5 am, we took a taxi because the bus doesnt operate yet</li>
<li>We met to each other at Emart, 5.30am, and go to Daejeon Express Terminal together by 102 bus</li>
<li>Gyeongju is around 2 hours from Daejeon terminal</li>
<li>we take a small tour in Gyeongju ourselves. we passed all our tour by walk and I think its like a backpacker, very interesting!!!!</li>
<li>We go back to Daejeon at 7pm, and arrived at Daejeon Terminal at 9pm</li>
<li>we arrived at dormitory around 11pm</li>
<li>And the conclusion of this day , today is really nice</li>
</ul><br />
7th Day, Dec 5<br />
<ul><li>I spent along my day to take a rest in my room, searching something on internet</li>
<li>I met new friends from China when Im cooking in common kitchen for lunch, They name are Lisa and Xiaongli. They are twin. They are beautiful and very kind. Lisa and Xiaongli are 21 years old</li>
</ul><br />
8th Day, Dec 6<br />
<ul><li>We left our dormitory at 11.30am, took lunch in Biotech canteen</li>
<li>we took a part of agricultural economics subject but before we entered class we met Prof Hong first</li>
<li>we dont know that women who was I met her at elevator is a lecturer of my class</li>
<li>The class is over then we go back to dormitory bu we must ask permission to Prof Hong</li>
<li>after we dicussion with Prof Hong bout the schedule, tomorrow there is no class and it means tomorrow is holiday</li>
<li>We arrived at dormitory at 5.10pm</li>
</ul><br />
9th Day. Dec 7<br />
<ul><li>Today there is no class can we took so I spent my time to take a rest in dormitory</li>
<li>playing with laptop, searching something on internet, watching Korean drama, etc</li>
</ul><br />
10th Day, Dec 8<br />
<ul><li>we left our dormitory at 11.30am, took lunch at Biotech canteen with similliar menu yesterday monday</li>
<li>we took a part of Prof Gim class, the subject is research method</li>
<li>class divide into 2 season, first for theory and second season for exhibition (not practical). The class is over at 5.30pm</li>
<li>We have to walk until main gate and from main gate to the nearest bus stop because campuss bus is stop operate (out of bus time)</li>
<li>Today is the last class that we can take so after this day, I have no activity in the class,maybe I will back to laboratory</li>
<li>we arrived at dormitory at 7.15pm</li>
</ul><br />
11th Day, Dec 9<br />
<ul><li>I take a rest at my room from morning until evening</li>
<li>I went to KAIST at 5.30pm to join end year party KAIST ONE. This party is so awesome because Indonesian profile was introduced at this party, and I really proud. There are many interested activity, like Yogyakarta dance, Bali dance, Indonesian foods, and off course Indonesian people</li>
<li>We go back to dormitory at 9pm</li>
</ul><br />
12th Day, Dec 10<br />
<ul><li>I doesnt have activity today</li>
<li>I took Friday Praying at Gungdong Islamic Center</li>
<li>I met Chairil, an exchange student from Daejeon University, who was I met him at previous week at the same chance</li>
<li>I met Fadhil (Brunei), Hari, mas Muttaqien, Gustho too</li>
<li>had a lunch at Maroco Food, we ordered same menu, that is kebab</li>
</ul><br />
13th Day, Dec 11<br />
<ul><li>Today is weekend, and we have plan to go to Namdaemun, Seoul, South Korea to bought some gifts</li>
<li>We met at front of E-mart at 6.30am</li>
<li>We go to along together to Daejeon station by subway, and continued our trip to Seoul station by KTX for an hours</li>
<li>After we arrived at Seoul station, we took subway again to go to Namdaemun Market</li>
<li>We (me, sofa, Mrs Rani, mas rahmat, hana, kenny, abigail, anh) shop at this place</li>
<li>after we have finished with this place, we have a plan to go to Myongdong but we took a lunch first</li>
<li>at myongdong market, I bought children bags and earrings for my nephew and nieces</li>
<li>you know what, at the nature republic (still in Myongdong market), Anh bought many cosmetic products. She said that she want to sell it again in Vietnam because cosmetic product is very expensive in Vietnam</li>
<li>Shopping time is over and we took dinner at KFC (still in Myongdong market)</li>
<li>We are going back to Daejeon, and arrived at Daejeon station at 10.45pm</li>
<li>we took dinner again in Chinesse restaurant, we ordered shrimp fried rice. It makes me remember with Indonesian food</li>
<li>We (sofa and me) arrived at 1.30 am</li>
<li>I will never forget for today because its my first time I shop many things, I never do this before, but so far so good</li>
</ul><br />
14th Day, Dec 12<br />
<ul><li>Im so tired after we come back from shopping yesterday. I woke up at 7.56am, and sleep again until 12pm</li>
<li>Today I just take a rest at dormitory, to make my body refresh</li>
</ul><br />
15th Day, Dec 13<br />
<ul><li>I go to campuss at 1.30pm, we are still tired, but we have to</li>
<li>We took a lunch before in Biotech canteen, we ate soybean curd and the taste is delicious than before</li>
<li>Our exchange program is back to laboratory. We gave some helps to Mrs Rani experiments. We counted DNA concentration, arrange tubes, and many more</li>
<li>we back to dormitory at 6.30pm, we took dinner together. we feel so satisfied tonight because we ate many foods</li>
</ul><br />
16th Day, Dec 14<br />
<ul><li>Sofa got influenza I have to go to campuss alone</li>
<li>I left dormitory at 9.30am</li>
<li>I did some helps for Mrs Rani's experiments, like yesterday. I spent my day in this laboratory, I join Prof Jun's friends conference about how to reduce methane that produced by poultry. I dont know what the exactly he presented because he present in Korean</li>
<li>I get back to dormitory at 6.15 pm, I drop in a shop to bought dinner</li>
<li>Go to sleep at 7.58pm</li>
</ul><br />
17th Day, Dec 15<br />
<ul><li>Sofa still sick today</li>
<li>There is no activity I can do in laboratory, so I write my diary of exchange program on computer along a day</li>
<li>Im go back to the dormitory at 5.30pm</li>
<li>I drop in first in HanSot (Gungdong Market) to buy some food, Fried chicken</li>
<li>I arrived at dormitory at 6 pm</li>
</ul><br />
18th Day, Dec 16<br />
<ul><li>Today I go to campuss alone again because Sofa still sick</li>
<li>Leave from dormitory at 9.30 am</li>
<li>Take a bus transport together with other students</li>
<li>Like yesterday, Im doing some experiments, not like a real experiments, just arranging tubes, recording a result, writting number on the tube. Yeahh.. I doing that almost the day. But Its okey than I dont have some to do</li>
<li>Like yesterday too, I buy fried chicken at HanSot</li>
<li>5.30 pm I arrived at my room</li>
</ul><br />
19th Day, Dec 17<br />
<ul><li>Today is Friday. I think I dont have some to do in laboratory so I decided to absent today</li>
<li>I just take a rest inside my room and go to mosque when the Friday praying time</li>
<li>After praying, me and the Indonesian students (mas Rahmat, Chairil, Gustho, Fadhil, Hari, Arif) go to Maroko International Food to buy kebab. I think the place is our favorite after we had a Friday Praying, and kebab is our favorite menu. Actually, kebab is the cheapest we cant afford to buy others menu, so expensive</li>
<li>After we eat. We are say goodbye to mas Rahmat because he will come back to Indonesia tomorrow. He have finished his exchange program in Chungnam</li>
<li>Im come back to dormitory alone, and buy some food to HanSot for me and Sofa. I think HanSot become a favorite for us to buy some food</li>
<li>When I arrived to dormitory Sofa said : "Why you arent go to campuss??? Mrs. Dyah are looking for you!!! She wants you to give your reason!!!" hehhee~~I dont know what will I say to Mrs. Dyah and finally Im not call her</li>
<li>Im continuing to finish our report of exchange program</li>
</ul><br />
20th Day, Dec 18<br />
<ul><li>Today I dont have some to do. Our report has done and Sofa has sent to Mrs. Dyah. Mrs. Dyah will check it</li>
<li>Suddenly, Im remember I really want to go to Daejeon World Cup Stadium</li>
<li>Actually I dont know where is the place, I just know from the traffic sign that Daejeon World Cup Stadium approximately 5 km from main gate of Chungnam National University. I go alone because Sofa still sick</li>
<li>After I arrive at the main gate I walked 5 km until I find out the Stadium</li>
<li>I took many pictures out there</li>
<li>After I finish with the Stadium, Im trying to walk along the road and I did not realize I had reached the 212 bus lane. 212 is a bus which me and Sofa takes to go to campuss everyday.</li>
<li>Im feel tired so I decided to come back</li>
<li>Im coming back by walk too, It hurts me, make thirsty and hungry</li>
<li>Im passed Gungdong to buy some food. I bought junk food and HanSot. When I bought junk food Ahjumma asked me but I dont know what she said because she say in Korea. After She asked me "...hmmm..Filipin??? then I answered No, Indonesia"..OOhhh...</li>
<li>I arrived at the dormitory at 5 pm</li>
</ul><br />
21th Day, Dec 19<br />
<ul><li>We (me, Sofa, and Mrs Dyah) have an appoinment to go to downtown, just hang out and buy some gift before we come back to Indonesia</li>
<li>We met together at Daejeon subway</li>
<li>Before we go ride a subway, Mrs. Dyah buy a ticket, and me and Sofa refill our card.</li>
<li>We took many pictures as a documentation</li>
<li>And finally, we (me and Sofa) had a funny story. We entered subway, it was very crowded. Finally me and Sofa find seat we can sit. And if you know, Sofa sit next to crazy boy. He asked a question (in Korea) and Sofa answered. hahhaaa~~that made me laughing out loud. Sofa doesnt know if he is crazy, really crazy</li>
<li>Finally we arrived at downtown</li>
<li>We are looking for Korean t-shirt but we dont find it</li>
<li>We met Indonesian labor (TKI) at An-Noor Mosque</li>
<li>Before we are going home we eat some food, Im forget what its name in Korea, but I called it seafod in a big and hot pan</li>
</ul><br />
22th Day - 23h Day, 20 Dec - 21Dec<br />
<ul><li>We (me and Sofa) trying to finish our report of exchange program because it has needed to revision</li>
<li>We spend almost our day in laboratory</li>
<li>We (me, Sofa, Mrs. Dyah, Prof Jun, Raju, Dongwon, Noori, Chow, and 3 others) had a lunch together. We eat ramyon, a hot and boiled ramyon. It means farewell party for us</li>
</ul><br />
24th Day, 22 Dec<br />
<ul><li>Today is a last day to our exchange program at Chungnam National University</li>
<li>We submitted our report to Prof Jun and Prof Hong. We say thank you to both of them. And also we say thank you to Raju, Noori, Dongwong, Woo Young, Chow all of lab member because tomorrow we have to leave South Korea</li>
<li>We going home earlier than usual to pack our stuffs</li>
<li>Before I sleep I bought 2 bottles of Soju that I want to give my friends, not for me</li>
</ul><br />
25th Day, 23 Dec<br />
<ul><li>I woke up at 4 am, take a bath, prepare my suitcases</li>
<li>I go downstairs by elevator, I submitted my keyroom, I go to bus stop by taxi. Byeee..Byeee.. Nuri Hall..Bye..Byee..my comfort dormitory!!!! Nice stay with you</li>
<li>We took airport bus</li>
<li>After we (me, Sofa and Mrs. Dyah) arrived at Incheon airport, we checked in, buy gifts again, take a breakfast. And finally we departed.</li>
<li>Byeee...Byeee...Chungnam.. Byeee..Byee..Daejeon...Byeee..Byee...South Kore..Byee..Byee..everybody out there.. Its nice know you..It was a great experience for me...Wish me to come back for you...even just to holiday</li>
</ul><br />
Thats all<br />
<br />
Regards,<br />
Habib</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-50436332739314859192010-09-21T23:56:00.000+07:002010-09-21T23:56:30.972+07:00PSOP : TAK TERNILAI BETAPA BERHARGANYA DIRIMU<div style="text-align: justify;">Pekan Seni dan Olahraga Pertanian atau lebih dikenal dengan nama PSOP merupakan suatu wahana kegiatan yang biasanya rutin dilakukan tiap tahunnya di Fakultas Pertanian. PSOP direncanakan dan diselenggarakan oleh “setiap angkatan” yang ada di Fakultas Pertanian tanpa terkecuali. Entah bagaimana sejarah panjang yang melatarbelakangi para senior angkatan terdahulu hingga mampu menggagas kegiatan tersebut tetapi sedikit memberikan penjelasan mengenai kegiatan tersebut, bahwa PSOP merupakan kegiatan yang sifatnya kompetisi sivitas akademika yang di dalamnya dipertandingkan berbagai macam cabang olah raga dan kesenian dengan memperebutkan prestasi tertinggi yaitu kebanggan dan kejayaan. PSOP tak ubahnya seperti kompetisi kelas atas. Berbagai macam cabang olah raga dan seni itu diatur ke dalam peraturan resmi yang mengikat dengan dibantu wasit/juri yang profesional. Technical meeting diselenggarakan untuk memberikan kejelasan akan peraturan yang mengatur jalannya pertandingan dan perlombaan nantinya, kadang muncul intrik-intrik menarik sebagai skenario jalannya technical meeting.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Terlepas apa itu PSOP, yang perlu ditekankan adalah PSOP merupakan kegiatan yang sangat positif dan bukan lah sebuah kegiatan kaderisasi pembodohan dari senior kepada yunior. Banyak orang beranggapan negatif terhadap kegiatan ini. Mereka berpikiran apa untungnya mengeluarkan begitu banyak tenaga, perhatian, dan tentu saja uang hanya untuk sebuah kegiatan semacam ini. Buat apa rela tidak mengikuti kuliah hanya untuk berkumpul bersama untuk merencanakan kegiatan itu. Buat apa rela seminggu “menyiksa diri” hanya untuk menuruti skenario negatif dari senior yang menjatuhkan panitia pelaksana PSOP. Anggapan tersebut tidak lah benar. Anggapan tersebut adalah angapan yang tidak tahu-menahu PSOP dan kemudian hanya bisa berkomentar saja. Ibarat orang buta yang berkomentar tentang indahnya matahari di kala terbit. Seorang buta itu hanya akan bisa ikut berkomentar jika ada seseorang sehat yang membisikkan hal itu kepada si buta. Bisikan itu bohong atau tidak si buta pun tidak akan mengetahuinya.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">PSOP ini patut dipertahankan untuk tetap dilaksanakan. Banyak manfaat yang didapatkan dari event besar ini. Banyak hal yang bisa dipelajari dari event besar ini. Banyak kenangan manis yang muncul dari event besar ini. Dan, sangat sedikit sekali kekecewaan mendalam akibat event besar ini. Sebuah hal yang besar tentu tidak akan begitu saja diperoleh dengan mengedipkan mata, butuh pengorbanan yang besar pula untuk mendapatkannya. PSOP adalah sebuah hal besar yang memberikan manfaat besar yang tak ternilai harganya dan tak akan lekang oleh waktu. Sudah menjadi tugas angkatan yunior untuk meneruskan tradisi ini. Warisan ini adalah warisan yang sangat mendidik bahkan jauh lebih mendidik dibandingkan saat menjadi pengurus HMJ, UKK, BEM, atau DEMA. PSOP jangan sampai hilang dari tradisi. Seharusnya Fakultas Pertanian malu dengan fakultas-fakultas lain yang mulai mengikuti kegiatan kita ini. Di saat fakultas lain mulai gegap gempita dengan event serupa tapi Fakultas Pertanian yang notabene lebih dahulu melaksanakannya harusnya jauh lebih menggelegar bukan malah hilang waktu demi waktu. Apa kiranya yang perlu dikoreksi dari PSOP kita ini maka mari lah para stake holder mahasiswa pemangku kepentingan di Fakultas Pertanian ini untuk dapat duduk bersama membahas hal tersebut kemudian bicarakan dengan pihak dekanat. Fakultas Pertanian sangat rindu menonton pertandingan bola voli putra antara mahasiswa melawan dosen/karyawan. Fakultas Pertanian rindu bapak Pembantu Dekan III bermain tenis lapangan. Fakultas Pertanian rindu menghabiskan malam minggu bersama pada acara puncak malam inagurasi PSOP. Fakultas Pertanian rindu gegap gempita PSOP. PSOP adalah kegiatan yang sangat mendidik jika memang ada metode pendidikannya yang perlu dikoreksi maka sebaiknya segera dikoreksi, hilangkan anggapan negatif dari PSOP, jangan takut, dan jangan hilangkan event besar itu dari Fakultas Pertanian. Berharap semoga ada pikiran jernih yang memberikan jalan keluar untuk PSOP termantap ini. Jayalah Fakultas Pertanian!!!!</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: x-small;">Tulisan di atas dimuat dalam buletin lembaga pers mahasiswa Fakultas Pertanian UNS Solo atau dikenal dengan nama LPM Folia. Semoga bermanfaat!!</span></i></div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-74282394261054511342010-09-16T11:57:00.000+07:002010-09-16T11:57:42.003+07:00My Lovely FamilyUntuk yang satu ini saya akan mempekenalkan keluarga saya. Sebuah keluarga yang sangat saya nantikan doa restunya doa restu sebagai yang pertama kali. Keluarga yang akan melahirkan "orang-orang besar berpikiran dan bejiwa besar". Insya ALLAH.<br />
<br />
And, here the first<br />
<br />
<div style="text-align: center;">My Lovely Father</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQMorW263E0eN8jYicmAhc7kMIrn7gmMv9WlLMwmVSo4s-rhXZcww9Gq0fYteg29npJOaUz9nYXI3EOH7q6HBJaUqMgZLlOyncfaFaV6iY2iJQMLljZ5px1dBk8nHHCgMV0EOjttUS7Td3/s1600/Picture+030.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQMorW263E0eN8jYicmAhc7kMIrn7gmMv9WlLMwmVSo4s-rhXZcww9Gq0fYteg29npJOaUz9nYXI3EOH7q6HBJaUqMgZLlOyncfaFaV6iY2iJQMLljZ5px1dBk8nHHCgMV0EOjttUS7Td3/s320/Picture+030.jpg" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;">Yess, beliau lah Bapak saya. Maap posenya menantang, Hehhhee. Beliau sangat religius. Lulusan SETIA WS yang juga ketua ta'mir di mushola depan rumah. Sebagai ayah, beliau pemimpin yang sangat bijaksana; pembelajar; pekerja keras; senang membahagiakan keluarganya; tidak terlalu banyak menuntut. Dan, yang paling penting kami sayang dan bangga dengan Bapak.</div><br />
Selanjutnya,<br />
<br />
<div style="text-align: center;">my lovely Mother. I love her so much</div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQgLzD-BWKELNFbPwIA0ZH0YgUlZR5Bke6tagoS3CZCO4HueAXQGnl54YBEtxKvlZND7DHhRfJlQ4m8RZJ-F4ynab76J2eAl9-2MzNHGoBT6xrD38iqG-9kYY23rvzqTpnEvCiaMbY663r/s1600/Picture+032.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQgLzD-BWKELNFbPwIA0ZH0YgUlZR5Bke6tagoS3CZCO4HueAXQGnl54YBEtxKvlZND7DHhRfJlQ4m8RZJ-F4ynab76J2eAl9-2MzNHGoBT6xrD38iqG-9kYY23rvzqTpnEvCiaMbY663r/s320/Picture+032.jpg" /></a></div><br />
<div style="text-align: center;">Duihh, cantiknyaa.. hehehee. Beliau yang satu ini Ibu saya. Beliau wanita pekerja keras; pengertian (*sangat pengertian, hehhe..); apa yang diinginkan putra-putranya; pinter masak. Wah, kl keahlian yg satu ini two thumbs up for her dah, hehhee</div><br />
Oke cukup buat kedua orang tua saya, yg ini ketiga putra hasil buah cinta beliau<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6WxUFyhZUbxj6nCWtDevCBZ_HFebdcu7Jp0Yk-Q-AjkROgh-OmH4vUiGtsX6BHwwWu-ffR7UX_z1LPRvAx0SLd5NrbkkFhfUy5ec5VhzIYkHGg_K1p6UbnoxlIW9P_1mwEvLMVQcu7gZ/s1600/eA~.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6WxUFyhZUbxj6nCWtDevCBZ_HFebdcu7Jp0Yk-Q-AjkROgh-OmH4vUiGtsX6BHwwWu-ffR7UX_z1LPRvAx0SLd5NrbkkFhfUy5ec5VhzIYkHGg_K1p6UbnoxlIW9P_1mwEvLMVQcu7gZ/s320/eA~.jpg" /></a></div><br />
Dimulai dari kiri adalah Kharis Amiruddin (ketiga), Akhyaruddin Adnan (pertama), dan saya Mukhtar Habib (kedua). Ini lah yang menjadi bagian "orang-orang besar berpikiran dan bejiwa besar". Insya ALLAH. Kami bertiga laki-laki semua, senang bermain sepak bola; berkelahi (*di antara kami, hehe); berteman; bermain; dan lain-lain masih banyak lagi kesukaan kami yang notabene beda-beda.<br />
<br />
Okessipp, saya rasa cukup sekian entri singkat saya, entah kenapa tiba-tiba pengen aja memposting keluarga saya di sini. Mungkin bisa disambung lain waktu. Maaf kalau berlebihan, hhehe. Semoga bermanfaat. Terima kasih. ^-^dMUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-41370640137656934062010-09-09T02:17:00.000+07:002010-09-09T02:19:48.539+07:00BELAJAR STRATEGI PERANG SUN TZUBab 1. Strategi untuk Menang<br /><br />Strategi 1<br />Perdaya Langit untuk melewati Samudera.<br />Bergerak di kegelapan dan bayang-bayang, menggunakan tempat-tempat tersembunyi, atau bersembunyi di belakang layar hanya akan menarik kecurigaan. Untuk memperlemah pertahanan musuh anda harus bertindak di tempat terbuka menyembunyikan maksud tersembunyi anda dengan aktivitas biasa sehari-hari.<br /><br />Strategi 2<br />Kepung Wei untuk menyelamatkan Zhao.<br />Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.<br /><br />Strategi 3<br />Pinjam tangan seseorang untuk membunuh. (Bunuh dengan pisau pinjaman.)<br />Serang dengan menggunakan kekuatan pihak lain (karena kekuatan yang minim atau tidak ingin menggunakan kekuatan sendiri). Perdaya sekutu untuk menyerang musuh, sogok aparat musuh untuk menjadi pengkhianat, atau gunakan kekuatan musuh untuk melawan dirinya sendiri.<br /><br />Strategi 4<br />Buat musuh kelelahan sambil menghemat tenaga.<br />Adalah sebuah keuntungan, merencanakan waktu dan tempat pertempuran. Dengan cara ini, anda akan tahu kapan dan di mana pertempuran akan berlangsung, sementara musuh anda tidak. Dorong musuh anda untuk menggunakan tenaga secara sia-sia sambil anda mengumpulkan/menghemat tenaga. Saat ia lelah dan bingung, anda dapat menyerangnya.<br /><br />Strategi 5<br />Gunakan kesempatan saat terjadi kebakaran untuk merampok lainnya. (Merampok sebuah rumah yang terbakar.)<br />Saat sebuah negara mengalami konflik internal, ketika terjangkit penyakit dan kelaparan, ketika korupsi dan kejahatan merajalela, maka ia tidak akan bisa menghadapi ancaman dari luar. Inilah waktunya untuk menyerang.<br /><br />Strategi 6<br />Berpura-pura menyerang dari timur dan menyeranglah dari barat.<br />Pada tiap pertempuran, elemen dari sebuah kejutan dapat menghasilkan keuntungan ganda. Bahkan ketika berhadapan langsung dengan musuh, kejutan masih dapat digunakan dengan melakukan penyerangan saat mereka lengah. Untuk melakukannya, anda harus membuat perkiraan akan apa yang ada dalam benak musuh melalui sebuah tipu daya.<br /><br />Bab 2. Strategi Berhadapan dengan Musuh<br /><br />Strategi 7<br />Buatlah sesuatu untuk hal kosong.<br />Anda menggunakan tipu daya yang sama dua kali. Setelah breaksi terhadap tipuan pertama dan –biasanya- kedua, musuh akan ragu-ragu untuk bereaksi pada tipuan yang ketiga. OLeh karenanya, tipuan ketiga adalah serangan sebenarnya untuk menangkap musuh saat pertahanannya lemah.<br /><br />Strategi 8<br />Secara rahasia pergunakan lintasan Chen Chang. (Perbaiki jalan utama untuk mengambil jalan lain.)<br />Serang musuh dengan dua kekuatan konvergen. Yang pertama adalah serangan langsung, sesuatu yang sangat jelas dan membuat musuh mempersiapkan pertahanannya. Yang kedua secara tidak langsung, sebuah serangan yang menakutkan, musuh tidak mengira dan membagi kekuatannya sehingga pada saat-saat terakhir mengalami kebingungan dan kemalangan.<br /><br />Strategi 9<br />Pantau api yang terbakar sepanjang sungai.<br />Tunda untuk memasuki wilayah pertempuran sampai seluruh pihak yang bertikai mengalami kelelahan akibat pertempuran yang terjadi antar mereka. Kemudian serang dengan kekuatan penuh dan habiskan.<br /><br />Strategi 10<br />Pisau tersarung dalam senyum.<br />Puji dan jilat musuh anda. Ketika anda mendapat kepercayaan darinya, anda bergerak melawannya secara rahasia.<br /><br />Strategi 11<br />Pohon prem berkorban untuk pohon persik. (Mengorbankan perak untuk mempertahankan emas.)<br />Ada suatu keadaan dimana anda harus mengorbankan tujuan jangka pendek untuk mendapatkan tujuan jangka panjang. Ini adalah strategi kambing hitam dimana seseorang akan dikorbankan untuk menyelamatkan yang lain.<br /><br />Strategi 12<br />Mencuri kambing sepanjang perjalanan (Ambil kesempatan untuk mencuri kambing.)<br />Sementara tetap berpegang pada rencana, anda harus cukup fleksibel untuk mengambil keuntungan dari tiap kesempatan yang ada sekecil apapun.<br /><br />Bab 3. Strategi Penyerangan<br /><br />Strategi 13<br />Kagetkan ular dengan memukul rumput di sekitarnya.<br />Ketika anda tidak mengetahui rencana lawan secara jelas, serang dan pelajari reaksi lawan. Perilakunya akan membongkar strateginya.<br /><br />Strategi 14<br />Pinjam mayat orang lain untuk menghidupkan kembali jiwanya. (Menghidupkan kembali orang mati.)<br />Ambil sebuah lembaga, teknologi, atau sebuah metode yang telah dilupakan atau tidak digunakan lagi dan gunakan untuk kepentingan diri sendiri. Hidupkan kembali sesuatu dari masa lalu dengan memberinya tujuan baru atau terjemahkan kembali, dan bawa ide-ide lama, kebiasaan, dan tradisi ke kehidupan sehari-hari.<br /><br />Strategi 15<br />Giring macan untuk meninggalkan sarangnya.<br />Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.<br /><br />Strategi 16<br />Pada saat menangkap, lepaslah satu orang.<br />Mangsa yang tersudut biasanya akan menyerang secara membabi buta. Untuk mencegah hal ini, biarkan musuh percaya bahwa masih ada kesempatan untuk bebas. Hasrat mereka untuk menyerang akan teredam dengan keinginan untuk melarikan diri. Ketika pada akhirnya kebebasan yang mereka inginkan tersebut tak terbukti, moral musuh akan jatuh dan mereka akan menyerah tanpa perlawanan.<br /><br />Strategi 17<br />Melempar Batu Bata untuk mendapatkan Giok.<br />Persiapkan sebuah jebakan dan perdaya musuh anda dengan umpan. Dalam perang, umpan adalah ilusi atas sebuah kesempatan untuk memperoleh hasil. Dalam keseharian, umpan adalah ilusi atas kekayaan, kekuasaan, dan sex.<br /><br />Strategi 18<br />Kalahkan musuh dengan menangkap pemimpinnya.<br />Jika tentara musuh kuat tetapi dipimpin oleh komandan yang mengandalkan uang dan ancaman, maka ambil pemimpinnya. Jika komandan mati atau tertangkap maka sisa pasukannya akan terpecah belah atau akan lari ke pihak anda. Akan tetapi jika pasukan terikat atas sebuah loyalitas terhadap pimpinannya, maka berhati-hatilah, pasukan akan dapat melanjutkan perlawanan dengan motivasi balas dendam.<br /><br />Bab 4. Strategi Chaos/Kekacauan<br /><br />Strategi 19<br />Jauhkan kayu bakar dari tungku masak. (Lepaskan pegangan kayu dari kapaknya.)<br />Ketika berhadapan dengan musuh yang sangat kuat untuk menghadapinya secara langsung anda harus melemahkannya dengan meruntuhkan pondasinya dan menyerang sumberdayanya.<br /><br />Strategi 20<br />Memancing di air keruh.<br />Sebelum menghadapi pasukan musuh, buatlah sebuah kekacauan untuk memperlemah persepsi dan pertimbangan mereka. Buatlah sesuatu yang tidak biasa, aneh, dan tak terpikirkan sehingga menimbulkan kecurigaan musuh dan mengacaukan pikirannya. Musuh yang bingung akan lebih mudah untuk diserang.<br /><br />Strategi 21<br />Lepaskan kulit serangga. (Penampakan yang salah menipu musuh.)<br />Ketika anda dalam keadaan tersudut, dan anda hanya memiliki kesempatan untuk melarikan diri dan harus mengonsolidasi kelompok, buatlah sebuah ilusi. Sementara perhatian musuh terfokus atas muslihat yang anda lakukan, pindahkan pasukan anda secara rahasia di belakang muka anda yang terlihat.<br /><br />Strategi 22<br />Tutup pintu untuk menangkap pencuri.<br />Jika anda memiliki kesempatan untuk menangkap seluruh musuh maka lakukanlah, sehingga dengan demikian pertempuran akan segera berakhir. Membiarkan musuh untuk lepas akan menanam bibit dari konflik baru. Akan tetapi jika mereka berhasil melarikan diri, berhati-hatilah dalam melakukan pengejaran.<br /><br />Strategi 23<br />Berteman dengan negara jauh dan serang negara tetangga.<br />Jamak diketahui bahwa negara yang berbatasan satu sama lain menjadi musuh sementara negara yang terpisah jauh merupakan sekutu yang baik. Ketika anda adalah yang terkuat di sebuah wilayah, ancaman terbesar adalah dari terkuat kedua di wilayah tersebut, bukan dari yang terkuat di wilayah lain.<br /><br />Strategi 24<br />Cari lintasan aman untuk menjajah Kerajaan Guo.<br />Pinjam sumberdaya sekutu untuk menyerang musuh bersama. Sesudah musuh dikalahkan, gunakan sumberdaya tersebut untuk menempatkan sekutu anda pada posisi pertama –untuk diserang-.<br /><br />Bab 5<br /><br />Strategy 25<br />Gantikan balok dengan kayu jelek.<br />Kacaukan formasi musuh, ganggu metode operasinya, ubah aturan-aturan yang digunakannya, buatlah sebuah hal yang berlawanan dengan latihan standarnya. Dengan cara ini anda telah meruntuhkan tiang-tiang pendukung yang dibutuhkan oleh musuh dalam membangun pasukan yang efektif.<br /><br />Strategi 26<br />Lihat pada pohon murbei dan ganggu ulatnya.<br />Untuk mendisiplinkan, mengontrol, dan mengingatkan suatu pihak yang status atau posisinya di luar konfrontasi langsung; gunakan analogi atau sindiran. Tanpa langsung menyebut nama, pihak yang tertuduh tidak akan dapat memukul balik tanpa keberpihakan yang jelas.<br /><br />Strategi 27<br />Pura-pura menjadi seekor babi untuk memakan macan. (Bergaya bodoh.)<br />Sembunyi di balik topeng ketololan, mabuk, atau gila untuk menciptakan kebingungan atas tujuan dan motivasi anda. Giring lawan anda ke dalam sikap meremehkan kemampuan anda sampai pada akhirnya terlalu yakin akan diri sendiri sehingga menurunkan level pertahanannya. Pada situasi ini anda dapat menyerangnya.<br /><br />Strategi 28<br />Jauhkan tangga ketika musuh telah sampai di atas (Seberangi sungai dan hancurkan jembatan.)<br />Dengan umpan dan tipu muslihat giring musuh anda ke dalam daerah berbahaya. Kemudian putus jalur komunikasi dan jalan untuk melarikan diri. Untuk menyelamatkan dirinya, dia harus bertarung dengan kekuatan anda dan sekaligus elemen alam.<br /><br />Strategi 29<br />Hias pohon dengan bunga palsu.<br />Menempelkan kembang sutera di atas pohon memberikan sebuah ilusi bahwa pohon tersebut sehat. Dengan menggunakan muslihat dan penyamaran akan membuat sesuatu yang tak berarti tampak berharga; tak mengancam kelihatan berbahaya; bukan apa-apa kelihatan berguna.<br /><br />Strategi 30<br />Buat tuan rumah dan tamu bertukar tempat.<br />Kalahkan musuh dari dalam dengan menyusup ke dalam benteng lawan di bawah muslihat kerjasama, penyerahan diri, atau perjanjian damai. Dengan cara ini anda akan menemukan kelemahan dan kemudian saat pasukan musuh sedang beristirahat, serang secara langsung ke jantung pertahanannya.<br /><br />Bab 6 Strategi Kalah<br /><br />Strategi 31<br />Jebakan indah. (jebakan bujuk rayu, gunakan seorang perempuan untuk menjebak seorang laki-laki.)<br />Kirim musuh anda perempuan-perempuan cantik yang akan menyebabkan perselisihan di basis pertahanannya. Strategi ini dapat bekerja pada tiga tingkatan. Pertama, penguasa akan terpesona oleh kecantikannya sehingga akan melalaikan tugasnya dan tingkat kewaspadaannya akan menurun. Kedua, para laki-laki akan menunjukkan sikap agresifnya yang akan menyulut perselisihan kecil di antara mereka, menyebabkan lemahnya kerjasama dan jatuhnya semangat. Ketiga, para perempuan akan termotivasi oleh rasa cemburu dan iri, sehingga akan membuat intrik yang pada gilirannya akan semakin memperburuk situasi.<br /><br />Strategi 32<br />Kosongkan benteng. (Jebakan psikologis, benteng yang kosong akan membuat musuh berpikir bahwa benteng tersebut penuh dengan jebakan.)<br />Ketika musuh kuat dalam segi jumlah dan situasinya tidak menuntungkan bagi diri anda, maka tanggalkan seluruh muslihat militer dan bertindaklah seperti biasa. Jika musuh tidak mengetahui secara pasti situasi anda, tindakan yang tidak biasanya ini akan meningkatkan kewaspadaan. Dengan sebuah keberuntungan, musuh akan mengendorkan serangan.<br /><br />Strategi 33<br />Biarkan mata-mata musuh menyebarkan konflik di wilayah pertahanannya. (Gunakan mata-mata musuh untuk menyebarkan informasi palsu.)<br />Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan bertahannya akan melemah.<br /><br />Strategi 34<br />Lukai diri sendiri untuk mendapatkan kepercayaan musuh. (Masuk pada jebakan; jadilah umpan.)<br />Berpura-pura terluka akan mengakibatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, musuh akan bersantai sejenak oleh karena dia tidak melihat anda sebagai sebuah ancaman serius. Yang kedua adalah jalan untuk menjilat musuh anda dengan berpura-pura luka oleh sebab musuh merasa aman.<br /><br />Strategi 35<br />Ikat seluruh kapal musuh secara bersamaan (Jangan pernah bergantung pada satu strategi.)<br />Dalam hal-hal penting, seseorang harus menggunakan beberapa strategi yang dijalankan secara simultan. Tetap berpegang pada rencana berbeda-beda yang dijalankan pada sebuah skema besar; dengan cara ini, jika satu strategi gagal, anda masih memiliki beberapa strategi untuk tetap maju.<br /><br />Strategi 36<br />Selain dari semua hal di atas, salah satu yang paling dikenal adalah strategi ke 36: lari untuk bertempur di lain waktu. Hal ini diabadikan dalam bentuk peribahasa Cina:<br />“Jika seluruhnya gagal, mundur”<br />Jika keadaannya jelas bahwa seluruh rencana aksi anda akan mengalami kegagalan, mundurlah dan konsolidasi pasukan. Ketika pihak anda mengalami kekalahan hanya ada tiga pilihan: menyerah, kompromi, atau melarikan diri. Menyerah adalah kekalahan total, kompromi adalah setengah kalah, tapi melarikan diri bukanlah sebuah kekalahan. Selama anda tidak kalah, anda masih memiliki sebuah kesempatan untuk menang!<br /><br />Sumber : http://www.whooila.com/2010/07/belajar-strategi-perang-sun-tzu.html#ixzz0yy2Sv9e5<br />Whooila! - Ensiklopedia Fakta Unik dan AnehMUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-22902327561995371072009-12-03T08:45:00.001+07:002011-11-01T08:19:05.614+07:00DAMPAK APEC TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN KAWASAN DAN IMPLIKASINYA PADA SEKTOR PERTANIAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
A. Keunggulan dan Kesesuaian dengan Kondisi Terkini<br />
<div style="text-align: justify;">
Forum Kerjasama Ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation-APEC) dibentuk pada tahun 1989 berdasarkan gagasan Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Tujuan forum ini selain untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan juga mengembangkan dan memproyeksikan kepentingan-kepentingan kawasan dalam konteks multilateral. Mengingat APEC lebih dititikberatkan pada hubungan ekonomi, maka setiap anggota, termasuk negara, disebut sebagai entitas ekonomi. Keanggotaan APEC terdiri dari 21 ekonomi yang terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, PNG, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Chinese Taipei, Thailand, AS dan Vietnam. Manfaat APEC Bagi Indonesia antara lain sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. APEC merupakan forum yang fleksibel untuk membahas isu-isu ekonomi internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. APEC merupakan forum konsolidasi menuju era perdagangan terbuka dan sejalan dengan prinsip perdagangan multilateral</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Peningkatan peran swasta dan masyarakat Indonesia menuju liberalisasi perdagangan</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu pilar APEC yaitu fasilitasi perdagangan dan investasi secara langsung akan memberikan dampak positif bagi dunia usaha di Indonesia. Beberapa inisiatif APEC yang memberikan manfaat kepada dunia usaha di Indonesia antara lain melalui pelaksanaan APEC Business Travel Card (ABTC) serta penyederhanaan prosedur kepabeanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Peningkatan Human and Capacity Building</div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia dapat memanfaatkan proyek-proyek APEC untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan sumber daya manusia, baik yang disponsori oleh anggota ekonomi tertentu maupun melalui skema APEC.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Sumber peningkatan potensi ekonomi perdagangan dan investasi Indonesia. Indonesia memiliki potensi untuk memanfaatkan potensi pasar APEC bagi peningkatan ekspor maupun arus investasi, khususnya karena mitra dagang utama Indonesia sebagian besar berasal dari kawasan APEC.</div>
<div style="text-align: justify;">
6. APEC sebagai forum untuk bertukar pengalaman</div>
<div style="text-align: justify;">
Forum APEC yang pada umumnya berbentuk policy dialogue memiliki manfaat yang sangat besar terutama untuk menarik pelajaran dan pengalaman positif maupun negatif (best practices) anggota APEC lainnya dalam hal pengambilan dan pembuatan kebijakan liberalisasi perdagangan dan investasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Memproyeksikan kepentingan-kepentingan Indonesia dalam konteks ekonomi internasional</div>
<div style="text-align: justify;">
8. APEC merupakan salah satu forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan kepentingan kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.</div>
<br />
B. Kelemahan APEC : Dampak Globalisasi Pertanian<br />
<div style="text-align: justify;">
Globalisasi secara teoretis penuh dengan tuntutan atas negara-negara yang ingin (dipaksa harus) terlibat, seperti mengendurkan bea masuk, mengendurkan proteksi, mengurangi subsidi, memangkas regulasi ekspor- impor, perburuhan, investasi, dan harga, serta melakukan privatisasi atas perusahaan milik negara. Kondisi tersebut tidak akan banyak membawa produk-produk lokal ke pasar internasional. Sekalipun perusahaan-perusahaan TNCs dibebani tanggungjawab sosial, namun fenomenanya tidak akan jauh berbeda dengan pola kemitraan atau contrac farming yang pada hakekatnya bermodus eksploitasi. Syarat-syarat yang ditetapkan sesungguhnya merupakan perangkap yang sulit ditembus oleh negara dunia ketiga. Kecenderungannya akan mempercepat proses penurunan daya saing produk lokal. Pada perkembangnnya, segala sesuatu yang berbau lokal akan melemah dan hilang. Mahatir (Kompas, 5/2/2004) berpendapat bahwa pengintegrasian perekonomian dunia hanya akan membawa malapetaka bagi negara berkembang. Itu bukan hanya merusak ekonomi lokal, tetapi juga akan menciptakan perlambatan ekonomi, anarki ekonomi, dan kekacauan sosial</div>
<div style="text-align: justify;">
Globalisasi cenderung menghancurkan tatanan dan modal-modal sosial. Meskipun gagasannya dituangkan dalam kerangka pemberdayaan masyarakat sebagai penampakan corporate social responsibility TNCs, namun hasilnya tetap tidak pernah terwujud. Menurut Pollnac (1988) dan Garkovich (1989), menghadirkan sebuah lembaga baru dalam suatu masyarakat dengan maksud memotong struktur hubungan atau jaringan (sosial, komunikasi, kerja) yang telah terpola atau berlangsung mapan, merupakan skenario yang tidak mengindahkan karakteristik sosio-budaya dan pranata lokal, dan dengan ini kegagalan bisa terjadi. Hasil penelitian FAO atas negara-negara yang mengimplementasikan kesepakatan Putaran Uruguay di 16 negara menunjukkan telah terjadinya trend konsentrasi pertanian yang jelas berakibat pada marginalisasi petani kecil, meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan. Impor berbagai produk dan bahan baku pertanian kian hari kian meningkat. Meskipun jumlah produk pertanian yang diekspor dan dipasarkan di pasar domestik jauh lebih tinggi daripada impor, namun selisih nilainya hanya 2 persen (Khudori, 2003). Nilai 2 persen sesungguhnya tidak berarti, karena jika dianalisis, nilai transaksi berjalan produk pertanian Indonesia itu sesungguhnya devisit. Betapa tidak, produk pertanian yang diekspor oleh Indonesia sesungguhnya adalah produk yang padat dengan input luar (impor). Keunggulan produk tersebut jelas sangat bersifat kompetitif semu (shadow competitivenes). TNCs sebagai pihak yang paling tahu akan efisiensi memandang bahwa proses produksi usahatan (on-farm) sangat rentan terhadap risiko dan ketidakpastian, untuk itu ia menerapkan strategi kemitraan atau contract farming. Sebagaimana dikatakan Evans (1979) dan Warren (1980), negara ketiga bisa menikmati kemajuan meskipun berada dalam kondisi ketergantungan, suatu proses yang disebutnya sebagai dependent development. Namun keuntungan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya dan kerugian yang harus ditanggung, seperti gangguan kesehatan, pencemaran lingkungan, serta risiko dan ketidakpastian lainnya. Dampak yang paling kentara adalah terjadinya “kemandegan inovasi” dalam seluruh sistem agribisnis. Ini merupakan implikasi dari ketergantungan pada produk-produk impor. Pemikiran efisiensi yang diadopsi secara mentah-mentah telah menyebabkan bangsa yang kaya akan sumber daya ini jatuh pada budaya instan dan malas. Produk-produk yang senyatanya dapat diproduksi di dalam negeri didatangkan dari luar hanya karena alasan murah. Para pelaku importir yang sesungguhnya merupakan perpanjangan tangan dari TNCs dapat dengan mudah mendatangkan produk-produk dari luar karena longgarnya regulasi ekspor-impor. Dampak budayanya adalah melemahnya penghargaan atas produk-produk lokal, sebagai akibat dari berkembangnya budaya konsumerisme yang kebarat- baratan (western). Kondisi ini jelas sangat menguntungkan TNCs, karena secara perlahan inovasi lokal tercerabut dari budayanya. Ini merupakan peluang besar bagi investasi. Dampak lainnya adalah tidak berperannya kelembagaan-kelembagaan pendukung pertanian lokal. Hal ini terjadi karena TNCs selaku pihak yang kuasa, telah memasok segala kebutuhan petani (buruh) secara langsung. Pada kondisi seperti ini kreativitas dan keinovatifan kelembagaan pendukung pertanian pemerintah malah menjadi mandul. Pada ujungnya, globalisasi membawa seluruh warga dunia ke situasi yang serba spekulatif. Meningkatnya dominasi dan persaingan tidak menutup kemungkinan akan mendorong pihak yang lemah untuk menerapkan strategi picik, seperti polusi dan kekacauan pasar (market chaos), instabilitas dan polusi politik, penghancuran komoditas lewat penyebaran virus secara terencana, social chaos, dan pembentukan opini publik.</div>
<br />
C. Pendapat/Opini<br />
<div style="text-align: justify;">
ASIA-Pacific Economic Cooperation (APEC) tidak bisa dipisahkan dari peranan Indonesia. Indonesia memainkan peran yang sangat menentukan untuk merumuskan visi APEC. Indonesia juga berperan aktif dalam mencetuskan Bogor Goals, yaitu mewujudkan kawasan perdagangan dan investasi yang bebas dan terbuka tahun 2010 untuk negara maju serta 2020 untuk negara berkembang. Anggota APEC saat ini merepresentasikan sepertiga populasi dunia dan hampir 50% kekuatan perekonomian global. Dengan kata lain, potensi pasar global dan gravitasi aktivitas ekonomi dunia berada di kawasan ini. Masalahnya kini, seberapa jauh manfaat dan efektivitas forum APEC bagi perdagangan dan investasi Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Para pendukung APEC mengajukan keuntungan APEC sebagai berikut. Pertama, APEC masih dapat bermanfaat bagi Indonesia, khususnya dalam hal peningkatan fasilitas perdagangan dan investasi serta kerja sama ekonomi dan teknis (ECOTECH). Kerja sama APEC tetap relevan mengingat anggotanya dapat mendiskusikan isu-isu perdagangan dan investasi tanpa harus bernegosiasi.Suatu hal yang tidak dapat dilakukan di World Trade Organization (WTO). Kedua, sesuai dengan Bogor Goals, liberalisasi perdagangan akan dilaksanakan pada 2010 untuk negara maju dan 2020 untuk negara berkembang.Hal tersebut bisa menjadi: (1) benchmark untuk mengukur tingkat kesuksesan liberalisasi perdagangan forum kerja sama tersebut, (2) memacu Indonesia mempersiapkan diri secara serius menuju era liberalisasi perdagangan dan investasi. Ketiga, prinsip open regionalism masih tetap kental dalam forum APEC. Artinya, isu nondiskriminasi dan perlakuan yang sama bagi negara nonanggota (sering disebut most favored nation/MFN) tetap merupakan salah satu daya tarik APEC. Keempat, pertemuan para pemimpin informal (informal leaders meeting) terbukti masih dapat digunakan untuk memecahkan isu-isu yang dianggap sensitif, baik pada level bilateral, trilateral maupun multilateral. Adanya mekanisme untuk membahas isuisu baru seperti competition policy and investment serta non-economic issues tanpa melalui negosiasi. Kritik terhadap APEC bukannya tidak ada. APEC tidak efektif dan kurang responsif. Bahkan mempertanyakan relevansi APEC dalam memajukan kesejahteraan masyarakat. Ini bisa dipahami karena beberapa perkembangan di dalam APEC itu sendiri seperti trade facilitation dan capacity building sulit diukur manfaatnya. Selain itu, meskipun pembentukan APEC lebih berdasarkan pada globalisasi dan liberalisasi ekonomi, sejak 2001 APEC mulai memasukkan isu-isu yang tidak terkait dengan ekonomi seperti isu keamanan dan sosial. Memang harus diakui, indikator-indikator ekonomi dimaksud tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan sosial (social welfare).</div>
<div style="text-align: justify;">
Gaung APEC mulai meredup ketika muncul banyak PTA, baik RTA maupun BTA di kawasan Asia Pasifik. Negaranegara ASEAN,termasuk Indonesia, sepakat mempercepat pembentukan ASEAN Economic Community 2015 meski sudah membentuk AFTA (ASEAN Free Trade Area) sejak 1992. Setidaknya sudah ada 15 PTA antarnegara Asia- Pasifik, ditambah 30 PTA baru yang baru dalam negosiasi selama tujuh tahun terakhir. Kepentingan nasional tiap negara agaknya merupakan alasan pragmatis di balik menjamurnya PTA. Karena itu, dalam forum APEC pun hendaknya kepentingan nasional perlu kita prioritaskan. Pertama, perlunya arah yang jelas dalam kebijakan perdagangan kita, khususnya dalam forum APEC, WTO maupun PTA. Selama ini, kebijakan perdagangan yang dicanangkan oleh pemerintah mencakup: (1) kebijakan bea masuk (tariff policy), (2) penghapusan kuota, (3) pembebasan bea masuk atau konsesi, (4) kebijakan non-tariff lainnya. Kedua, para perunding kita dalam forum APEC perlu didampingi ahli-ahli yang kompeten dalam bidang industri, jasa, pertanian, dan ekonomi regional. Forum APEC perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing produk dan daerah Indonesia. Akhirnya, kita harus mengubah pandangan tentang think globally but act locally menjadi think and act globally and regionally dalam forum seperti APEC.</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Kuncoro, Mudrajad. 2007. Analisis, APEC dan Kepentingan Indonesia. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Yogyakarta.<br />
Setiawan, Iwan. 2004. Dampak Globalisasi Terhadap Pertanian Indonesia. Makalah disampaikan dalam Seminar Interaktif Globalisasi Pertanian Indonesia, Sudah Dimana? Gugatan Harga Diri Bangsa dan Nasib Petani. Universitas Padjajaran. Bandung.</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-9590174057496425812009-11-29T05:14:00.000+07:002009-11-29T05:15:42.534+07:00PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI PMUKBAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />A. Latar Belakang<br />Sebagian besar penduduk di republik ini menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Indonesia sebagai negara agraris juga dapat dicirikan melalui komposisi pemanfaatan lahannya (land utilization), di mana sebagian besar lahan tersebut dipergunakan untuk pertanian, yaitu lebih dari 77,04%. Meskipun ahan pertanian mempunyai porsi yang cukup besar dibandingkan dengan yang lainnya, namun dari segi sumbangannya terhadap Gross Domestic Product (GDP) ternyata tidak sebesar yang diharapkan. Sektor pertanian justru hanya memberikan sumbangan sebesar 16,92% atau lebih kecil dari sektor industri manufaktur yang mampu memberikan konstribusi sebesar 26,04% (Departemen Pertanian, 2004).<br />Peran sektor pertanian akan lebih optimal jika didukung dengan sistem perencanaan yang terpadu, berkelanjutan, dan diimbangi dengan penyediaan anggaran. Untuk memperkuat posisi sektor pertanian, maka ketersediaan modal bagi pelaku usaha pertanian merupakan sebuah keharusan. Fungsi modal dalam tataran tingkat mikro (usahatani), tidak hanya salah satu faktor produksi melainkan juga berperan untuk meningkatkan kapasitas dalam mengadopsi teknologi. Pada era teknologi pertanian yang semakin modern, pengerahan modal yang intensif baik untuk alat-alat pertanian yang semakin modern, pengerahan modal yang intensif, baik untuk alat-alat pertanian maupun sarana produksi mungkin akan akan menjadi suatu keharusan. Bagi pelaku pertanian, situasi tersebut dapat kembali memunculkan masalah karena sebagaian besar tidak sanggup mendanai usahatani yang padat modal dengan dana sendiri. Salah satu ciri pertanian rakyat di Indonesia adalah manajemen dan permodalan yang terbatas. Modal dalam usahatani dapat diklasifikasikan sebagai bentuk kekayaan, baik berupa uang maupun barang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu proses produksi. Dengan demikian, pembentukan modal mempunyai tujuan yaitu : (1) untuk menunjang pembentukan modal lebih lanjut, dan (2) untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani.<br />Kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa sudah begitu banyak bantuan permodalan bagi petani mulai dari bantuan yang berasal dari sumber APBN/APBD atau bantuan semikomersial hasil dari kerja sama dengan pihak asing yang kesemua itu bertujuan untuk penguatan modal petani seperti misalnya Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Ketahanan Pangan (KKP) atau bahkan program Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK). Akan tetapi, dari kesemua layanan modal yang diluncurkan ke petani tidak sepenuhnya dapat dinikmati oleh petani. Rendahnya aksesibiltas petani terhadap layanan modal tersebut juga disebabkan lembaga permodalan yang ditunjuk untuk menyalurkannya tidak sepenuhnya berhak kepada petani, bunga yang terlalu tinggi, jaminan persayaratan yang tidak bisa dipenuhi petani, proses pencairan yang memakan waktu sangat lama, birokrasi yang bertele-tele, pelayanan yang tidak ramah sepertinya membuat petani lebih memilih untuk meminjam modal dari rentenir yang tidak perlu persyaratan rumit dan cepat dalam proses pencairannya. Oleh karena itu, sudah saatnya perlu dilakukan revitalisasi layanan permodalan melalui perombakan birokrasi kelembagaan khususnya jika hal itu berkaitan dengan petani karena fakta menunjukkan bahwa SDM petani Indonesia 81,7% tidak tamat dan sebagian tamat sekolah dasar. Fakta ini lah yang menjadikan faktor mengapa aksesibilitas petani terhadap layanan usaha rendah.<br />B. Permasalahan<br />Mantan Menteri Pertanian (Mentan) RI Kabinet Indonesia Bersatu I Dr. Ir. Anton Apriantono, M.S. mengakui kelembagaan pelayanana usaha di berbagai tingkatan masih lemah (Anonim, 2009). Hal itu mengakibatkan rendahnya posisi tawar petani terhadap penentu kebijakan publik dan dunia usaha. Menurut Pakpahan (1990), menyatakan bahwa sistem organisasi ekonomi petani terdiri dari beberapa unsur (subsistem): (1) unsur kelembagaan (aturan main), (2) partisipan (sumberdaya manusia), (3) teknologi, (4) tujuan, dan (5) lingkungan (alam, sosial, dan ekonomi). Terdapat dua jenis pengertian kelembagaan yaitu kelembagaan sebagai aturan main dan kelembagaan sebagai organisasi. Sebagai aturan main, kelembagaan merupakan perangkat aturan yang membatasi aktivitas anggota dan pengurus dalam mencapai tujuan organisasi. Dari sudut pandang ekonomi, kelembagaan dalam arti organisasi biasanya menggambarkan aktivitas ekonomi yang dikoordinasikan bukan oleh mekanisme pasar tetapi melalui mekanisme administrasi atau komando (Pakpahan, 1990). Pola pemberdayaan dilakukan guna mengatasi masalah utama di tingkat usahatani yaitu keterbatasan modal petani, di samping masalah belum berkembangnya usaha di hulu, hilir dan jasa penunjang dalam pembangunan pertanian, rendahnya penguasaan teknologi serta lemahnya SDM dan kelembagaan petani. Departemen Pertanian sudah sejak lama merintis penerapan pola pemberdayaan seperti ini melalui berbagai kegiatan pembangunan di daerah. Salah satu perwujudan pemberdayaan dilaksanakan melalui fasilitasi Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) yang langsung ditransfer ke rekening kelompok Oleh karena itu, dalam makalah ini terdapat rumusan masalah sebagai berikut :<br />1. Bagaimanakah ruang lingkup program Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)?<br />2. Bagaimanakah Kelompok Sasaran, Kriteria Umum Calon Kelompok Sasaran, Tata Cara, dan Penyaluran Dana PMUK?<br />3. Bagaimanakah pemanfaatan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)?<br />C. Tujuan Penulisan<br />Tujuan Penulisan Makalah ini yang berjudul ”Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Penguatan Kelembagaan Petani PMUK” adalah sebagai berikut :<br />1. Mengkaji apa saja ruang lingkup dalam program Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK).<br />2. Mengetahui definisi Kelompok Sasaran, Kriteria Umum Calon Kelompok Sasaran, Tata Cara, dan Penyaluran Dana PMUK<br />3. Mengetahui pemanfaatan dana Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK).<br /><br /> <br />BAB II<br />ISI<br /><br />A. Ruang Lingkup Program Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)<br />Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) adalah stimulasi dana bagi pelaku pertanian yang mengalami keterbatasan modal sehingga selanjutnya mampu mengakses pada lembaga permodalan secara mandiri. Fasilitasi penguatan modal usaha kelompok ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat petani, yang dikawal dengan kegiatan terkait yaitu penguatan kelembagaan petani dan peningkatan SDM petani melalui pembinaan, penyuluhan, pelatihan, monitoring, evaluasi, dan lainnya. Pemanfaatan dana PMUK ini dilakukan dalam format bergulir dalam rangka pemantapan kelembagaan kelompok menjadi lembaga usaha yang dapat meningkatkan kewirausahaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif. Pola pemberdayaan seperti ini diharapkan dapat merangsang tumbuhnya kelompok usaha dan mempercepat terbentuknya jaringan kelembagaan pertanian yang akan menjadi embrio tumbuhnya inti kawasan pembangunan wilayah.<br />Tujuan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui penguatan modal usaha kelompok adalah sebagai berikut : <br />1. Memperkuat modal pelaku usaha dalam mengembangkan usaha agribisnis dan ketahanan pangan.<br />2. Meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan pelaku usaha pertanian.<br />3. Mengembangkan usaha pertanian dan agroindustri di kawasan pengembangan.<br />4. Meningkatkan kemandirian dan kerjasama kelompok.<br />5. Mendorong berkembangnya lembaga keuangan mikro agribisnis dan kelembagaan ekonomi pedesaan lainnya.<br />Sasaran pemberdayaan masyarakat pertanian melalui penguatan modal usaha kelompok antara lain : <br />1. Menguatnya modal pelaku usaha dalam mengembangkan usaha agribisnis dan ketahanan pangan.<br />2. Meningkatnya produksi, produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis.<br />3. Berkembangnya usaha agribisnis dan agroindustri di kawasan pengembangan.<br />4. Meningkatnya kemandirian dan kerjasama kelompok.<br />5. Tumbuh dan berkembangnya lembaga keuangan mikro agribisnis dan kelembagaan ekonomi perdesaan lainnya.<br />Indikator keberhasilan (outcome) kegiatan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui penguatan modal usaha kelompok antara lain: <br />1. Tumbuhnya usaha kelompok yang mampu mengelola permodalan sesuai kaidah-kaidah bisnis melalui pemanfaatan dana PMUK sesuai sasaran.<br />2. Terjadinya peningkatan produktivitas usahatani kelompok penerima PMUK.<br />3. Terjadinya pemupukan modal dan pengembalian/perguliran dari komponen yang harus digulirkan ke kelompok-kelompok lain sehingga dapat menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas.<br />Sedangkan indikator keberhasilan (impact dan benefit) dari pemberdayaan masyarakat pertanian melalui penguatan modal usaha kelompok antara lain:<br />1. Peningkatan modal usaha agribisnis dan ketahanan pangan.<br />2. Peningkatan produksi, produktivitas dan pendapatan pelaku agribisnis.<br />3. Perkembangan usaha agribisnis dan agroindustri di kawasan pengembangan.<br />Indikator keberhasilan ini merupakan hasil dari sebuah sistem yang terintgralistik oleh berbagai pihak pendukung antara lain pemerintah, kelompok sasaran, dan faktor sosial lain.<br /><br />B. Kelompok Sasaran, Kriteria Umum Calon Kelompok Sasaran, Tata Cara, dan Penyaluran Dana<br />Penetapan kelompok sasaran program PMUK ini pun ditetapkan dengan penuh pertimbangan. Kelompok sasaran adalah kelompok yang menjalankan usaha agribisnis dan ketahanan pangan dengan prioritas pada kelompok yang memiliki kendala modal karena terbatasnya akses terhadap sumber permodalan. Guna memperoleh manfaat secara luas, maka penetapan kelompok sasaran perlu mempertimbangkan asas pemerataan bagi pelaku pembangunan dan memperhatikan aspek gender. Kriteria umum calon kelompok sasaran PMUK adalah sebagai berikut :<br />1. Kelompok usaha pertanian yang sudah ada/telah eksis minimal 3 tahun dan aktif, bukan bentukan baru, dapat dipercaya serta mampu mengembangkan usaha melalui kerjasama kelompok, jumlah anggota minimal 20 orang. <br />2. Kelompok yang bersangkutan belum pernah mendapat penguatan modal, BLM, BPLM atau fasilitasi dari kegiatan lain pada saat yang bersamaan atau pada tahun-tahun sebelumnya. <br />3. Kelompok yang bersangkutan tidak bermasalah dengan perbankan, kredit atau sumber permodalan lainnya. <br />4. Anggota kelompok adalah pelaku usaha yang berpotensi dan berminat menjadi penggerak dalam mendorong perkembangan usaha agribisnis atau mewujudkan ketahanan pangan masyarakat secara luas. <br />5. Anggota kelompok memiliki kesulitan dalam mengakses sumber permodalan komersial, sehingga sulit untuk menerap-kan rekomendasi teknologi anjuran secara penuh dan memanfaatkan peluang pasar.<br />Kriteria kelompok sasaran diatur secara lebih rinci dalam petunjuk pelaksanaann (Juklak) pencairan program PMUK pada tingkat provinsi berdasakan kondisi masing-masing wilayah.<br />Mekanisme penetapan kelompok sasaran program PMUK dapat dilihat pada gambar di bawah ini :<br /><br /><br /><br /><br />Seleksi calon kelompok sasaran didasarkan kepada prioritas pengembangan pertanian wilayah dan usulan/proposal dari kelompok pelaku usaha pertanian. Proses seleksi calon kelompok sasaran dilakukan secara bertahap dan seyogyanya telah dipersiapkan sebelumnya oleh pemerintah daerah. Salah satu kunci keberhasilan pemberdayaan masyarakat pertanian, termasuk pengembangan modal dan perguliran terletak pada ketepatan dan kebenaran dalam menentukan kelompok sasaran. Seleksi calon kelompok sasaran setidaknya dilakukan dalam dua tahap. Seleksi Tahap-1, Tim Teknis Kabupaten/Kota melakukan penilaian terhadap usulan/proposal/rencana usaha dari kelompok pelaku usaha. Proposal/rencana usaha setidaknya memuat: deskripsi usaha kelompok saat ini, sumberdaya dan sarana yang telah dimiliki kelompok, potensi yang dapat dikembangkan, rencana usaha yang akan dilakukan, kelayakan rencana usaha dan prospek pasarnya, serta besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha kelompok. Seleksi Tahap-II dilakukan penilaian terhadap kelompok yang lulus seleksi Tahap-I. Aspek penilaian Tahap-II mengenai kelengkapan persyaratan administrasi kelompok sesuai kriteria yang ditentukan di dalam Pedum, Juklak dan Juknis. Setelah dilakukan seleksi tahap I dan II, Tim Teknis menyelenggarakan musyawarah kabupaten/kota dan memaparkan hasil seleksinya yang dihadiri oleh stakeholder meliputi: instansi terkait, perguruan tinggi, KTNA, tokoh masyarakat, LSM dan pelaku usaha lainnya. Hasil musyarawah dituangkan dalam Berita Acara yang memuat daftar kelompok pelaku usaha calon penerima penguatan modal dan atau calon penerima perguliran. Penyelenggaraan musyawarah tersebut dilakukan melalui forum Koordinasi Perencanaan Pembangunan Pertanian Kabupaten/Kota.<br /><br />C. Pemanfaatan Dana Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK)<br />Setiap satuan kerja lingkup pertanian di kabupaten/kota dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat pertanian melalui PMUK dan beberapa kegiatan lainnya mengacu kepada Pedoman Teknis dari Eselon-1 lingkup Departemen Pertanian. Besarnya alokasi dana untuk kegiatan dimaksud disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia. Dana PMUK disalurkan langsung ke rekening kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Penentuan besar kecilnya dana yang dialokasikan kepada kelompok didasarkan oleh usulan (proposal) yang diajukan oleh kelompok. Pemanfaatan dana dikelola oleh kelompok yang bersangkutan dan penentuan penggunaannya didasarkan pada hasil keputusan bersama seluruh anggota kelompok yang ditunjukkan dengan Berita Acara Hasil Rapat Kelompok. Arahan penggunaan dana PMUK ini merupakan pilihan-pilihan sesuai prioritas kelompok sasaran antara lain: <br />1. Digunakan untuk membiayai sarana dan fasilitas kelompok seperti membangun/ rehabilitasi jaringan irigasi, tata air mikro, embung, jalan usahatani, jalan produksi dan sarana lainnya sesuai kebutuhan kelompok.<br />2. Digunakan untuk pengadaan/rehabilitasi atau optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin praproduksi, produksi, dan pengolahan hasil.<br />3. Digunakan untuk pengadaan sarana produksi (benih/bibit, pupuk, pestisida/obat-obatan) bervariasi menurut kebutuhan dan jenis komoditasnya. Pada subsektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan besarnya dana untuk pengadaan sarana produksi dibatasi maksi-mum 60% dari pagu PMUK yang diterima kelompok sasaran, dengan demikian sebagian besar dana PMUK diarahkan untuk kegiatan yang bersifat investasi. Sedangkan untuk komoditas peternakan tidak dibatasi besarnya dana untuk pengadaan sarana produksi.<br />4. Digunakan untuk pemenuhan tambahan pangan keluarga (halaman rumah, pekarangan, kebun), pengembangan aneka ragam pangan (makanan khas nusantara/tradisional), pengembangan cadangan pangan masyarakat (lumbung), dan pemberian bantuan saprodi untuk daerah rawan pangan.<br />5. Digunakan untuk kegiatan pengembangan kelembagaan antara lain memperluas pemasaran, pengembangan usaha penunjang agribisnis, jaringan kerja dengan mitra usaha.<br />6. Digunakan dalam rangka peningkatan dan pengembangan kemampuan melalui pelatihan pengurus/anggota kelompok, untuk memperoleh hasil yang optimal agar dalam pelaksanaan pelatihan dikoordinasikan dengan Balai Diklat Pertanian setempat.<br />7. Pembinaaan kelompok dapat difasilitasi Dinas Teknis/instansi kelembagaan penyuluhan dengan memanfaatkan penyuluh pertanian, penyuluh swakarsa, KTNA, Pusa pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) swasta, LSM dan lainnya.<br />Dana PMUK yang disalurkan ke rekening kelompok agar dimanfaatkan untuk usaha produktif dan permodalan terus dipupuk serta dikelola dengan manajemen Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Penerapan pola LKM ini merupakan tahapan lebih lanjut proses pembelajaran bagi pelaku usaha dari pola BLM/BPLM menuju ke tahap lebih lanjut untuk dapat mengakses modal ke lembaga permodalan.<br /> <br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br />A. Kesimpulan<br />Kesimpulan dalam makalah yang berjudul ”Peningkatan Kesejahteraan Petani Melalui Penguatan Kelembagaan Petani PMUK” adalah sebagai berikut:<br />1. Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) adalah stimulasi dana bagi pelaku pertanian yang mengalami keterbatasan modal. Pemanfaatan dana PMUK ini dilakukan dalam format bergulir dalam rangka pemantapan kelembagaan kelompok menjadi lembaga usaha yang dapat meningkatkan kewirausahaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif. Sasaran PMUK adalah begi petani yang kesulitan dalam permodalan, program PMUK sendiri pun memiliki tujuan, sasaran, dan indikator keberhasilan supaya jelas arah tujuannya.<br />2. Kelompok sasaran adalah kelompok yang menjalankan usaha agribisnis dan ketahanan pangan dengan prioritas pada kelompok yang memiliki kendala modal karena terbatasnya akses terhadap sumber permodalan. Kriteria kelompok sasaran diatur secara lebih rinci dalam petunjuk pelaksanaann (Juklak) pencairan program PMUK pada tingkat provinsi berdasakan kondisi masing-masing wilayah. Seleksi calon kelompok sasaran setidaknya dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap-1 melakukan penilaian terhadap usulan/proposal/rencana usaha dari kelompok pelaku usaha dan tahap-II mengenai kelengkapan persyaratan administrasi.<br />3. Dana PMUK disalurkan langsung ke rekening kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Penentuan besar kecilnya dana yang dialokasikan kepada kelompok didasarkan oleh usulan (proposal) yang diajukan oleh kelompok. Pemanfaatan dana dikelola oleh kelompok yang bersangkutan dan penentuan penggunaannya didasarkan pada hasil keputusan bersama seluruh anggota kelompok yang ditunjukkan dengan Berita Acara Hasil Rapat Kelompok<br />B. Saran<br />Saran yang dapat diajukan ke dalam makalah ini terkait dengan pelaksanaan kelembagaan PMUK adalah sebagai berikut:<br />1. Kelembagaan PMUK sebaiknya lebih mengedepankan dalam pelayanan permodalan masyarakat petani dengan lebih administrasi yang tidak mempersulit petani.<br />2. Perlu adanya sosialisasi secara menyeluruh mengenai keberadaan PMUK.<br /><br /> <br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Departemen Pertanian. 2004. Kinerja Sektor Pertanian 2000-2003. Departemen Pertanian. Jakarta.<br />Basyid, A. 2006. Pemberdayaan Masyarakat Pertanian Melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok Petani. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi. Departemen Pertanian. Jakarta.<br />Pakpahan, A. 1990. Permasalahan dan Landasan Konseptual dalam Rekayasa Institusi (Koperasi). Makalah disampaikan sebagai Bahan Seminar pada Pengkajian Masalah Perkoperasian Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Koperasi. PSE-Balitbang Departemen Pertanian. Bogor.<br />Provinsi Lampung. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok. Materi Sosialisasi PMUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com79tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-27601463376187354262009-11-10T04:29:00.000+07:002009-11-10T04:33:08.245+07:00MASA DEPAN BERAWAL DARI ULANG TAHUN PERAKOleh : Mukhtar Habib*<br /><br />Sebuah tulisan dari seorang mahasiswa jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian UNS yang juga fans berat HIMASETA.<br /><br />Tepatnya tanggal 8 September 2009, Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian atau lebih dikenal dengan nama HIMASETA telah genap berusia 25 tahun. Persembahan berharga di ulang tahun perak dan sebagai langkah untuk menunjukkan eksistensinya, pengurus HIMASETA mengadakan event yang dinamakan Himaseta Silver Stage. Event yang diselenggarakan dari tanggal 31 Agustus – 8 September, mulai dari bazaar, temu alumni pengurus HIMASETA, serta sarasehan buka bersama mahasiswa agro/agribisnis, dosen dan karyawan adalah event besar. Berani dijamin dari serangkaian acara itu, di tingkat himpunan mahasiswa, HIMASETA lah yang baru pertama menyelenggarakannya. Begitu banyak dana yang dikeluarkan, begitu banyak perhatian yang diberikan, begitu banyak peluh dan keringat yang menetes dari kulit, itu semua demi eksistensi dan kejayaan HIMASETA.<br />Tidak terlalu banyak akan diulas mengenai Himaseta Silver Stage tetapi ada satu hal yang menjadi perhatian yang lebih banyak akan diulas yaitu mengenai judul dari artikel ini. Dikatakan bahwa di usianya yang ke-25 tahun ini lah HIMASETA harus mampu menentukan masa depannya karena memang sudah bukan berita baru lagi tentang ada apa sebenarnya yang akan terjadi bagi keberlangsungan ke depannya bagi wadah organisasi milik mahasiswa jurusan sosial ekonomi pertanian/agrobisnis ini. Mari ulas satu per satu secara runtut mengenai kondisi tersebut, kurikulum baru di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret menciptakan program studi baru yaitu program studi agribisnis dimana efeknya dari terbentuknya program studi baru ini mengharuskan dua jurusan di fakultas ini dihapuskan. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis dan Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Entah dengan alasan apa akhirnya program studi baru ini muncul dan dari pihak dekanat pun yang harusnya punya andil dalam mensosialisasikan mengapa hal tersebut terjadi tetapi sampai sekarang sosialiasasi tersebut tidak pernah dilakukan. Kalau dikatakan tidak penting mahasiswa perlu mengetahui hal tersebut toh mahasiswa tidak begitu peduli dengan hal tersebut. Bisa dikatakan itu SALAH BESAR. Banyak mahasiswa yang menanyakan hal tersebut dan banyak pula mahasiswa yang tidak pernah bisa menjawab jika ditanya. Oke lah pihak atasan bisa berdalih bahwa hal tersebut sudah menjadi tanggung jawab mereka tetapi jika efek dari hal tersebut sudah berdampak pada yang lain, apa sikap tersebut masih akan tetap dipertahankan. Semoga saja tidak begitu.<br />Salah satu efek yang ditimbulkan yang diakibatkan dari penghapusan dua jurusan yang telah disebutkan tadi adalah tentu saja bagi keberlangsungan HIMASETA yang notabene adalah organisasi kampus bagi mahasiswa jurusan sosial ekonomi pertanian. Tentu saja efeknya bisa dikatakan ”kurang bersahabat”. Usia yang telah genap 25 tahun bukan usia yang singkat bagi suatu organisasi setingkat organisasi mahasiswa dalam mengarungi bahtera dinamika kehidupan kampus. Tentu saja banyak ide kreatif yang telah dilaksanakan yang telah memberikan nama baik bagi organisasi dan juga bagi institusi fakultas. Dan sangat pantas jika institusi fakultas perlu menaruh perhatian juga dalam merekomendasikan solusi nyata tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, pihak fakultas menyepakati apa-apa saja yang dikonsep dalam internal organisai beserta perangkatnya, dan pihak fakultas hanya berdalih bahwa seharusnya organisasi ini melangsungkan pembicaraan langsung dengan jurusannya masing-masing tetapi yang seharusnya terjadi adalah adanya komunikasi yang sinergis dan proaktif antara himpunan mahasiswa-jurusan-fakultas karena hal ini dianggap sangat perlu dilaksanakan dan bukan berjalan menurut teorinya masing-masing dan pihak fakultas mempunyai andil yang sangat besar dalam menggerakkannya.<br />Sampai saat ini, HIMASETA, masih tetap menjalankan program kerja yang telah disepakati bersama oleh dewan pengurus, bukan mencoba untuk mengesampingkan sebentar kondisi terberat yang harus diselesaikan tetapi lebih kepada cintanya para pengurus untuk menggerakkan roda kepengurusan ini dengan tetap fokus pada pemikiran strategis untuk merekomendasikan bagaimana masa depan organisasi. Perlu adanya poerhatian yang lebih untuk merumuskan rumusan startegi menentukan masa depan organisasi, perlu adanya masukan-masukan dari banyak pihak, entah dari internal pengurus sendiri, anggota dari himpunan mahasiswa, dari jurusan, atau bahkan dari fakultas. Pemikiran keras harus terus dilakukan untuk bagaimana supaya HIMASETA ini tetap ada meskipun hanya bayang semunya saja yang dapat dilihat. Ada satu rekomendasi yang sempat terdengar yaitu mengenai penyatuan ”kembali” antara HIMASETA dengan GAMAKOMTA (organisasi mahasiswa jurusan penyuluhan dan komunikasi pertanian.-red). Langkah ini dilancarkan untuk tetap mempertahankan kedua organisasi meskipun hanya bayang semu. Penyatuan yang dimaksud bukan serta-merta disatukan begitu saja tetapi perlu adanya berbagai pertimbangan dari berbagai pihak. Penyatuannya nanti harusnya memunculkan nama baru dengan perangkat kepengurusan yang baru tetapi masih dalam kontrol dari kedua organisasi tersebut. Langkah strategis ini agaknya perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, tentu saja dimulai dari internal kedua organisasi. Perlu adanya kesepakatan untuk menyongsong ke arah penyatuan tersebut. Langkah strategis ini sangat bagus karena organisasi ”baru” ini tidak sepenuhnya baru tetapi sudah menjadi organisasi dengan kekuatan baru yang lebih kuat sehingga ke depannya organisasi ”baru” ini mampu melangkah pasti.<br />Langkah strategis lainnya yang telah coba dirumuskan adalah untuk membentuk wadah bagi alumni mahasiswa jurusan sosial ekonomi pertanian, langkah ini sebelumnya telah diawali dengan membentuk Ikatan Alumni Pengurus Himaseta pada saat momen Himaseta Silver Stage tepatnya terbentuk pada tanggal 8 September 2009. Hal ini sudah cukup menjadi bukti bahwa betapa kuatnya para pengurus untuk mempertahankan HIMASETA meskipun hanya bayang semunya saja. Dari pembentukan Ikatan Alumni Pengurus Himaseta ini nantinya diharapkan dapat mempermudah dalam menjalin komunikasi dengan alumni yang sudah sangat lama lulus, ide jangka panjang yang seperti inilah yang seharusnya ada. Para pengurus perlu memanfaatkan fasililitas yang ada dan dikombinasikan dengan ide kreatifnya demi memunculkan sesuatu hal baru yang manfaatnya jangka panjang.<br />Sebaiknya para pengurus HIMASETA beserta perangkatnya tidak perlu merasa terpaku dengan kondisi saat ini karena apakah seperti ini sikap yang patut dipertahankan sehingga membuat kondisi tidak berkembang. Masa depan masih panjang Kawan, dan masa depan HIMASETA akan ditetapkan di ulang tahun perak ini. Longlife for Himaseta. Bravooooo!!!!!MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-79632300071508953362009-10-06T06:17:00.000+07:002012-05-01T08:29:28.822+07:00PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: #666666; text-align: justify;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><style>
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:473371068; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:322710454 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l0:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l0:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l1 {mso-list-id:504125215; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:16831868 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:126.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:126.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l1:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l1:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l2 {mso-list-id:630405370; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1239599066 67698709 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l2:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l2:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l2:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l3 {mso-list-id:809439139; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:338980298 67698713 67698705 67698711 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:54.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:54.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level2 {mso-level-text:"%2\)"; mso-level-tab-stop:90.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:90.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level3 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%3\)"; mso-level-tab-stop:135.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:135.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level4 {mso-level-tab-stop:162.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:162.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:198.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:198.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:234.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:234.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l3:level7 {mso-level-tab-stop:270.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:270.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:306.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:306.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l3:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:342.0pt; mso-level-number-position:right; margin-left:342.0pt; text-indent:-9.0pt;} @list l4 {mso-list-id:888566340; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-848390180 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l4:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l4:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l4:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l5 {mso-list-id:920987823; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:140780422 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l5:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l5:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l5:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l6 {mso-list-id:1153059639; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2021429018 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l6:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l6:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l6:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l7 {mso-list-id:1370035124; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1246783422 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l7:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l7:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l7:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l7:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l8 {mso-list-id:1478111032; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1342208430 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l8:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l8:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l8:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l8:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l9 {mso-list-id:1487168336; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1555525620 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l9:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l9:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l9:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l9:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l10 {mso-list-id:1514689112; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1541958408 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l10:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l10:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l10:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l10:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l11 {mso-list-id:1669283915; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2013801198 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l11:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l11:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l11:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l11:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l12 {mso-list-id:1751387646; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-239846890 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l12:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l12:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l12:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l12:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l13 {mso-list-id:1753352501; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1564994148 67698703 67698713 67698705 67698711 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l13:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level3 {mso-level-text:"%3\)"; mso-level-tab-stop:117.0pt; mso-level-number-position:left; margin-left:117.0pt; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level4 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-text:"%4\)"; mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l13:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l13:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l14 {mso-list-id:1899633681; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-429877862 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l14:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l14:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l14:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l14:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l15 {mso-list-id:2105104800; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:572552576 -735307612 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l15:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-weight:normal; mso-bidi-font-weight:normal;} @list l15:level2 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15:level3 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:108.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l15:level4 {mso-level-tab-stop:144.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-ansi-font-weight:normal; mso-bidi-font-weight:normal;} @list l15:level5 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:180.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15:level6 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:216.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} @list l15:level7 {mso-level-tab-stop:252.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15:level8 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:288.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l15:level9 {mso-level-number-format:roman-lower; mso-level-tab-stop:324.0pt; mso-level-number-position:right; text-indent:-9.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} -->
</style></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; text-align: center;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CTisanda%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><style>
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
</style> </div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #666666; text-align: center;">
<span lang="IN">PRINSIP-PRINSIP ETIS DALAM BISNIS
</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #666666; text-align: center;">
<span lang="IN">Resume dari buku berjudul Etika Bisnis : Konsep dan Kasus, Karya Manuel G. Velasquez<o:p></o:p></span></div>
<div style="color: #666666;">
<b><span lang="NO-BOK"><o:p>
</o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="NO-BOK">Sebelum berbicara jauh mengenai prinsip-prinsip etis dalam bisnis dan untuk lebih memahami konsep dan pengertiannya, berikut ini adalah beberapa kasus pendekatan mengenai evaluasi moral antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Kasus Pengesahan Undang – Undang Apartheid Pertama </div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
Sistem Apartheid yang dikuasai oleh Partai Nasional khusus Kulit Putih melegalkan diskriminasi rasial pada seluruh aspek kehidupan. Sistem apartheid ini menghapuskan seluruh penduduk kulit hitam dari hak politik dan hak sipilnya seperti mereka tidak dapat memilih, tidak dapat jabatan politis yang penting, tidak dapat bergabung secaara kolektif, atau pun hak atas Undang-undang. Hal inilah yang mengakibatkan kulit hitam melakukan demontrasi berkali - kali melawan pemerintahan kulit putih Afrika Selatan. Aksi tersebut langsung ditanggapi oleh pemerintah Kulit Putih Afrika Selatan dengan pembunuhan, penangkapan di mana - mana serta represi. Termasuk ditangkapnya Nelson Mandela (anak pimpinan kulit hitam).</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Kasus Pertentangan akan Kedudukan Perusahaan Caltex di Afrika Selatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI">Hal ini dipicu adanya penentangan yang dilakukan para pemegang saham agar Caltex memutuskan hubungan dengan pemerintah Afrika Selatan dengan alasan bahwa orang kulit hitam tidak punya hak di wilayah kulit putih. Perdebatan tentang apakah Caltex perlu melanjutkan operasinya di Afrika Selatan ini merupakan perdebatan moral. Argumen yang diajukan oleh kedua belah pihak tersebut mengacu pada pertimbangan moral, yang dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis standar moral yaitu utilitarianisme, hak, keadilan, dan perhatian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span style="height: 40px; left: 0px; margin-left: 248px; margin-top: 174px; position: absolute; width: 36px; z-index: 251661824;"> </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="color: #666666;"> <tbody>
<tr> <td bgcolor="white" height="40" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: white none repeat scroll 0% 0%; vertical-align: top;" width="36"><br /></td> </tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI">Pertimbangan moral yang diajukan manajer Caltex antara lain jika perusahaan tetap melaksanakan operasi di Afrika Selatan maka kesejahteraan orang kulit hitam dan kulit putih akan meningkat, namun jika perusahaan pergi maka orang kulit hitamlah yang akan mengalami kerugian besar. Pernyataan inilah yang disebut dengan standar moralitas utilitarian yaitu prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar bila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar. <o:p></o:p>Pernyataan manajer Caltex yang akan memberikan perhatian khusus bagi pekerja kulit hitam dan pertanggungjawaban akan kesejahteraaan mereka inilah yang disebut Etika memberi perhatian. Artinya etika yang menekankan pada usaha memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang sekitar. </span><span lang="SV">Sedangkan perjuangan dari seorang Nelson Mandela yang sangat berani inlah yang disebut dengan etika kebaikan. Hal ini dikarenakan jenis evaluasi yang didasarkan atas karakter moral seseorang atau kelompok..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Utilitarianisme<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Banyak analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan suatu keputusan bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu memberikan keuntungan terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat. Misalnya kasus yang terjadi pada perusahaan mobil Ford.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Pada saat posisi penjualan mobil menurun dibandingkan dengan pesaing lain, maka manajer Ford segera melakukan strategi cepat dengan memfokuskan pada desain, pemanufakturan, dan penjualan yang cepat. Hal ini dilakukan agar memperoleh kembali pangsa pasar. Akibat proyek yang dilakukan dengan terburu-buru ini, maka desain teknis pun tidak diperhatikan seperti apabila terjadi tabrakan maka keselamatan penumpangpun sangat rawan. Alasan manajer tetap memproduksinya antara lain dikarenakan desain mobil sudah memenuhi semua standar hukum dan peraturan pemerintah, manajer beranggapan bahwa mobil telah memiliki tingkat keamanan yang sebanding dengan mobil dari perusahaan lain, serta dikarenakan studi biaya keuntungan (biaya modifikasi) tidak bisa ditutupi oleh keuntungan yang diperoleh. Jadi utilitarianisme digunakan untuk semua teori yang mendukung pemilihan tindakan yang memaksimalkan keuntungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="IT">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Utilitarianisme</span></b><b><span lang="IT"> Tradisional<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IT">Pendiri Utilitarianisme adalah Jeremy Bentham, dalam menetapkan sebuah kebijakan dan peraturan sosial, Bentham selalu membuat keputusan tersebut yang mampu mamberikan norma yang dapat diterima publik. Secara singkat, prinsip utilitarian yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 48pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<i><span lang="IT"> Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas sosial yang dihasilkan oleh tindakan lain yang dapat dilakukan.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IT">Artinya prinsip ini mengasumsikan bahwa keuntungan dan biaya dari suatu tindakan dapat diukur dengan menggunakan skala numerik biasa, lalu ditambah atau dikurangi dengan nilai yang diperoleh. </span><span lang="FI">Kesalahan anggapan terhadap prinsip Utilitarian antara lain :<b> </b><o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar dalam suatu situasi adalah tindakan yang menghasilkan utilitas lebih besar dibandingkan kemungkinan tindakan lainnya. Hal ini tidak berarti tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan utilitas besar bagi orang yang melakukan tindakan tersebut. Akan tetapi, tindakan dianggap benar jika menghasilkan utilitas paling besar bagi semua orang yang terpengaruh oleh tindakan tersebut (termasuk orang yang melakukan tindakan tersebut).<b><o:p></o:p></b></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Prinsip utilitarian tidak menyatakan bahwa tindakan yang dianggap benar sejauh keuntungan dari tindakan tersebut lebih besar dari biayanya. Namun utilitarianisme meyakini bahwa ada satu tindakan yang benar yaitu tindakan yang memberikan keuntungan lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh dari tindakan alternatif lain.<b><o:p></o:p></b></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Prinsip utilitarian mewajibkan kita untuk mempertimbangkan konsekuensi langsung dari tindakan kita. </span><span lang="SV">Sebaliknya pengaruh tidak langsungnya juga harus dipertimbangkan.<b><o:p></o:p></b></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Dengan demikian ada 3 hal yang harus dilakukan jika dalam situasi tertentu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Menentukan tindakan atau kebijakan alternatif.<b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 34.7pt;">
<span lang="SV">Seperti pada perusahan Ford, secara impisit mempertimbangkan 2 alternatif yaitu mendesain ulang Pinto dengan menambah pelindung karet di sekeliling tangki bahan bakar atau memutuskan untuk tanpa menggunakan pelindung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Menentukan biaya dan keuntungan langsung maupun tak langsung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 34.7pt;">
<span lang="SV"> Misalnya pada perkiraan perhitungan Ford atas biaya dan keuntungan yang akan diterima oleh semua pihak yang terlibat jika desain Pinto dirubah, serta yang akan ditanggung jika desainnya tidak berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Tindakan yang etis tepat adalah yang memberikan utilitas paling besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 34.7pt;">
<span lang="SV"> Misalnya saatt manajer Ford memutuskan bahwa tindakan yang memberikan utilitas paling besar dan biaya paling rendah adalah dengan tidak mengubah desain Pinto.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Utilitarianisme juga sejalan dengan kriteria intuitif yang digunakan orang dalam membahas perilaku atau tindakan moral. Misalnya pada saat orang memiliki kewajiban moral untuk melakukan tindakan tertentu, hal ini sering mengacu pada keuntungan atau kerugian yang nantinya diakibatkan. Moralitas juga mewajibkan seseorang untuk mempertimbangkan kepentingan orang lain. Utilitarianisme memenuhi persyaratan tersebut selama prinsip tersebut mempertimbangkan pengaruh tindakan pada orang lain, dan mewajibkan seseorang untuk memilih utilitas paling besar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Utilitarianisme juga menjadi dasar teknik analisis biaya-keuntungan ekonomi. Analisis ini digunakan untuk menentukann tingkat kelayakan investasi dalam suatu proyek dengan mencari tahu apakah keuntungan ekonomi lebih besar dibandingkan dengan biaya ekonomi saat ini dan masa mendatang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Masalah Pengukuran<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Masalah dalam kaitannya dengan utilitarianisme terfokus pada hambatan yang dihadapi saat nenilai utilitas seperti:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Bagaimana nilai utilitas dari berbagai tindakan yang berbeda pada orang yang berbeda dapat diukur dan perbandingkan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Biaya dan keuntungan tampak sulit dinilai.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Banyaknya keuntungan dan biaya dari suatu tindakan tidak dapat diprediksi, maka penilaian tidak dapat dilakukan dengan baik.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Masih belum jelas apa yang bisa dihitung sebagai keuntungan dan yang dihitung sebagai biaya.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Cara menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan menerima penilaian dari kelompok sosial atau kelompok lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Masalah Hak dan Keadilan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hambatan Utilitarianisme adalah prinsip tersebut tidak mampu menghadapi dua jenis permasalahan moral yaitu yang berkaitan dengan hak dan keadilan. Tanggapan utilitarian terhadap pertimbangan hak dan keadilan yaitu dengan mengajukan sati versi utilitarianisme alternatif yang cukup penting dan berpengaruh, yang disebut dengan rule-utilitarian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="IT">Strategi dasar dari rule-utilitarian adalah membatasi analisis utilitarian hanya pada evaluasi atas peraturan moral. </span><span lang="SV">Jadi teori rule-utilitarian memiliki 2 prinsip yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Suatu tindakan dianggap benar dari sudut pandang etis jika dan hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam peraturan moral yang benar.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Sebuah peraturan moral dikatakan benar jika jumlah utilitas total yang dihasilkannya; jika semua orang yang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas total yang diperoleh; jika semua orang yang mengikuti peraturan moral alternatif lainnya.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">E.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Konsep Hak<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak adalah klaim atau kepemilikan sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu acara tertentu. Hak berasal dari sistem hukum yang mengizinkan seseorang untuk bertindak dalam suatu cara tertentu. Hak juga bisa berasal dari sistem standar moral yang tidak tergantung pada sistem hukum tertentu. Hak merupakan sebuah sarana atau cara yang penting dan bertujuan agar memungkinkan individu untuk memilih dengan bebas apapun kepentingan dan melindungi pilihan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak moral memiliki 3 karakteristik penting yang memberikan fungsi pemungkinan dan pelindungan antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Hak moral erat dengan kewajiban.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="NO-BOK">Memiliki hak moral bearti orang lain memiliki kewajiban tertentu terhadap pemilik hak tersebut. Misalkan hak moral untuk melakukan ibadah sesuai keyakinan saya, dapt didefinisikan kaitannya dengan kewajiban moral orang lain untuk tidak mengganggu ibadah yang saya lakukan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Hak moral memberikan otonomi dan kesetaraan bagi individu dalam mencari kepentingan mereka.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak menunjukkkan aktivitas yang bebas mereka cari. Misalnya saat akan melakukan ibadah sesuai keyakinan, maka tidak perlu izin orang lainsaat melaksanakannya.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Hak moral memberikan dasar untuk membenarkan tindakan yang dilakukan seseorang dan untuk melindungi orang lain.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Jika memiliki hak moral untuk melakukan sesuatu maka otomatis juga akan memiliki pembenaran moral dalam melakukannya. Misalnya saat kita membenarkan tindakan dari orang kuat yang sedang membantu orang yang lemah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">F.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Hak Negatif dan Positif<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak negatif dapat digambarkan dari fakta bahwa hak yang termasuk di dalamnya dapat didefinisikan sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban orang lain untuk tidak ikut campur dalam aktivitas tertentu dari orang yang memiliki hak tersebut. Misalnya jika kita memiliki sebuah privasi maka baik atasan kita pun berkewajiban untuk tidak mencampurinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif namun juga mengimplikasikan bahwa pihak lain memiliki kewajiban positif pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia perlukan untuk dengan bebas mencari kepentingannya. Misalnya, saya berhak mendapat kehidupan yang layak, ini tidak berarti orang lain tidak boleh mencampurinya. Namun jika saya tidak mendapat kehidupan yang layak maka pemerintah harus memberikannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">G.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Hak dan Kewajiban Kontraktual<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Hak dan kewajiban kontraktual merupakan hak terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul saat seseorang membuat perjanjian dengan orang lain. Hak dan kewajiban kontraktual memberikan dasar bagi kewajiban khusus yang diperoleh seseorang saat dia menerima jabatan atau peran dalam sebuah organisasi sosial yang sah. Sistem peraturan yang mendasari hak dan kewajiban kontraktual diinterpretasikan mencakup sejumlah batasan moral diantaranya :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Kedua belah pihak harus memahami sepenuhnya sifat dari perjanjian yang mereka buat.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Kedua belah pihak dilarang mengubah fakta perjanjian kontraktual dengan sengaja.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Kedua belah pihak dalam kontrak tidak boleh mendatangani perjanjian karena paksaan atau ancaman.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Perjanjian kontrak tidak boleh mewajibkan kedua belah pihak untuk melakukan tindakan yang amoral.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">H.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Dasar Hak Moral<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Dasar yang lebih baik bagi hak moral diberikan oleh teori etis yang dikembangkan Immanuel Kant. <i>Teori Kant didasarkan pada prinsip moral yang ia sebut perintah kategoris</i>, dan yang mewajibkan semua orang diperlakukan sebagai makhluk yang bebas dan sederajat dengan yang lain. Menurut Kant masing-masing hak memerlukan proses kualifikasi, penyesuaian dengan kepentingan lain dan argumen pendukung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Rumusan perintah kategoris Kant mencakup 2 kriteria dalam menentukan apa yang benar dan salah secara moral yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Universalisabilitas <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang dapat diterima semua orang , setidaknya dalam prinsip.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Reversibilitas<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Alasan seseorang melakukan suatu tindakan haruslah alasan yang dapat dia terima jika orang lain menggunakannya, bahkan sebagai dasar dari bagaimana mereka memerlakukan dirinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Masalah pada Pandangan Kant<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Berbagai kritikan terhadap teori Kant antara lain :<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Teori Kant tidak cukup tepat untuk bisa selalu bermanfaat.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Misalnya seorang pembunuh haruskah dihukum atau tidak. Tentunya bagi pembunuh menolaknya, namun di sisi lain mereka sepakat daripada harus dibunuh oleh orang lain nantinya.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Batasan hak dan bagaimana hak tersebut diseimbangkan dengan hak yang berkonflik lainnya.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Misalnya saat sekelompok orang memainkan alat musik dengan sangat keras, yang mengganggu orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Kriteria universalisabilitas dan reversibilitas.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Misalnya saat pimpinan perusahaan yang melakukan diskriminasi pada pekerja kulit hitam dengan memberikan upah rendah dibandingkan pekerja kulit putih. Hal ini sangat tidak benar tentunya karena tindakan tersebut tidak bermoral, namun menurut Kant benar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="SV">J.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="SV">Keadilan dan Kesamaan <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian alasannya adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral individu. Hak moral untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas misalnya merupakan bagian dari apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan bahwa keuntungan dan beban haruslah didistribusiikan secara merata. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Masalah-masalah yang berkaitan dengan keadilan dan kewajaran biasanya dapat dibagi ke dalam tiga kategori. <i>Keadilan distributif, </i>yang merupakan kategori pertama dan paling mendasar berkaitan dengan distribusi yang adil atas keuntungan dan beban dalam masyarakat. <i>Keadilan retributif, </i>kategori kedua mengacu pada pemberlakuan hukuman yang adil pada pihak-pihak yang melakukan kesalahan. Hukuman yang adil adalah hukuman yang dalam artian tertentu layak diterima oleh orang yang melakukan kesalahan. <i>Keadilan kompensasif</i>, kategori ketiga berkaitan dengan cara yang adil dalam memberikan kompensasi pada seseorang atas kerugian yang mereka alami akibat perbuatan orang lain. Kompensasi yang adil adalah kompesasi yang dalam artian tertentu proporsional dengan nilai kerugian yang diderita. Masing-masing kategori tersebut akan dijabarkan sebagai berikut.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Keadilan Distributif <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Masalah-masalah tentang keadilan distributif muncul bila ada orang-orang tertentu yang memilki perbedaan klaim atas keuntungan dan beban dalam masyarakat, dan semua klaim mereka tidak dapat dipenuhi. Saat keingina dan keenggana orang-orang lebih besar dari sumber daya yang ada. Mereka terpaksa menggunakan prinsip-prinsip tertenru untuk mengalokasikan sumberdaya tersebut serta beban masyarakat dalam cara-cara yang adil dan mampu menyelesaikan konflik dengan baik. Prinsip dasar dari keadilan distributif adalah bahwa individu-individu yang sederajat dalam segala hala yang berkaitan dengan perlakuan yang dibicarakan haruslah memperoleh keuntungan dan beban yang serupa sekalipun mereka tidak sama dalam aspek yang tidak relevan lainnya, adan individu yang tidak sama dalam suatu aspek yang relevan perlu diperlakukan secara tidak sama sesuai dengan ketidaksamaan mereka. Prinsip ini bersifat formal yang didsarkan pada gagasan logis bahwa harus konsisten dalam menghadapi masalah yang sama atau serupa. Berikut ini beberapa prinsip dalam keadilan distributif yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Keadilan sebagai Kesamaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Kaum egaliteran mengakui bahwa tidak ada perbedaan yang relevan diantara semua orang yang bisa dipakai sebagai pembenaran atas perlakuan yang tidak adil. Menurut pandangan egaliteran, semua keuntungan dan beban haruslah dan didistribuasikan menurut kaidah semua orang harus memperoleh bagian keuntungan dan beban masyarakat atau kelompok dalam jumlah yang sama. kesamaan juga diusulkan sebagai dasar keadilan, bukan hanya untuk seluruh masyarakat namun juga dalam kelompok-kelompok kecil dan organisasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Keadilan Berdasarkan Kontribusi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Menyatakan bahwa keuntungan masyarakat haruslah didistribusikan sesuai dengan jumlah yang disumbangkan masing-masing individu dalam masyarakat atau kelompok. Semakin banyak yang diberikan seseorang kepada masyarakat semakin banyak pula yang berhak diperolehnya. Keuntungan haruslah didistribusikan sesuai dengan nilai sumbangan individu yang diberikan pada masyarakat, tugas, kelompok, atau pertukaran. Prinsip kontribusi ini merupakan prinsip yang paling banyak digunakan dalam menentuka upah dan gaji di perusahaan negara kapitalis seperti Amerika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Keadilan Berdasarkan Kebutuhan dan Kemampuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI">Menyatakan bahwa beban kerja harus lah didistribusikan sesuai dengan kemampuan orang-orang, dan keuntungan harus lah didistribusikan sesuai kebutuhan mereka. Hal ini berdasarkan pada gagasan bahwa orang-orang menyadari potensi mereka dengan menunjukkan kemampuan dalam kerja yang produktif. Keuntungan yang dihasilkan dari kerja harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Keadilan sebagai </span><span lang="SV">Kebebasan</span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI">Setiap orang sesuai dengan apa yang dipilih untuk dilakukan, bagi setiap orang sesuai dengan apa yang mereka pilih untuk diri mereka (mungkin dengan bantuan orang lain) dan apa yanng dipilih orang lain untuk dilakuan baginya dan mereka pilih untuk untuk diberikan padanya atas apa yang telah mereka berikan sebelumya dan belum diperbanyak atau dialihkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Keadilan sebagai Kewajaran <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="FI">Dikemukakan oleh John Rawis berdasarkan pada asumsi dasar bahwa konflik yang melibatkan masalah keadilan pertama haruslah dihadapi dengan membuat metode yang tepat dalam memilih prinsip-prinsip untuk menanganinya. Setelah metode ini dibuat prinsip yang kita pilih dengan menggunakan metode itu haruslah mampu berperan sebagai prinsip keadilan distributif. Rawis menyatakan bahwa distribusi keuntungan dan beban dalam suatu masyarakat adalah jika,dan hanya jika :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar paling ekstensif yang dalam hal ini mirip dengan kebebasan untuk semua orang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Ketidakadilan sosial dan ekonomi diatur sedemikian sehingga keduanya :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">a)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Mampu memberikan keuntungan terbesar bagi orang-orang yang kurang beruntung.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 90pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">b)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Ditangani dalam lembaga dan jabatan yang terbuka bagi semua orang berdasrkan prinsip persamaan hak dalam memperoleh kesempatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Prinsip 1) disebut prinsip kebebasan sederajat yang pada intinya prinsip ini mengatakan bahwa kebebasan setiap warga negara harus lah dilindungi dari gangguan orang alian dan harus lah sederajat anatara orang yang satu dengan orang yang lain. Bagian a) prinsip kedua disebut prinsip perbedaan yang mengasumsikan bahwa sebuah masyarakat yang produktif memang harus memasukkan sejumlah ketidaksamaan. Namun selanjutnya perlu mangambil langkah-langkah untuk memperbaiki posisi kelompok paling bawah seperti orang yang sakit atau cacat. Bagian b) prinsip 2) disebut prinsip kesamaan hak dalam memperoleh kesempatan yang mengatakan bahwa setiap orang harus lah memilki hak yang sama dalam memperoleh jabatan penting dalam berbagai lembaga masyarakat. Ini bukan hanya berarti kualifikasi kerja harus lah sesuai persyaratan kerja, namun juga setiap orang berhak memeperoleh akses pelatihan dan pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh pekerjaan yang mereka inginkan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Keadilan Retributif<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Merupakan keadilan yang berkaitan dengan keadilan dalam rangka menyalahkan atau menghukum seseorang yang telah melakukan kesalahan. Jika seseorang tidak tahu atau tidak bisa memilih secara bebas apa yang dia lakukan, maka dia tidak bisa dihukum adil. Hukuman yang adil adalah kepastian bahwa orang yang dihukum benar-benar melakukan yang dituduhkan padanya. Selain itu juga hukuman harus lah konsisten dan proporsional dengan kesalahannya. Hukuman dianggap konsisten hanya jika semua orang akan memperoleh hukuman yang sama untuk kesalahan yang sama, sedangkan hukuman dianggap proporsional dengan kesalahan jika hukuman tersebut tidak lebih besar dibandingkan kerugian yang diakibatkan kesalahan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="SV">Keadilan Kompensasif <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 30pt;">
<span lang="SV">Berkaitan dengan keadilan dalam memperbaiki kerugian yang dilalami seseorang akibat tindakan orang lain atau sering juga disebut sebagai ganti rugi. Tidak ada aturan yang pasti dalam menentukan seberapa banyak kompensasi yang perlu diberikan oleh pelaku pada korban. Keadilan hanya mengharuskan bahwa pelaku sebisa mungkin mengembalikan apa yang diambilnya, dan itu biasanya berarti bahwa jumlah ganti rugi haruslah sama dengan yang diketahui pelaku pada korbannya. Kaum moralis tradisional menyatakan bahwa seseorang memiliki kewajiban moral untuk memeberikan kompensasi pada pihak yang dirugikan jika tiga syarat berikut terpenuhi, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Tindakan yang mengakibatkan kerugian adalah kesalahan atau kelalaian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="SV">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV">Tindakan tersebut merupakan penyebab kerugian yang sesungguhnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Pelaku mengakibatkan kerugian secara sengaja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="FI">K.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="FI">Etika </span></b><b><span lang="SV">Memberi</span></b><b><span lang="FI"> Perhatian<o:p></o:p></span></b></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Parsialitas dan Perhatian<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI">Dalam hal ini etika perhatian menekankan pada dua syarat moral, yaitu :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Kita hidup dalam suatu rangkaian hubungan dan wajib mempertahankan serta menyetarakan hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span><span lang="FI">Kita memberikan perhatian khusus pada orang-orang yang menjalin hubungan baik dengan memperhatikan kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan mereka dari perspektif pribadi mereka sendiri, dan dengan memberikan tanggapan secara positif pada kebutuhan, nilai, keinginan, dan keberadaan orang-orang yang membutuhkan dan bergantung pada perhatian kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="FI">Namun penting juga untuk tidak membatasi gagasan tentang hubungan konkret ini hanya pada hubungan antara dua individu atau antara seseorang dengan kelompok individu tertentu. Ada dua hal penting yang perlu diketahui. Pertama, tidak semua hubungan memiliki nilai, dan tidak semuanya menciptakan kewajiban untuk memberi perhatian. Kedua, perlu diketahui bahwa dalam memberikan perhatian kadang berkonflik. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tidak ada aturan tetap yang mampu menyelesaikan semua konflik.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="FI">Hambatan dalam Etika Perhatian<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI">Pendekatan etika perhatian memperoleh sejumlah kritik berdasarkan beberapa alasan. Pertama, dikatakan bahwa etika perhatian bisa berubah menjadi favoritisme yang tidak adil atau bersikap parsial ( berat sebelah). Kritik kedua mengklaim bahwa persyaratan etika perhatian bisa menyebabkan kebosanan. Dalam mewajibkan orang-orang untuk memberikan perhatian pada anak-anak orang tua, saudara, pasangan, kekasih, teman dan anggota komunitas lain. Etika perhatian tampak mengharuskan semua orang mengorbankan kebutuhan dan keinginan mereka demi kesejahteraan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI">Keuntungan etika perhatian adalah mendorong untuk fokus pada nilai moral dari sikap parsial terhadap orang dekat dan arti penting moral dalam memberikan tanggapan pada mereka secara khusus yang tidak kita berikan pada orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="FI">L.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="FI">Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan, dan Perhatian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: #666666; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI">Standar utilitarian wajib digunakan saat kita tidak memiliki sumberdaya yang mampu memenuhi tujuan atau kebutuhan semua orang sehingga mempertimbangkan keuntungan dan biaya sosial dari suatu tindakan dalam mencapai tujuan tertentu. Penilaian moral sebagian juga didasarkan pada standar-standar yang menunjukkan bagaimana individu harus diperlakukan atau dihargai. Selain itu juga didasarkan pada standar-standar keadilan yang menunjukkan bagaiman keuntungan dan beban didistribusikan di antara para anggota kelompok masyarakat. Selanjutnya penilaian moral juga didasarkan pada standar-standar perhatian yang mengacu pada jenis perhatian yang perlu kita berikan pada orang-orang yang memiliki hubungan khusus dengan kita. Standar perhatian berperan penting bila muncul persoalan-persoalan moral yang melibatkan individu dalam suatu jaringan hubungan, khususnya individu-individu yang memilki hubungan erat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="IN">M.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="FI">Prinsip</span></b><b><span lang="IN"> Moral Alternatif : Etika Kebaikan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Ivan F.Boesky dikenal sebagai seorang kaya yang jujur dan mencintai sesama manusia. Namun pada tanggal 18 Desember 1987 dia dihukum 3 tahun penjara dan denda $100 juta karena memperoleh keuntungan secara illegal dari <i>insider information</i>. Berdasarkan informasi yang dia peroleh dari teman yang dibayarnya, sebelum diketahui publik, Boesky membeli saham-saham perusahaan dari pemegang saham yang tidak tahu bahwa perusahaan mereka akan dibeli oleh pihak lain dengan harga yang lebih tinggi. Cara yang demikian Boesky dapat memperoleh keuntungan yang banyak, kemudian hal tersebut dianggap illegal di Amerika meskipun di negara lain seperti Italia, Swiss dan Hongkong tindakan tersebut dilegalkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Berdasarkan cerita tentang Ivan F. Boesky, bahwa dia digambarkan sebagai seoarang yang serakah, sakit, agresif, kejam, tidak punya integritas, munafik dan tidak jujur. Semua deskripsi tersebut adalah penilaian atas karakter moral, bukan penilaian atas moralitas dari tindakannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Pendekatan etika yang telah dibahas sejauh ini semuanya difokuskan pada tindakan sebagai pokok permasalahan etika dan mengabaikan karakter pelaku tindakan itu sendiri. Dalam kasus Boesky maupun kasus-kasus yang lain, masalah utama yang muncul bukanlah baik buruknya suatu tindakan, namun sifat karakter manusia yang tidak sempurna.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Banyak ahli etika yang mengkritik asumsi bahwa tindakan merupakan pokok permasalahan utama dalam etika. Etika, menurut mereka, tidak boleh hanya melihat jenis tindakan pelakunya (agen) namun juga perlu memperhatiakan jenis karakternya. Fokus pada pelaku berbeda dengan fokus pada tindakan (apa yang dia lakukan) akan lebih mampu menunjukan dengan cermat karakter seseorang termasuk diantaranya apakah karakter tersebut lebih mengarah pada keburukan atau kebaikan. Pendekatan etika lain yang lebih baik haruslah mempertimbangkan aspek kebaikan dan keburukan sebagai awalan penting dalam penalaran kita.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Sifat Kebaikan<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Kebaikan merupakan sebuah kecenderungan yang dinilai sebagai bagian dari karakter manusia yang secara moral baik dan ditunjukan dalam perilaku dan kebiasaannya. Seseorang dikatan memiliki kebaikan moral bila dia berperilaku dengan penalaran, perasaan dan keinginan-keinginan yang menjadi karakteristik dari seseorang yang secara moral baik.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Kebaikan Moral<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Menurut Aristoteles, sebuah kebaikan moral merupakan kebiasaan manusia yang memungkinkan bertindak sejalan dengan tujuan (nalar dan pemikiran) manusia, kemudian daya nalar dan berfikir adalah yang membedakan manusia dan makhluk lain. Seseorang dikatakan menjalani hidup sesuai dengan pemikirannya bila dia mengetahui dan memilih jalan tengah antara melakukan sesuatu terlalu jauh dan tidak terlalu jauh dalam hal tindakan, emosi dan keinginannya. Tokoh lain yaitu Aquinas seorang ahli filosofi Kristen menyatakan sependapat dengan Aristoteles hanya saja dengan tambahan kebaikan “Theologis”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Seorang ahli filsafat Amerika, Alasdair Macyntire mengatakan bahwa yang termasuk kebaikan adalah semua karakteristik yang dipuji karena memungkinkan seseorang mencapai sesuatu yang baik dan menjadi tujuan hidup manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Edmund L. Pincoffs mengkritik pendapat Macyntire karena mengklaim bahwa kebaikan hanya mencakup karakteristik-karakteristik yang disyaratkan oleh serangkaian praktik sosial tertentu. Sebaliknya Pincoffs menyatakan bahwa kebaikan mencakup semua karakteristik dalam bertindak, merasakan, dan berfikir dalam cara-cara tertentu yang digunakan sebagi dasar dalam memilih antara pribadi-pribadi atau keberadaan diri masa depan. Kebaikan terdiri dari “disposisi yang umumnya diinginkan” atau dengan kata lain diinginkan oleh orang-orang dalam menghadapi situasi atau kondisi dimana manusia hidup. Karena situasi yang dihadapi manusia sering memerlukan usaha keras untuk mampu menghadapinya, maka ketabahan dan keberanian dianggap sebagai disposisi yang secara umum diinginkan. Dengan demikian kebaikan moral adalah disposisi yang secara umum diinginkan oleh semua orang dalam situasi-situasi yang biasanya mereka hadapi dalam kehidupan ini. Disposisi tersebut diinginkan karena bermanfaat “bagi semua orang pada umumnya ataupun orang-orang yang memilikinya”.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="3" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Kebaikan, Tindakan, dan Institusi<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Teori kebaikan mengatakan bahwa tujuan kehidupan moral adalah untuk mengembangkan disposisi-disposisi umum yang kita sebut kebaikan moral dan melaksanakan serta menerapkannya dalam berbagai situasi kehidupan manusia. Kunci dari implikasi tindakan teori kebaikan dapat dinyatakan dalam klaim berikut “sebuah tindakan secara moral benar jika dalam pelaksanaannya pelaku menerapkan, menunjukan atau mengembangkan karakter moral yang baik dan secara moral salah jika dalam pelaksanaannya pelaku menerapkan, menunjukan atau mengembangkan karakter moral yang buruk”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Jadi dari perspektif tersebut, baik buruknya tindakan dapat ditentukan dengan mempelajari jenis karakter yang dihasilkan dari tindakan tersebut. Dalam hal ini, etika tindakan bergantung pada hubungannya dengan karakter pelaku. Contohnya dikatakan moralitas aborsi, perzinaan, atau tindakan lain haruslah dievaluasi dengan melihat karakter orang-orang yang melaksanakannya. Jika keputusan untuk melakukan tindakan tersebut cenderung mengembangkan karakter mereka menjadi lebih bertanggung jawab, lebih perhatian, lebih berpendirian, jujur, terbuka, dan bersedia berkorban, maka tindakan-tindakan itu secara moral adalah benar. Namun jika keputusan untuk melaksanakannya cenderung menjadikan seseorang lebih egois, tidak bertanggung jawab, ceroboh dan mementingkan diri sendiri maka tindakan tersebut secara moral adalah salah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Teori kebaikan tidak hanya memberikan kriteria dalam mengevaluasi tindakan, namun juga memberikan kriteria penting dalam mengevaluasi lembaga dan praktik-praktik sosial kita. Misalnya dikatakan sejumlah lembaga ekonomi membuat orang-orang menjadi serakah dan tindakan pemerintah memberi BLT membuat malas dan sengketa dalam masyarakat. Argumen ini pada dasarnya merupakan evaluasi atas lembaga dan praktik-praktik sosial dengan berdasarkan pada teori kebaikan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="4" style="color: #666666; margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="IN">Kebaikan dan Prinsip<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Bila kita melihat sekilas berbagai macam disposisi yang dianggap sebagai kebaikan, tampak tidak ada satu hubungan yang sederhana antara kebaikan dan moralitas yang didasarkan pada prinsip. Sebagian kebaikan memungkinkan orang-orang melakukan apa yang disyaratkan oleh prinsip moral. Etika kebaikan tidak menyarankan tindakan-tindakan yang berbeda dan yang disarankan etika prinsip (misalnya prinsip utilitarian menyarankan tindakan yang berbeda dari yang disarankan prinsip keadilan). Demikian juga etika prinsip tidak menyarankan disposisi moral yang berbeda dengan etika kebaikan. Sebaliknya teori kebaikan berbeda dengan etika prinsip dalam cara pendekatan evaluasi moral. Teori kebaikan misalnya, menilai tindakan dalam kaitannya dengan disposisi atau karakteristik yang berhubungan dengan tindakan tersebut, sementara etika prinsip menilai disposisi dalam kaitanya dengan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan disposisi tersebut. Bagi etika prinsip, tindakan sebagai aspek utama sedangkan pada etika kebaikan, disposisi adalah aspek utama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 35.4pt;">
<span lang="IN">Etika kebaikan bukanlah semacam prinsip kelima yang sejajar dengan prinsip-prinsip utilitarian, hak, keadilan, dan perhatian. Sebaliknya etika kebaikan menambah dan melengkapi prinsip utilitarian, hak, keadilan dan perhatian bukan dengan melihat pada tindakan yang harus dilakukan oleh orang-orang, namun pada karakter yang harus mereka miliki. Etika kebaikan menangani jangkauan permasalahan yang sama dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan motivasi dan perasaan yang sebagian besar diabaikan oleh etika-etika prinsip.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #666666; line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="IN">N.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></b><b><span lang="IN">Moralitas dalam Konteks Internasional<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="color: #666666; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Antara negara yang satu dengan negara lain dapat dipastikan memiliki atauran, adat dan kebiasaan yang berbeda-beda meskipun tidak beda sepenuhnya. Terlebih lagi, perbedaan itu akan terasa antara negara maju dan negara berkembang. Ada pendapat yang menyatakan, saat melakukan operasi di negara kurang berkembang, perusahaan-perusahaan multinasional dari negara-negara maju, wajib mengikuti aturan-aturan di negara yang lebih maju, yang dalam hal ini otomatis menerapkan standar yang lebih tinggi dan ketat. Namun klaim ini mengabaikan fakta bahwa menerapkan praktik-praktik yang dilaksanakan di negara maju ke negara yang kurang maju memungkinkan akan lebih merugikan dibandingkan menguntungkan sebuah pelanggaran standar etika utilitarian. Dengan demikian, jelas bahwa kondisi-kondisi lokal, khususnya kondisi perkembangan, setidaknya perlu dipertimbangkan saat memutuskan apakah suatu perusahaan perlu menerapkan standar dari negara yang lebih maju ke negara yang kurang maju, dan salah jika kita harus menerima klaim bahwa kita harus menerapkan standar “yang lebih tinggi” dari negara maju dimanapun berada. Ada pendapat menyatakan lebih lanjut bahwa perusahaan multi nasional haruslah mengikuti praktik-prakti lokal, apapun itu, atau bahwa mereka harus mengikuti aturan pemerintah lokal, karena pemerintahan tersebut adalah representasi dari warga mereka. Namun demikian pendapat ini juga tidak sepenuhnya benar, sehingga dalam penerapannya juga harus ada pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut.</span></div>
</div>MUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-7402356462337363674.post-31137443836043521252009-06-29T06:36:00.000+07:002009-06-29T06:47:55.250+07:00SKALA-SKALA PENGUKURAN STATISTIK<span style="font-weight: bold;">SKALA-SKALA PENGUKURAN STATISTIK</span><br /><br />Pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur. Dalam mengolah dan menganalisis data, kita sangat berkepentingan dengan sifat dasar skala pengukuran yang digunakan. Operasi-operasi matematik serta pilihan peralatan statistik yang digunakan dalam pengolahan data, pada dasarnya memiliki persyaratan tertentu dalam hal skala pengukuran datanya. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan operasi matematik/peralatan statistik yang digunakan akan menghasilkan kesimpulan yang bias dan tidak tepat/relevan. Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keempat skala pengukuran tersebut:<br />1. Skala nominal<br />Merupakan skala yang paling lemah/rendah di antara keempat skala pengukuran. Sesuai dengan nama atau sebutannya, skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Sebagai contoh, klasifikasi barang yang dihasilkan pada suatu proses produksi dengan predikat cacat atau tidak cacat. Atau, bayi yang baru lahir bisa laki-laki atau perempuan. Tidak jarang digunakan nomor-nomor yang dipilih sekehendak ahti sebagai pengganti nama-nama atau sebutan-sebutan, untuk membedakan benda-benda atau peristiwa-peristiwa berdasarkan beberapa karakteristik. Sebagai contoh, dapat digunakan nomor 1 untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor 0 untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Data semacam ini sering disebut data hitung (count data) atau data frekuensi. Contoh lainnya yaitu misalnya jawaban dikotomi (ya, tidak); jenis kelamin (pria, wanita); warna lampu lalu lintas (merah, kuning, hijau); nomor urut parpol Pemilu 2004 (1, 2, ..., 44); dan lain-lain.<br /><br />2. Skala Ordinal<br />Skala Ordinal ini lebih tinggi daripada skala nominal, dan sering juga disebut dengan skala peringkat. Hal ini karena dalam skala ordinal, lambang-lambang bilangan hasil pengukuran selain menunjukkan pembedaan juga menunjukkan urutan atau tingkatan obyek yang diukur menurut karakteristik tertentu. Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas. Atau misalnya dalam suatu lomba, pemenangnya diberi peringkat 1,2,3 dstnya. Dalam skala ordinal, tidak seperti skala nominal, ketika kita ingin mengganti angka-angkanya, harus dilakukan secara berurut dari besar ke kecil atau dari kecil ke besar. Jadi, tidak boleh kita buat 1=sangat puas, 2=tidak puas, 3=puas dstnya. Yang boleh adalah 1=sangat puas, 2=puas, 3=kurang puas dan seterusnya.<br />Selain itu, yang perlu diperhatikan dari karakteristik skala ordinal adalah meskipun nilainya sudah memiliki batas yang jelas tetapi belum memiliki jarak (selisih). Kita tidak tahu berapa jarak kepuasan dari tidak puas ke kurang puas. Dengan kata lain juga, walaupun sangat puas kita beri angka 5 dan sangat tidak puas kita beri angka 1, kita tidak bisa mengatakan bahwa kepuasan yang sangat puas lima kali lebih tinggi dibandingkan yang sangat tidak puas. Sebagaimana halnya pada skala nominal, pada skala ordinal kita juga tidak dapat menerapkan operasi matematika standar (aritmatik) seperti pengurangan, penjumlahan, perkalian, dan lainnya. Peralatan statistik yang sesuai dengan skala ordinal juga adalah peralatan statistik yang berbasiskan (berdasarkan) jumlah dan proporsi seperti modus, distribusi frekuensi, Chi Square dan beberapa peralatan statistik non-parametrik lainnya.<br /><br /><br /><br />3. Skala Interval<br />Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian, skala interval sudah memiliki nilai intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan.<br />Pengertian “jarak belum merupakan kelipatan” ini kadang-kadang diartikan bahwa skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak. Misalnya pada pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A = 10oC, daerah B = 15 oC dan daerah C=20oC. Kita bisa mengatakan bahwa selisih suhu daerah B, 5oC lebih panas dibandingkan daerah A, dan selisih suhu daerah C dengan daerah B adalah 5oC (Ini menunjukkan pengukuran interval sudah memiliki jarak yang tetap). Tetapi, kita tidak bisa mengatakan bahwa suhu daerah C dua kali lebih panas dibandingkan daerah A (artinya tidak bisa jadi kelipatan). Kenapa? Karena dengan pengukuran yang lain, misalnya dengan Fahrenheit, di daerah A suhunya adalah 50oF, di daerah B = 59oF dan daerah C=68oF. Artinya, dengan pengukuran Fahrenheit, daerah C tidak dua kali lebih panas dibandingkan daerah A, dan ini terjadi karena dalam derajat Fahrenheit titik nolnya pada 32, sedangkan dalam derajat Celcius titik nolnya pada 0. Skala interval ini sudah benar-benar angka dan, kita sudah dapat menerapkan semua operasi matematika serta peralatan statistik kecuali yang berdasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.<br /><br />4. Skala Rasio<br />Skala rasio adalah skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada skala ratio, pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan/rasio.<br />Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah pengukuran tinggi dan berat. Misalnya berat benda A adalah 30 kg, sedangkan benda B adalah 60 kg. Maka dapat dikatakan bahwa benda B dua kali lebih berat dibandingkan benda A.<br /><br /><br /><br />Sumber : <br />1. Artikel dengan judul “Skala Pengukuran Data” dari situs web: www.scribd.com<br />2. Artikel dengan judul “Memahami Skala-Skala Pengukuran” oleh Junaidi dari situs web: junaidichaniago.wordpress.comMUKHTAR HABIBhttp://www.blogger.com/profile/09462838720280477194noreply@blogger.com5