MAKIN TUA MAKIN GEDE, ...


“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga harus makin nambah, hafalan surat-surat pendek nya juga makin nambah. Bukannya dari dulu hapalnya cuma Qulya sama Qulhu. Gak malu tuh sama yang ngasih hidup.”

“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga makin tinggi, Masa sholat nya sehari semalam cuma 5x doang. Gak malu tuh sama yang ngasih umur.”

“Makin tua makin gede, paling gak bisa berpikir panjang kira-kira konsekuensi apa yang akan didapat jika melakukan suatu tindakan. Bukannya makin gegabah.”

“Makin tua makin gede, paling gak emosi nya bisa diatur dan mengatur waktu kapan bisa marah. Bukannya dikit-dikit bicara ke orang lain suara nya keras kayak ngomong sama musuh nya aja.”

“Makin tua makin gede, paling gak selalu bisa bertoleransi dengan siapa saja dan dengan kondisi apa saja. Kalau tv gak ditonton ya dimatikan. Kalau lampu gak dipake ya dimatiin. Kalau minjem barang ya dikembaliin seperti semula.”

“Makin tua makin gede, paling gak mau merasakan pengorbanan demi masa depan yang cerah. Bukannya tau nya cuma enaknya aja.”

“Makin tua makin gede, selalu berpikir lah bahwa ada Tuhan di balik semua kejadian. Berpikir positif. Tuhan bisa menjadikan kita sangat superior tetapi juga sangat mudah membuat kita tak berdaya sekalipun. Selalu ada hikmah.”

“Makin tua makin gede, mulai lah merancang masa depan. Bukannya masih aja mikir kesenangan sesaat.”

“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya selalu bikin khawatir kedua orang tua dan tidak tahu terima kasih.”

“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya makin kurang ajar.”

“Makin tua makin gede, seharusnya makin bisa berpikir untuk mengalah kepada saudaranya. Bukannya makin tidak mau kalah dan cenderung iri.”

“Makin tua makin gede, paling gak berperilaku lah santun dan sopan. Bukannya berperilaku semaunya sendiri. Ada orang lain juga yang hidup bersama.”

“Makin tua makin gede, paling gak sudah bisa berpikir bahwa doa dan usaha kita curahkan untuk senyum kedua orang tua, terutama IBU. Bukannya selalu bikin Ibu stress dan cemberut.”

“Makin tua makin gede, sebut pertama kali kedua orang tua dalam doa. Bukannya malah yang selalu diingat adalah doa untuk kesuksesan dan kecemerlangan karir pribadi.”

“Makin tua makin gede, paling gak  bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Bukannya memelihara pemikiran – cari yang halal saja susah apalagi yang haram --. Naudzubillah min dzalik.”

“Makin tua makin gede, paling gak mau berbagi kepada sesama terutama kepada keluarga. Kalau beli cemilan ya yang kira-kira bisa dimakan bareng semua keluarga.”

“Makin tua makin gede, paling gak makin peduli. Bukannya makin gak mau tau dan gak mau peduli.”

“Makin tu makin gede, seharusnya bisa berpikir bahwa kalau sama orang tua, terutama IBU harus bisalebih lembut disbanding ngomong dengan orang lain. Cuma ibu bapak kita yang tangan nya patut kita ‘cium’.”

“Makin tua makin gede, paling gak makin menguatkan untuk mewujudkan angan-angan untuk ngasih kira kedua orang tua, terutama IBU pengen apa sih. Bukannya bekerja pengennya gaji pertama untuk beli hape baru.”


Tulisan ini adalah ‘murni’ sindiran kepada Saya sendiri!!! =)
Semoga Saya selalu diingatkan dengan sekelumit tulisan ini!!
Category: 0 komentar

DAUN BINAHONG

Daun Binahong / Gendola (latin: Bassela rubra linn; Inggris : Heartleaf maderavine madevine; Cina : Deng san chi) sudah banyak yang mengetahui dan membuktikan memiliki khasiat yang tidak kalah manjur dengan obat-obatan kimia. Kali ini saya tertarik untuk mem-posting tentang ini karena malam tadi (05/12/11) kakak laki-laki saya kecelakaan motor. Entah bagaimana kejadiaannya hingga tangan dan tubuhnya tergores dan berdarah cukup parah. Setelah pulang dari klinik, budhe tetangga rumah saya datang dan memberikan daun binahong supaya luka-luka nya cepat sembuh. Seketika itu pula saya berpikir, setahu saya daun binahong hanya untuk mengobati jerawat namun ternyata ada juga khasiat lain. Sambil menjelaskan cara-cara nya lalu budhe mengoleskan daun tersebut ke luka-luka kakak saya. Caranya adalah :
  1. Tumbuk daun binahong sampai halus
  2. Oleskan secara merata tumbukan daun binahong tadi ke bagian luka-luka
  3. Lakukan berulang-ulang apabila luka masih terlihat parah.
Nah bagi yang belum tahu daun binahong, berikut gambar-gambarnya :

picture: rynari.wordpress.com
picture: daunbinahong.wordpress.com
picture: jasaexpres.blogspot.com
picture: cyberwap.net
Yang di atas adalah beberapa gambar daun  binahong yang diambil dari beberapa sumber. Dan sebenarnya cukup banyak khasiat lain dari daun binahong tetapi karena saya tertarik untuk menyoroti bagian khasiat untuk luka-luka kecelakaan jadi cuma poin itu saja yang saya post di sini. Berikut ini link yang cukup banyak menampilkan khasiat daun binahong, dan silakan meng-klik link berikut : http://benyaliwibowo.wordpress.com. Oke semoga bermanfaat!!!!



Salam,
Mukhtar Habib
Category: 0 komentar

PEMINTA-MINTA


picture: republika.co.id
Kemarin siang saya melihat seorang nenek renta yang datang ke sebuah penjual bakso mie ayam, dan kebetulan saya sedang membeli mie ayam bakso di tempat tersebut. Seorang nenek tersebut meminta untuk diberi, tentu saja umumnya kita akan memberi peminta-peminta tersebut dengan uang. Akan tetapi bukan bentuk pemberiannya yang akan saya bahas tetapi mengenai respon/sikap/kecepatan kita dalam memberi sesuatu kepada seseorang peminta-minta, yang kebetulan dalam kesempatan siang itu adalah seorang nenek perempuan renta. Dari kejauhan saya pun sudah bisa menebak nenek tersebut akan kemari untuk meminta katakanlah sedekah atau apa pun itu. Bukan bermaksud pamer tetapi entah kenapa saya begitu reflek saja mengeluarkan selembar uang ribuan dari saku celanan saya lalu saya berikan ke nenek tersebut. Bersamaan dengan momen itu dalam pikiran, saya berharap ibu penjual mie ayam tersebut juga memberikan sedekah entah dalam bentuk apa saja, tetapi semakin berlalu si nenek dan si ibu penjual mie ayam tersebut tetap sama saja sikap nya tidak ada antusias untuk memberi si nenek tersebut. Dan oke, Saya pun pulang setelah membayar mie ayam bakso yang saya beli.

Yang ingin saya sampaikan adalah rasa berbagi itu sangat perlu ditumbuhkan, dan yang paling mudah menurut saya adalah melalui sedekah. Sedekah materi atau non-materi. Kita harus lebih sigap dan tanggap ketika melihat ada saudara atau tetangga atau teman kita yang memerlukan bantuan kita, tanpa perlu ada pemberitahuan dan ajakan. Maka itu akan sangat mulia. Kita, tentu saja, tidak ingin musibah/bencana/kemalangan menimpa diri kita dan keluarga kita. Uang-uang yang kita miliki sekarang ini tentu bukan milik kita. Kita hanya diserahi untuk mengelolanya.

Kembali kepada kisah yang saya ceritakan di awal tadi. Selain kejadian tersebut, saya pernah melihat ada warung/toko yang menolak/menyuruh pergi ketika ada peminta-minta. Dalam hati saya langsung berkata, “Apa susahnya sih ngasih uang seribu atau berapa lah, toh warung ini gak akan bangkrut juga kan”. Tentu kita yang sekarang ini berbahagia dengan keluarga ideal tidak akan pernah mau melihat ibu kita yang menjadi peminta-minta. Tidak akan pernah terbayangkan jika ibu kita atau adik kita atau kakak kita yang ada di lampu merah di jalan siang dan malam meminta-minta dari mobil ke mobil atau dari motor ke motor. Coba bayangkan. Lalu apa salahnya kita mengurangi beban mereka. Peraturan pemerintah yang melarang memberi sesuatu kepada anak jalanan. Menurut saya, ada-ada saja peraturan itu, kita ingin sedikit (sekali) membantu mereka kenapa harus dilarang, kalau pun harus dilarang apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini terhadap mereka, tidak ada. Kalau pun cuma seribu, syukur lebih dari seribu, apa sih artinya uang senilai itu bagi kita. Kalau tidak ada seribu kasih saja 500 rupiah tentu itu tidak akan menyakiti perasaan mereka. Kalau pun masih tidak punya, berilah doa yang tulus demi kebahagiaan mereka. Terlebih lagi, coba kita bayangkan jika peminta-minta itu adalah utusan Tuhan yang dikirim untuk memberi kesempatan kita beribadah. Betapa luar biasanya jika kita mampu menangkap peluang tersebut. Beri lah kalau memang ingin memberi, tidak perlu pikir panjang, dengan niat tulus mudah-mudahan Tuhan yang akan membalas kebaikan bagi orang yang kita beri. Biar kata dikatakan riya' tetapi jika dilakukan secara terus-menerus, perbaikan diri, berdoa kepada Yang Maha Kuasa mudah-mudahan sifat dan sikap riya' itu akan hilang dengan sendirinya. Tidak akan pernah ada akhir cerita seseorang yang tiba-tiba langsung miskin atau warung nya miskin ketika dia bersedekah/memberi. Pernah saya membaca Hadist Rasulullah Muhammad SAW bahwa "bersedekah bisa menolak bala dan memanjangkan umur" (Ashshodaqotu taroddul balaa'i watuthowwilul 'umur). Lalu apalagi yang kita pikirkan, mulai sekarang jangan kita usir lagi ya nenek-nenek/ibu-ibu/mbah-mbah yang meminta-minta menghampiri kita. Beri respon positif dan pemberian yang terbaik dari kita.  Mengenai modus peminta-minta yang memakai alat tipu untuk memperdaya sang pemberi, saya tidak bisa menjelaskan hal tersebut, biarlah itu menjadi urusan mereka. Semoga pemberian kita bermanfaat dan barokah. Saya sangat menerima kritikan/saran dan koreksi terhadap pemikiran saya ini. Semoga Tuhan memberkahi diri kita dan keluarga kita!! ^^

Recommended site : www.wisatahati.com

Salam,
Mukhtar Habib

Category: 0 komentar