MAKIN TUA MAKIN GEDE, ...


“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga harus makin nambah, hafalan surat-surat pendek nya juga makin nambah. Bukannya dari dulu hapalnya cuma Qulya sama Qulhu. Gak malu tuh sama yang ngasih hidup.”

“Makin tua makin gede, paling gak ilmu agamanya juga makin tinggi, Masa sholat nya sehari semalam cuma 5x doang. Gak malu tuh sama yang ngasih umur.”

“Makin tua makin gede, paling gak bisa berpikir panjang kira-kira konsekuensi apa yang akan didapat jika melakukan suatu tindakan. Bukannya makin gegabah.”

“Makin tua makin gede, paling gak emosi nya bisa diatur dan mengatur waktu kapan bisa marah. Bukannya dikit-dikit bicara ke orang lain suara nya keras kayak ngomong sama musuh nya aja.”

“Makin tua makin gede, paling gak selalu bisa bertoleransi dengan siapa saja dan dengan kondisi apa saja. Kalau tv gak ditonton ya dimatikan. Kalau lampu gak dipake ya dimatiin. Kalau minjem barang ya dikembaliin seperti semula.”

“Makin tua makin gede, paling gak mau merasakan pengorbanan demi masa depan yang cerah. Bukannya tau nya cuma enaknya aja.”

“Makin tua makin gede, selalu berpikir lah bahwa ada Tuhan di balik semua kejadian. Berpikir positif. Tuhan bisa menjadikan kita sangat superior tetapi juga sangat mudah membuat kita tak berdaya sekalipun. Selalu ada hikmah.”

“Makin tua makin gede, mulai lah merancang masa depan. Bukannya masih aja mikir kesenangan sesaat.”

“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya selalu bikin khawatir kedua orang tua dan tidak tahu terima kasih.”

“Makin tua makin gede, HARUS nya makin cinta sama kedua orang tuanya terutama sama IBU nya. Bukannya makin kurang ajar.”

“Makin tua makin gede, seharusnya makin bisa berpikir untuk mengalah kepada saudaranya. Bukannya makin tidak mau kalah dan cenderung iri.”

“Makin tua makin gede, paling gak berperilaku lah santun dan sopan. Bukannya berperilaku semaunya sendiri. Ada orang lain juga yang hidup bersama.”

“Makin tua makin gede, paling gak sudah bisa berpikir bahwa doa dan usaha kita curahkan untuk senyum kedua orang tua, terutama IBU. Bukannya selalu bikin Ibu stress dan cemberut.”

“Makin tua makin gede, sebut pertama kali kedua orang tua dalam doa. Bukannya malah yang selalu diingat adalah doa untuk kesuksesan dan kecemerlangan karir pribadi.”

“Makin tua makin gede, paling gak  bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Bukannya memelihara pemikiran – cari yang halal saja susah apalagi yang haram --. Naudzubillah min dzalik.”

“Makin tua makin gede, paling gak mau berbagi kepada sesama terutama kepada keluarga. Kalau beli cemilan ya yang kira-kira bisa dimakan bareng semua keluarga.”

“Makin tua makin gede, paling gak makin peduli. Bukannya makin gak mau tau dan gak mau peduli.”

“Makin tu makin gede, seharusnya bisa berpikir bahwa kalau sama orang tua, terutama IBU harus bisalebih lembut disbanding ngomong dengan orang lain. Cuma ibu bapak kita yang tangan nya patut kita ‘cium’.”

“Makin tua makin gede, paling gak makin menguatkan untuk mewujudkan angan-angan untuk ngasih kira kedua orang tua, terutama IBU pengen apa sih. Bukannya bekerja pengennya gaji pertama untuk beli hape baru.”


Tulisan ini adalah ‘murni’ sindiran kepada Saya sendiri!!! =)
Semoga Saya selalu diingatkan dengan sekelumit tulisan ini!!
Category: 0 komentar

DAUN BINAHONG

Daun Binahong / Gendola (latin: Bassela rubra linn; Inggris : Heartleaf maderavine madevine; Cina : Deng san chi) sudah banyak yang mengetahui dan membuktikan memiliki khasiat yang tidak kalah manjur dengan obat-obatan kimia. Kali ini saya tertarik untuk mem-posting tentang ini karena malam tadi (05/12/11) kakak laki-laki saya kecelakaan motor. Entah bagaimana kejadiaannya hingga tangan dan tubuhnya tergores dan berdarah cukup parah. Setelah pulang dari klinik, budhe tetangga rumah saya datang dan memberikan daun binahong supaya luka-luka nya cepat sembuh. Seketika itu pula saya berpikir, setahu saya daun binahong hanya untuk mengobati jerawat namun ternyata ada juga khasiat lain. Sambil menjelaskan cara-cara nya lalu budhe mengoleskan daun tersebut ke luka-luka kakak saya. Caranya adalah :
  1. Tumbuk daun binahong sampai halus
  2. Oleskan secara merata tumbukan daun binahong tadi ke bagian luka-luka
  3. Lakukan berulang-ulang apabila luka masih terlihat parah.
Nah bagi yang belum tahu daun binahong, berikut gambar-gambarnya :

picture: rynari.wordpress.com
picture: daunbinahong.wordpress.com
picture: jasaexpres.blogspot.com
picture: cyberwap.net
Yang di atas adalah beberapa gambar daun  binahong yang diambil dari beberapa sumber. Dan sebenarnya cukup banyak khasiat lain dari daun binahong tetapi karena saya tertarik untuk menyoroti bagian khasiat untuk luka-luka kecelakaan jadi cuma poin itu saja yang saya post di sini. Berikut ini link yang cukup banyak menampilkan khasiat daun binahong, dan silakan meng-klik link berikut : http://benyaliwibowo.wordpress.com. Oke semoga bermanfaat!!!!



Salam,
Mukhtar Habib
Category: 0 komentar

PEMINTA-MINTA


picture: republika.co.id
Kemarin siang saya melihat seorang nenek renta yang datang ke sebuah penjual bakso mie ayam, dan kebetulan saya sedang membeli mie ayam bakso di tempat tersebut. Seorang nenek tersebut meminta untuk diberi, tentu saja umumnya kita akan memberi peminta-peminta tersebut dengan uang. Akan tetapi bukan bentuk pemberiannya yang akan saya bahas tetapi mengenai respon/sikap/kecepatan kita dalam memberi sesuatu kepada seseorang peminta-minta, yang kebetulan dalam kesempatan siang itu adalah seorang nenek perempuan renta. Dari kejauhan saya pun sudah bisa menebak nenek tersebut akan kemari untuk meminta katakanlah sedekah atau apa pun itu. Bukan bermaksud pamer tetapi entah kenapa saya begitu reflek saja mengeluarkan selembar uang ribuan dari saku celanan saya lalu saya berikan ke nenek tersebut. Bersamaan dengan momen itu dalam pikiran, saya berharap ibu penjual mie ayam tersebut juga memberikan sedekah entah dalam bentuk apa saja, tetapi semakin berlalu si nenek dan si ibu penjual mie ayam tersebut tetap sama saja sikap nya tidak ada antusias untuk memberi si nenek tersebut. Dan oke, Saya pun pulang setelah membayar mie ayam bakso yang saya beli.

Yang ingin saya sampaikan adalah rasa berbagi itu sangat perlu ditumbuhkan, dan yang paling mudah menurut saya adalah melalui sedekah. Sedekah materi atau non-materi. Kita harus lebih sigap dan tanggap ketika melihat ada saudara atau tetangga atau teman kita yang memerlukan bantuan kita, tanpa perlu ada pemberitahuan dan ajakan. Maka itu akan sangat mulia. Kita, tentu saja, tidak ingin musibah/bencana/kemalangan menimpa diri kita dan keluarga kita. Uang-uang yang kita miliki sekarang ini tentu bukan milik kita. Kita hanya diserahi untuk mengelolanya.

Kembali kepada kisah yang saya ceritakan di awal tadi. Selain kejadian tersebut, saya pernah melihat ada warung/toko yang menolak/menyuruh pergi ketika ada peminta-minta. Dalam hati saya langsung berkata, “Apa susahnya sih ngasih uang seribu atau berapa lah, toh warung ini gak akan bangkrut juga kan”. Tentu kita yang sekarang ini berbahagia dengan keluarga ideal tidak akan pernah mau melihat ibu kita yang menjadi peminta-minta. Tidak akan pernah terbayangkan jika ibu kita atau adik kita atau kakak kita yang ada di lampu merah di jalan siang dan malam meminta-minta dari mobil ke mobil atau dari motor ke motor. Coba bayangkan. Lalu apa salahnya kita mengurangi beban mereka. Peraturan pemerintah yang melarang memberi sesuatu kepada anak jalanan. Menurut saya, ada-ada saja peraturan itu, kita ingin sedikit (sekali) membantu mereka kenapa harus dilarang, kalau pun harus dilarang apa yang telah dilakukan pemerintah selama ini terhadap mereka, tidak ada. Kalau pun cuma seribu, syukur lebih dari seribu, apa sih artinya uang senilai itu bagi kita. Kalau tidak ada seribu kasih saja 500 rupiah tentu itu tidak akan menyakiti perasaan mereka. Kalau pun masih tidak punya, berilah doa yang tulus demi kebahagiaan mereka. Terlebih lagi, coba kita bayangkan jika peminta-minta itu adalah utusan Tuhan yang dikirim untuk memberi kesempatan kita beribadah. Betapa luar biasanya jika kita mampu menangkap peluang tersebut. Beri lah kalau memang ingin memberi, tidak perlu pikir panjang, dengan niat tulus mudah-mudahan Tuhan yang akan membalas kebaikan bagi orang yang kita beri. Biar kata dikatakan riya' tetapi jika dilakukan secara terus-menerus, perbaikan diri, berdoa kepada Yang Maha Kuasa mudah-mudahan sifat dan sikap riya' itu akan hilang dengan sendirinya. Tidak akan pernah ada akhir cerita seseorang yang tiba-tiba langsung miskin atau warung nya miskin ketika dia bersedekah/memberi. Pernah saya membaca Hadist Rasulullah Muhammad SAW bahwa "bersedekah bisa menolak bala dan memanjangkan umur" (Ashshodaqotu taroddul balaa'i watuthowwilul 'umur). Lalu apalagi yang kita pikirkan, mulai sekarang jangan kita usir lagi ya nenek-nenek/ibu-ibu/mbah-mbah yang meminta-minta menghampiri kita. Beri respon positif dan pemberian yang terbaik dari kita.  Mengenai modus peminta-minta yang memakai alat tipu untuk memperdaya sang pemberi, saya tidak bisa menjelaskan hal tersebut, biarlah itu menjadi urusan mereka. Semoga pemberian kita bermanfaat dan barokah. Saya sangat menerima kritikan/saran dan koreksi terhadap pemikiran saya ini. Semoga Tuhan memberkahi diri kita dan keluarga kita!! ^^

Recommended site : www.wisatahati.com

Salam,
Mukhtar Habib

Category: 0 komentar

Pulau Komodo

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara, tepatnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Cara untuk mencapai Pulau Komodo adalah dari Kupang, ibukota NTT, wisatawan kemudian naik pesawat menuju Ende (kota di Pulau Flores). Perjalanan dilanjutkan menuju Labuhanbajo menggunakan mini-bus selama sepuluh jam, kemudian menyeberang menuju Pulau Komodo menggunakan speed-boat selama 2 jam. Wisatawan mancanegara dikenai biaya masuk pulau adalah USD 5 per orang sedangkan Rp 25.000,00/orang untuk wisatawan domestik (Maret 2008). Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti. Ada juga versi lain mengatakan bahwa Pulau Komodo berasal dari kata Ko dan Modo yang berarti tempat tinggal Suku Modo. Kemudian hewan tersebut terkenal hingga saat ini.

Baru-baru ini komodo terpilih sebagai satu dari tujuh keajaiban alam dunia versi new7wonders. Berikut adalah sedikit mengenai hewan komodo itu sendiri.

gambar: new7wonders.com

Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat Ora. Hewan yang termasuk ke dalam kelas reptilia ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, lidahnya ini yang menuntunnya di kegelapan. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk bakteri mematikan yang hidup di mulut mereka. Dengan kata lain, lidahnya adalah senjata mematikan bagi mangsanya. Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya adalah bakteri Pasteurella multocida yang sangat mematikan. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya; jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi. Oleh karena itu, meskipun, hewan ini sangat terlihat eksotis sangat tidak disarankan untuk mendekatinya atau bahkan mencoba-coba membelainya.

Dan itulah sangat sedikit tentang hewan Komodo yang benar-benar adalah naga, dan masih hidup hingga saat ini. Lalu, bagaimana dengan Pulau Komodo itu sendiri. Apakah ada keindahan lain yang bisa diandalkan untuk memperkuat identitasnya sebagai tujuan wisata eksklusif. Ada beberapa tempat wisata yang dapat menjadi andalan selain hewan komodo itu sendiri. Di antaranya adalah :

1. Pink Beach

gambar: ng-sebastian-panoramio.jpg

Penduduk setempat menamakannya Pantai Merah, namun secara internasional lebih dikenal sebagai Pink Beach. Kabar baiknya lagi, di pantai ini tidak ada bangunan apa-apa dan tidak dihuni penduduk. Di dunia, pantai berpasir warna pink hanya ada 7 di dunia, salah satunya di Pulau Komodo. Pasir pink ini terbentuk dari pecahan karang berwarna merah. Tapi sebenarnya hewan mikroskopik semacam amoeba bernama Foraminifera yang memproduksi warna merah atau pink terang pada karang. Bila kita mengambil sejumput pasirnya maka terlihat pasir berwarna merah di antara pasir putih. Bila ombak menyapu pasir dan menariknya, maka warna pasir tersebut berubah menjadi pink tua. Keren abis! Butiran pasirnya halus dan empuk, sungguh nikmat saat berjalan atau berjemur di atasnya.


2. Taman Laut Nasional Komodo

gambar: langitberita.com

Taman Laut Nasional Komodo juga menjadi tujuan banyak para penyelam lokal maupun mancanegara. Sedikitnya terdapat 53 titik lokasi rekreasi menyelam. Jenis ikan hias dengan berbagai bentuk dan warna menghuni Taman Laut Komodo, seperti Regal Angelfish, Checkerboard Wrasse And Masked Unicornfish, Acripora Corals, Gorgonian Fans and Sponges. Berdasarkan penelitian The Nature Conservancy tercatat sedikitnya 200 jenis karang keras, dengan 1.000 jenis ikan yang tinggal disini. Jarak pandang (visibility) 5-30 meter. Potensi kehidupan laut di taman nasional ini tercatat sebanyak 259 jenis karang dan 1.000 jenis ikan seperti barakuda, marlin, ekor kuning, kakap merah, baronang, dan lain-lain.


3. Goa Alam Batu Cermin

gambar: wisatanesia.com

Batu Cermin merupakan sebuah goa alam yang memang tidak ada berada di Pulau Komodo, jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari pusat ibu kota Labuan Bajo, dimana kota tersebut akan dilewati ketika akan menuju Pulau Komdo maka ini bisa menjadi pilihan paket wisata eksklusif Pulau Komodo. Di goa ini ternyata banyak keindahan yang bisa dinikmati para wisatawan. Di dalam goa sepanjang sekitar 200 meter yang memiliki banyak lorong ini, dipenuhi dengan aneka rupa stalagtit dan stalagmit (batu yang menggantung di goa) yang masih terpelihara dengan baik. Stalagtit dan stalagmit dalam gua terjadi karena gas karbon dioksida di atmosfer dapat terlarut dalam air membentuk asam karbonat. Air permukaan yang mengalir dan mengandung asam tersebut mengikis bebatuan kapur yang dilewatinya dan melarutkan kalsium karbonat serta senyawa karbonat lainnya. Pada saat meresap ke dalam batuan kapur, air yang telah jenuh dengan senyawa-senyawa karbonat menetes melalui langit-langit gua dan meninggalkan endapan terutama kalsium karbonat yang terus menerus menumpuk menjadi ukiran batu alami yang menakjubkan. Hal yang istimewa berikut dari goa alam ini adalah di sejumlah bagian goa menempel fosil terumbu karang dan satwa yang diperkirakan penyu yang telah keras membatu. Di sinilah misteri sejarah yang menandakan bahwa goa ini merupakan bagian palung laut pada zaman lampau. Sayangnya, hingga kini belum ada penelitian lebih lanjut soal "kekayaan" goa ini. Beberapa penduduk Labuan Bajo menjelaskan pada penulis penamaan Batu Cermin diambil dari keberadaan sejumlah stalagtit dan staglamit yang memancarkan sinar berkilauan bak kristal jika terjilat cahaya.

Itulah beberapa gambaran singkat potensi wisata hewan Komodo dan sekitaran Pulau Komodo yang penulis ketahui. Jika dilihat perjalanan menuju ke lokasinya pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mungkin yang diharapkan setelah Komodo terpilih menjadi new 7 wonders adalah adanya paket wisata dengan biaya terjangkau bagi masyarakat Indonesia secara umum. Tidak hanya wisataawan mancanegara dan orang-orang kaya Indonesia saja yang bisa menikmatinya tetapi juga wisatawan domestik Indonesia secara umum. Tulisan ini di-posting untuk menyemarakkan berita besar terpilihnya komodo sebagai new 7 wonders of nature yang diambil dari berbagai sumber. Tulisan ini juga sebagai berbagi informasi bagi orang-orang yang akan ke Pulau Komodo, belum akan ke Pulau Komodo, dan tentu saja bagi yang belum berani membayangkan akan bisa kesana (termasuk saya ^.^). Supaya nanti kalau diajak ngobrol nyambung.

Betapa kerennya alam Indonesia. Satu tempat saja memiliki potensi yang begitu indahnya. Bayangkan jika seluruh wilayah ini dijelajahi, dikenali, dan dikembangkan maka betapa negara-negara lain akan tambah iri dengan negara ini. Jayalah Indonesia-ku!!!

Sumber:
dephut.go.id
id.wikipedia.org
wisatamelayu.com
google picture search engine



Salam,
Mukhtar Habib



Category: 0 komentar

MOTHER, The Strongest Person Ever


Who is the strongest person ever?? That’is a someone who everyone call her : MOTHER. She is the strongest human among God’s creature. As we know that God created her from men ribs but I think she is more than just that simply fact. She can lift up a thousand of burden exceed she can. She can do anything meanwhile she is bringing up a baby inside. She is the first person who is smiling when baby safely born to this world. She gives all of her love, worry, happiness, and anything that we, as her son/daughter, never imagine it before. Why she gave us like that. Is she never feel tired with. We disturb her when she should sleep. We disturb he when she is cooking. We disturb her when she is comfortly watching her favorite drama. And we never feel guilty to do that. Because we are baby. May be you are a son/daughter has mother which has to work. She has to divide her thoughts into a thousand part, to serve us and to do her job. She has to working hardly so we can drink milk everyday. Sometimes she has to be waiting to buy new dress because she is remember that her baby needs milk. She has to smile to make us smile although she feels tired. She prepares a meal, or cooking something to eat after work although she needs to take a rest. She never thinks about rest taking before food is ready to serve. Are you still thinking she is weak, fragile, or something? You’re wrong, big wrong. MOTHER is the strongest person ever in this life. Then, we are grown up, what did we do for her. Is that enough? Nothing can replace it at all. She never hates her son/daughter although we hurt her. Her love never lose even decreasing. That is MOTHER!!!! :’)
Category: 0 komentar

Tuhan Dengarlah Keluhku




Ingin ku lepas keluhku
Pada-Mu Tuhan penyayangku
Ku akui semua dosaku
Meski tersipu tertunduk malu
Jiwa dan hati tertutup debu
Akan ku terkurung nafsu
Ketaatanku tertimbun penuh dosaku
Tuhan tutupi aibku
Tuhan jangan biarkan diriku
Semakin jauh tertipu nafsu
Hanya pada-Mu ku mohon ampun dari semua dosa
Jari lemahku mengetuk pintu maaf-Mu
Agar kau hapus salahku
Hanya pada-Mu ku mohon ampun dari semua dosa
Jari lemahku mengetuk pintu maaf-Mu
Agar Kau hapus salahaku
Tuhan dengarlah keluhku


Song tittled "Tuhan Dengarlah Keluhku" by : Haddad Alwi



Category: 0 komentar

KAMPUNG RAMBUTAN, PREMAN, DAN BIS TAK LAYAK JALAN


Jakarta yang berlabelkan sebagai ibukota Negara Republik Indonesia merupakan kota megapolitan yang menawarkan berjuta janji manis bagi pendatang. Tak heran jika tiap tahun Jakarta didatangi oleh para pendatang dari berbagai asal kota bahkan pulau. Baik pendatang yang datang dengan sejuta kesiapan maupun pendatang yang hanya mencoba peruntungan tanpa ada kemahiran sedikit pun dari dirinya. Tak adanya kontrol yang tepat dan tegas dari pemerintah menjadikan wajah kota Jakarta penuh dengan ketimpangan dan kesemrawutan di tengah kemegahan dan tingginya perputaran bisnis. Sebut saja jasa transportasi misalnya. Mulai dari bis trans-Jakarta, KRL, sampai dengan bajaj yang menjadi ikon kota megapolitan tersebut. Terminal bis pun dibangun disana-sini untuk menunjang pergerakan bis-bis tersebut. Tapi apa lah tetap saja semrawut adanya. Kampung Rambutan adalah terminal luas di kota Jakarta dengan persediaan bis yang tak pernah sepi. Bahkan dapat saya katakan kalau loket penjualan, calo tiket, WC umum, calon penumpang, dan para preman tak pernah sepi aktivitasnya. 24 jam non-stop.

Bicara tentang Kampung Rambutan. Tulisan ini akan menceritakan pengalaman saya yang tidak menyenangkan ketika dahulu saya sempat merasakan berjuang pulang ke Solo dengan naik bis melalui terminal Kampung Rambutan. Boleh kalau saya katakan kalau saat-saat itu adalah perjuangan karena saat itu bagi saya segera naik bis dan meninggalkan tempat tersebut adalah permohonan yang paling sangat saya inginkan saat itu. I was begging to God hardly at that time.

Cerita ini terjadi kurang lebih 4 bulan lalu. Dan baru bisa saya tuliskan saat ini karena niatan saya untuk mengisi artikel di halaman blog ini yang sedang membara. Setting tempat berawal dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Saat itu saya baru tiba di tanah air setelah selesai melaksanakan program pertukaran pelajar ke Korea Selatan bersama dua orang teman. Yang satu penerbangan ke Yogyakarta dan yang satu lagi tujuan penerbangan yang sama dengan saya. Yang ke Yogyakarta sudah sempat booking a ticket tetapi kami yang ingin ke Solo belum. Saya tahu bahwa saya belum memiliki tiket pesawat Jakarta – Solo dan saya berpikir bahwa saya akan beli tiket saat tiba di bandara, on the spot. Booking a ticket yang selalu gagal dan konfirmasi yang terlalu lama mengakibatkan saya tidak memiliki tiket ke kota yang saya inginkan. Sesampainya di bandara saya hanya berpikiran untuk pulang ke Solo. Teman saya sudah memperingatkan saya untuk minta jemput saudara yang ada di sekitaran Jakarta. Tetapi saat itu yang ada di pikiran saya adalah untuk bisa sasmpai di Solo, tidak ada yang lain. Alhasil, saudara tidak ada yang menjemput karena sudah saya telepon dan tidak ada jawaban.

Sesampainya di bandara saya mencari tiket Jakarta – Solo dari semua jenis maskapai penerbangan yang ditawarkan di bandara tersebut. Beruntung bagi teman saya yang bisa mendapatkan satu-satunya tiket terakhir penerbangan ke Solo meskipun dengan harga yang sangat mahal sekali. Singkat cerita, dengan kata lain, saya akan pulang sendirian ke Solo. Saya sudah memiliki alternatif transportasi untuk pulang ke Solo yaitu naik bis Rosin. Bis yang bisa dikatakan nyaman dan aman. Akhirnya kami berpisah satu sama lain di bandara tersebut dengan tujuannya masing-masing. Sebelum berpisah saya dan teman saya sempet mendiskusikan bagaimana nantinya dalam perjalanan saya. Saya sempat tanya kepada petugas bandara bagaiamana saya bisa mendapatkan bis Rosin, dan petugas itu pun dengan yakin menjawab silakan pergi ke terminal Kampung Rambutan. Seketika itu juga saya agak ragu karena teman saya yang orang Jakarta dan sering bepergian dengan Rosin menyarankan saya untuk pergi ke terminal Lebak Bulus untuk mendapatkan bis Rosin. Pendirian saya saat itu tergoyahkan karena si petugas menyampikan kalau lebih cepat ke Kampung Rambutan saja dibandingkan ke Lebak Bulus karena akan lewat jalan tol. Berhubung juga saat itu sudah sore, menjelang maghrib, waktunya Jakarta macet, dan takut ketinggalan jadwal bis tersebut dengan yakin saya pun naik bis Damri Bandara menuju Kampung Rambutan. Di dalam bis saya sempat kembali menelepon Bulik saya untuk mengabarkan kalau saya tidak jadi mampir ke rumah. Bulik pun sedikit memaksa saya untuk mampir ke rumah beliau. Bulik lebih terkejut lagi dan tambah memaksa ketika saya berkata kalau turun di Kampung Rambutan. Tetapi karena saya sudah ada di dalam perjalanan bis dan keinginan saya untuk segera sampai di solo akhirnya saya tolak paksaan bulik tersebut. Dan kenangan pahit pahit manis pun dimulai.

Saat itu waktu menunjukkan kurang lebih pukul 4.45 pm. Memang benar jalanan terlihat macet dimana-mana. Saya bisa sedikit berpikir tenang karena bis ini melaju menuju tol. Setelah berkilometer melaju di jalan tol bis pun meluncur di jalanan kota. Alamak belum-belum sudah terkena macet. Saya pikir bahwa terminal dengan pintu keluar tol hanya beberapa menit saja. Dan ternyata sampai berjam-jam jauhnya. Satu per satu penumpang bis Damri mulai turun di tujuannya masing-masing. Tak terasa hanya tinggal 2 orang saja, saya dan penumpang perempuan. Sesaat sampai di terminal Kampung Rambutan saya agak terkejut melihat jam di tangannya yang menujukkan hampir jam 9 pm. Ternyata ini yang dinamakan macet nya Jakarta. Sungguh menyita waktu dan pikiran. Tetapi kejutan tidak berhenti hanya sampai di jam saja. Saat turun bis saya memanggil kernet bis untuk menurunkan koper saya. Agak terkejut si kernet menananyakan koper saya, dan saya menjawab “Ya, koper itu milik saya!!”. Tahu kenapa saya terkejut bukan kepalang setelahnya. Koper saya dengan seenaknya diturunkan dan diberikan ke penumpang lain yang turun di tempat sebelum saya. Betapa Anda tak kan terkejut dengan hal tersebut. Untung saja kejutan itu tidak berlangsung lama karena ada seorang bapak yang turun dari mobil pribadi memanggil dan memberikan koper itu kepada saya. Sambil tersenyum bahagia dalam hati saya berkata “Alhamdulillah..”

Seorang bapak tersebut sudah memberikan koper kepada saya dan sesaat sebelum saya meraihnya ada tangan kekar yang gelap meraih koper saya dengan cepatnya. Tak heran ternyata dia kuli panggul atau dalam istilah kerennya potter. Tanpa basa-basi calo tiket yang sigap datang bersama dengan potter menanyakan kemana saya akan pergi. Seketika itu juga dia siap mencarikan bis menuju Solo. Sayangnya bis Rosin sudah habis jam keberangkatannya. Apa mau dikata saya pun minta kepada calo tiket itu untuk dicarikan bis apa saja yang menuju Solo asalkan executive class. Dasar saya yang kurang berpengalaman dan masih terbawa euforia selama hidup di Korea Selatan saya asal percaya saja dengan orang tersebut.

Sebelum saya lanjutkan cerita paragaraf di atas, saya ingin berbagi bagaiamana teraturnya hidup di Kota Selatan dan betapa baiknya orang-orang di negeri itu. Masalah keteraturan tentu saja Indonesia kalah jauh. Masalah kebaikan orang-orang ternyata orang Korea Selatan sangat jauh lebih ramah dari orang di negeri sendiri. Negara yang hanya terpaut satu hari lebih cepat tanggal kemerdekaannya itu memang termasuk negara maju. Transportasi, jalanan, terminal, dan bisa dikatakan seluruh aktivitasnya sangat teratur. Orang-orang di negeri Ginseng itu sangat ramah khususnya terhadap para foreigners seperti saya saat itu. Jadi apa pun yang disampaikannya ketika saya meminta bantuan langsung saja bisa percaya dan tidak pernah saya merasa ditipu. Semapat dengar cerita ketika ada koper yang tertinggal di sebuah terminal selama berhari-hari dan herannya koper itu tidak bergeser sedikit pun dari tempat semula karena mereka paham betul barang itu bukan miliknya. Tak heran banyak TKI yang betah tinggal di sana. Kesimpulannya KITA harus kembali ke fitrahnya sebagai negara yang penuh adat dan sopan santun. Bertindak untuk kemuliaan diri dan untuk kebaikan orang lain.

Akhirnya si calo tiket mengantarkan saya ke loket tiket bis jurusan ke Solo. Dikelilingi oleh para pemuda preman terminal tanpa basa-basi penjaga tiket mengatakan tiket seharga Rp 260.000,00. Saya pikir ini adalah hal wajar mengingat tiket ini adalah executive class. Merasa tugas si calo sudah selesai di pun pergi tetapi potter tadi tidak serta merta pergi di meminta uang Rp 10.000,00. Saya pun memberinya karena dia patut mendapatkannya. Sesaat saya akan membawa sendiri koper saya ada potter lain dengan tidak jelas memaksa membawakan koper saya. Dengan jarak tempuh membawa koper hanya 7 langkah dia meminta upah Rp 10.000,00. Sambil memaksa dan berkata kalau dia penjaga tempat duduk yang akan saya duduki saya pun memberinya dengan tidak ikhlas. Tidak sampai disitu, hanya beberapa menit saya duduk ada dua orang yang menghampiri saya. Yang satu memaksa saya untuk membeli cincinnya dan yang satu lagi memaksa saya membeli handphone nya. Untuk kali ini saya bersikukuh untuk tidak menanggapinya. Merasa dua orang tadi capek mereka pun pergi. Dan hanya beberapa menit mereka pergi kemudian datang satu orang yang mengaku penjaga keamanan bis yang akan saya naiki. Merasa sedikit lega dan tanpa curiga saya pun sedikit sekali ngobrol dengannya. Tidak lama ngobrol, dua orang tadi datang lagi dengan paksaaan yang lebih tetapi saya pun tegas tidak menanggapinya. Sambil membawakan koper saya penjaga keamanan bis pun berkata kalau bis saya sudah datang kemudian saya pun berlalu meninggalkannya. Satu orang dari mereka tidak menyerah untuk memeras saya. Kemudian saya berkata kalau saya akan memberikan uang yang dia minta yaitu Rp 5.000,00 ketika sudah sampai di dalam bis. Saya beranggapan bahwa mereka tidak akan berani macam-macam ketika penumpang sudah duduk di dalam bis karena ini executive class. Dan ini lah adegan scen yang membuat saya tak habis pikir. Saya sudah curiga dengan bis yang akan saya naiki dari kejauhan yaitu bentuknya sanag mirip bis ekonomi. Memang benar dugaan saya, saat melewti pintu bis dan melihat kondisi di dalam bis sambil hati sangat kecewa dan sangat sekali merasa ditipu bahwa bis yang saya naiki adalah bis ekonomi dan saya membayarnya dengan harga tiket bis eksekutif. Tak sampai disitu, belum saya duduk dengan nyaman, meski sebenarnya sangat tidak nyaman sekali, orang yang mengaku penjaga keamanan itu meminta uang Rp 200.000,00 karena usahanya membawakan koper saya. Kembali saya tak habis pikir bagaimana bisa dia berkata membawakan koper saya yang saya tahu dia memaksa membawakan koper itu. Sangat memaksa. Dan, kembali kepada orang yang meminta uang Rp 5.000,00 tadi bahwa orang itu tidak henti-hentinya memeras saya dengan meminta uang lagi sebesar Rp 50.000,00. Betapa saya ingin marah dan memukul orang itu tapi saya yakin komplotannya sudah menungguku di luar bis jika saya lakukan itu. Bahkan saya duga bahwa sopir dan kernet bis pun berkomplotan dengan orang-orang seperti itu. Dugaan saya diperkuat bahwa sopir dan kernet itu seakan-akan mempersilakan memeras saya. Bis tidak begitu dijalankan ketika semua penumpang sudah siap berangkat. Bis baru berjalan ketika orang terakhir telah mendapatkan apa yang diinginkannya. Entah saya heran kenapa begitu baiknya saya waktu itu atau seorang penakut saya itu. Saya memberikan mata uang Won Korea sebesar Rp 10.000,00 dan tidak Rp 1.000,00 saja padahal saya berhasil membohongi mereka kalau 1 Won itu Rp 10,00. Betapa saya menyesal tidak mengatakan kalau 1 Won itu Rp 10.000, 00 saja. Pasti saya tidak rugi banyak dan puas membohongi mereka. Sengaja saya memberikan uang Won Korea karena saat itu saya benar-benar habis diperas secara bergantian. Uang rupiah saya habis dan bahkan saya harus meminjam uang Rp 20.000,00 kepada penumpang lain yang saya pun tidak mengenalinya. Selesai memeras, bis pun berjalan.

Saat berjalan, penumpang lain pun silih berganti bertanya dengan saya mengapa bisa terjadi seperti itu. Takut karena diperas lagi, ada pertanyaan yang sengaja yang saya tidak jawab jujur. Telepon dari Bulik Jakarta pun tidak saya angkat, kemudian saya matikan handphone saya. Benar-benar dalam kondisi memprihatinkan saya waktu itu. Ketika kondisi sudah stabil saya pun berani ngobrol dengan uang memeinjami saya uang Rp 20.000,00 dan saya berjanji akan mengembalikannya. Beruntungnya setelah berkenalan dan berterimakasih ternyata, Ihsan, adalah alumni UNS Solo tempat saya juga kuliah dan ternyata juga dia adalah teman dari Pamuko teman saya yang bergabung dalam Semarang Community yang saya pimpin. Puji syukur betapa ada sedikit kondisi dimana saya bisa tersenyum lega. Kami pun mengobrol selama perjalanan dan saya ceritakan permasalahan sebenarnya saat preman memeras saya.

Waktu terus berjalan, dari mulai malam berangkat dari Kampung Rambutan sampai siang pun tiba di Cirebon. Bis berjalan sangat lambat saat malam hari karena lampu bis terjatuh dan rusak. Siang hari, bertepatan dengan long week end jalanan pun macet dimana-mana. Saya pikir saya akan sampai di Solo kurang lebih tengah hari di hari berikutnya. Tapi apa mau dikata, dasar memang sejak awal saya ada masalah dengan bis yang saya naiki hampir 18 jam perjalanan dari Kampung Rambutan bis baru sampai di perjalanan masuk Kota Kendal. Kecewa berat saya dibuatnya. Akhirnya ketahanan bis tidak layak jalan itu menemui batasnya. Ban pun bocor. Seluruh penumpang menunggu sopir dan kernet memperbaikinya selama hampir 2 jam. Ada yang tidak tahan dengan kondisi ini akhirnya memilih untuk naik bis lain. Saya dan Ihsan berpikiran sama tetapi kami berdua sudah kehabisan uang saat itu. Kalau kami punya uang pasti Kami akan ikut mereka untuk pindah bis. Mesin ATM pun tidak ada di sekitaran tempat bis bocor ban. Apa mau dikata kami pun menunggu bis selesai diperbaiki. Selama menunggu itu saya menghidupkan handphone. SMS pending masuk dan panggilan telepon masuk tidak lama kemudian. Yaitu ibu saya yang menelepon menanyakan kabar. Saran ibu supaya saya turun di Candi, Kota Semarang dan pilih naik taksi untuk sampai di rumah Semarang saja dan tidak perlu sampai ke Solo. Saya pun menurutinya. Singkat cerita, saya pun naik taksi dan sampai lah di rumah dan disambut dengan Bapak. Alhamdulillahirobbil alamin...

Pengalaman ini langsung menjadi top of consideration saya dalam bepergian dari dan menuju ke luar Jakarta. Saya tidak ingin kejadian pahit itu terulang lagi untuk kedua kalinya terlebih lagi menimpa keluarga saya. Ada beberapa hikmah yang saya dapatkan dari pengalaman pahit tersebut yaitu :
1.    Yang pertama dan yang utama, patuhi nasehat orang tua. Saat itu saya mengabaikan saran dari Bulik untuk tinggal dulu semalam di rumah;
2.      Bepergian sendirian/dengan banyak barang bawaan dari dan menuju luar Jakarta adalah sangat tepat jika naik transportasi privat jasa travel, tentunya yang terpercaya;
3.  Jangan lagsung percaya dengan yang tidak dikenal meskipun dia adalah petugas bandara sekalipun, percayai orang yang sudah dikenal saja, teman;
4.      Berpikir untuk mencari alternatif tujuan lain. Saat itu saya hanya berpikiran untuk flight ke Solo dan tidak kepikiran untuk flight ke Semarang padahal rumah orang tua ada di Semarang;
5.      Meminta teman/keluarga untuk menemani ke tujuan yang belum pernah dituju;
6.      Back to reality, bahwa ini adalah Indonesia dan bukan Korea Selatan.

Dan begitulah pengalaman ini saya bagi kepada Blogwalker sekalian. Semoga bisa menjadi tindakan preventif bagi yang mengalami kondisi seperti yang saya ceritakan di awal cerita ini.


Salam Hangat,
Mukhtar Habib
Email : mukhtar.habib@rocketmail.com
Facebook : Mukhtar Habib
Twitter : @mukhtarhabib
Skype : m.habiib
Category: 9 komentar

HEART CONFESSION ON SATURDAY NIGHT


Dan tidak tahu kenapa hasrat saya untuk menulis artikel seperti meledak-ledak, apakah karena akhir-akhir ini saya cukup banyak waktu untuk bisa dikatakan menganggur. Posisi yang satu itu memang tidak lah mengenakkan, dimana saya tipe orang pekerja keras dan suka dengan kesibukan dan ketika ada di suatu titik itu saya merasa seperti orang yang benar-benar tidak berguna, dan menulis ini adalah untuk memberikan ketenangan pada diri dan pikiran saya untuk bisa dikatakan sedikit berguna Sepertinya saya merasa seperti sedang kuliah dulu tepatnya ketika tahap penyelesaian skripsi dimana teman-teman saya sudah berada di tahap, katakan lah, tahap X+1 sedangkan saya berada di tahap X-2. Saya bahkan tertinggal minus satu, jauh tertinggal. Kadang saya iri tapi iri saya adalah positif layaknya kuda pacu yang berlomba di lintasan sekuat tenaga memberikan yang terbaik. Dan saat itu saya terlihat kalah cepat karena teman-teman saya lebih cepat lulus dibandingkan saya. Begitu juga saat ini saya iri, iri saya positif, melihat teman-teman sudah berkarya memeras keringat demi sebongkah emas berlian sementara saat ini saya belum. Dalam diri saya berkata “Ah ini hanya lah sementara”. Saat ini mungkin menulis adalah kesempatan mengasah kemampuan saya lainnya. Gairah menulis ini berawal dari ketika saya menonton tayangan di televisi mengenai kisah seorang yang muda dan yang berprestasi yang suka menulis juga. Bagi saya mungkin kegiatan itu cocok dengan saya saat ini. Bagi saya mungkin kegiatan itu cocok dengan saya yang suka bercerita. Cerita yang saya sampaikan kepada teman-teman bukan lah cerita pribadi mendalam. Saya memang suka cerita tetapi saya juga termasuk orang tertutup. Pernah ada tes psikologis sederhana yang saya lakukan dan hasilnya adalah saya termasuk orang yang memiliki nilai seimbang untuk orang dengan karakter warna merah dan biru.

Saat saya menulis ini adalah ketika malam minggu. Di saat orang lain lebih tepatnya pemuda/pemudi pergi melepas penat dengan pergi bersama pasangannya saya malah ada di depan komputer menulis artikel ini dengan ditemani musikalisasi puisi Ari Reda dan segelas kopimix. Suasana yang sangat mendukung untuk berpikir cepat. Ketika menulis artikel ini pula sedang diselenggarakannya Semarang Night Carnival dan saya malah melakukan senam jari memijat keyboard dan mengelus mouse. Memang saya tidak begitu suka dengan acara hang out tetapi ketika ada yang mengajak travelling or hiking to the top of mountain saya akan sangat tertarik sekali. Tetapi saya masih bisa dinego kemana pun akan pergi. Fleksibel. Bisa dikatakan saya lebih tertarik di rumah saja ketimbang di luar. Saya merasa tidak perlu pergi ke luar saat ini. Memang seakan-akan hati ini masih terngiang dengan hidup saya di kos yang suka hang out mungkin bisa disebut hang out yang berbeda. Dulu pergi ke luar untuk melakukan tuga –tugas kuliah dan tugas-tugas organisasi. Tetapi itu lah menariknya karena banyak hal baru yang saya dapatkan. Mungkin akan sama saja tetapi mungkin saya belum bisa beradaptasi lagi dengan kehidupan rumah. Banyak teman yang sibuk. Banyak teman yang saya lupa, rumah dan nomor hand phone nya. Tetapi saya belum pikun saya masih bisa mengenal dan menyebut nama ketika bertemu mereka. Hanya satu kelompok teman yang tak akan terlupakan yaitu Coploxthox.

Akhir-akhir ini hari-hari ku memang tak semenarik yang biasanya, bagi saya. Tidak banyak frame adegan yang saya lakukan. Hanya berkutat di sekitar rumah dan melakukan hal monoton. Menjenuhkan memang tetapi entah saya bisa nyaman dengan hal itu di rumah ini. Rumah saya bukan lah rumah gedongan dengan fasilitas sangat lengkap tetapi adalah rumah sederhana apa adanya. Sederhana dan disyukuri. Bangun pagi sholat subuh jama’ah adalah rutinitas yang tidak boleh terlewatkan. Karena menurut yang saya ketahui subuh itu adalah ketika malaikat turun langsung datang melihat kita beribadah. Memang tiap harinya saya harus sholat berjama’ah di mushola. Bagaimana tidak, malu saya jika tidak bisa sholat jama’ah, karena jarak mushola dengan rumah saya hanya berjarak kurang lebih 13 langkah. Di sekitar rumah ada 6 mushola/masjid, itu yang saya ketahui. Jadi bisa dibayangkan ketika adzan dan pengajian bersamaan. Sangat pesantren sekali suasananya. Tiap ada adzan atau pengajian cukup duduk manis di rumah pun sudah seperti datang pengajian di mushola. Itu lah nikmat yang saya dapatkan. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau di rumah memang saya usahakan sholat berjamaah karena saya selalu tidak bisa sholat berjamaah ketika ada di kos, kecuali sholat jum’at. Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Selamat pagi. Dan akhirnya artikel ini saya lanjutkan di pagi hari ini, minggu. Malam tadi akhirnya saya berbaring sebentar dan tertidur setelah melanjutkan dengan satu paragraf dan minum kopimix. Memang kopimix tidak bisa membuat terjaga. Mungkin artikel ini sudah tidak lagi cocok diberi judul pengakuan hati di sabtu malam. Tetapi setelah dipikirkan sudah terlanjur sudah saya ketik dan saya malas mengganti lagi. Apa arti sebuah judul. Pagi ini saya sengaja lanjutkan karena saya merasa ada satu hal yang terbengkalai untuk diselesaikan. Suasana hari yang nyaman bagi saya adalah suasana di pagi hari. Suasana sangat memberikan kesejukan, kesegaran, dan kebugaran. Dan serasa pikiran ini masih fresh untuk menuangkan gagasan kreatif. Belajar untuk ujian pun saya lebih suka belajar di pagi hari. Selagi malam saya lebih suka membaca materi tidak mantap. Kemudian pagi-pagi sebelum subuh bangun untuk belajar. SKS atau Sistem Kebut Sepagi hari. Tetapi bagi yang suka belajar ini adalah contoh yang buruk. Tetapi cukup bekerja untuk memori jangka pendek.

Saat menulis artikel ini saya sambil mendengarkan pengajian Al Hikam mp3 yang saya dapatkan dari dosen saya sewaktu kuliah. Pengajian Al Hikam disampaikan oleh Kyai dari Jombang yang belum saya ketahui nama nya. Mungkin nanti akan saya tanyakan ke dosen saya lebih dahulu. Dan menjadi tidak fokus dalam menulis ini. Karena isi kajian yang sangat menarik untuk disimak. Dan akhirnya saya stop dulu untuk menyelesaikan artikel ini. Artikel ini bukan lah artikel yang terkonsep rapi dengan urutan alur tetapi adalah artikel bebas yang disusun secara inisidental yang ada di pikiran. Benar-benar-benar insidental. Insidental pula setelah sedikit saya mendengar pengajian tadi saya merasa kangen dengan rutinitas pengajian yang saya ikuti setiap minggu ke- 2, 3, 4 setiap bulannya di rumah dosen yang saya minta mp3 Al Hikam ini. Bagi saya aktivitas ini adalah sangat penting bagi mahasiswa-mahasiswi yang kajian keagamaannya sangat tidak proporsional di akademik perkuliahan. Saya berpikir pengajian ini lebih tepat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Pengasih. Sampai-sampai secara tidak terkonsep aktivitas ini saya jadikan sebagai agenda rutin pengurus organisasi yang muslim ketika saya memimpin suatu organisasi. Lebih tepat bagi saya untuk mencari ilmu agama yang aman dan nyaman dibandingkan diskusi dengan mahasiswa yang sebagai pengurus organisasi keagamaan di kampus. Akan banyak emosi dan nafsu yang melingkari diri saya saat diskusi dengan mereka. Saya juga beberapa kali waktu itu mengajak teman-teman yang saya kenal untuk datang pengajian. Tapi ya itu semua terserah dengan kehendak hati mereka karena toh bukan ajakan saya yang menjadikan mereka mengerti ilmu agama. Di kosan pun hanya satu yang mampu bertahan rutin datang pengajian bersama dengan saya. Tetapi itu juga ketika ada saya di kos untuk mengajak dia. Jika tidak ada maka dia pun juga tidak datang karena merasa kurang nyaman tidak ada yang kenal. Saya juga pernah memintanya untuk mengajak teman kampusnya. Maklum pengajian ini banyak dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswi dari fakultas saya berkuliah waktu itu. Sampai saat ini agenda minggu ke- 2, 3,4 itu masih berlangsung dan saya berdoa semoga pengajian yang menjadi sarana belajar ilmu agama dengan belajar langsung dari guru nya akan tetap berlangsung sampai kapan pun. Dan semoga Tuhan memberkahi pengajian itu, orang-orangnya, dan yang memberikan sarana diselenggarakannnya pengajian tersebut.

Bicara tentang pagi ini di kosan pasti sangat sepi karena. Mesti saya sudah tidak lagi banyak tinggal di kos, Solo, tetapi sewa kamar kos saya masih sampai bulan September besok. Jadi kadang-kadang saya ke kos untuk sekedar ada urusan. Hari sabtu merupakan hari mudik bagi kebanyakan teman kos. Rumah yang cukup dekat memberikan kesempatan untuk pulang tiap weekend. Dan tidak jarang menyisakan 3-4 orang untuk menjdai satpam kos, termasuk saya. Saya adalah penghuni kos yang mendapat predikat satpam kos karena jarang sekali pulang mudik. Jarak solo semarang memang tidak terlalu jauh tetapi entah kenapa saya merasa ada saja hal yang harus diselesaikan waktu itu. Jadi jarang sekali pulang mudik. Terlebih lagi ketika kurang lebih 3 tahun saya mengikuti kegiatan organisasi kampus semakin membuat saya jarang pulang. Kadang rapat, kadang survei, kadang menyelesaikan proposal, kadang dimintai tanda tangan. Tapi saya suka semua itu. Bukan berarti saya tidak perhatian dengan orang tua. Saya kadang memberitahukan saya sedang apa dan akan apa. Saya tidak lupa berdoa untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka. Yang saya tahu ridlo Tuhan bergantung kepada ridlo orang tua. Jadi berpikir apa lagi untuk selalu berdoa untuk kedua orang tua.

Untuk organisasi, saya masih dianggap sebagai koordinator Semarang Community (Semut). Yaitu komunitas mahasiswa-mahasiswi asal Semarang dan sekitarnya yang kuliah di UNS Solo. Dari awal berdirinya yaitu bulan puasa tahun 2008 sampai sekarang Mei 2011 saya masih sebagai koordinator. Bukan hal yang membanggakan bagi saya karena komunitas ini saya anggap kurang berkembang dan itu karena saya yang kurang menggiatkannya. Perlu adanya regenerasi. Sangat perlu. Dalam waktu dekat, kami berencana akan ada rekreasi ke Jumog dan di sekitaran kebun teh Kemuning. Semoga dapat terealisasikan karena seringnya komunitas ini hanya berakhir sampai di rencana saja tanpa ada pelaksanaan. Dan semoga untuk yang satu ini tidak berakhir seperti itu. Kegiatan itu saya pikir sangat pas untuk menunjukkan eksistensi komunitas ini di tengah hampir hilangnya semangat berkomunitas. Ada satu hal yang diungkapkan di sini bahwa mungkin komunitas ini tidak berkembang karena koordinatornya tidak kreatif dan lepas tangan tetapi kenyataannya saya kebanyakan juga lah yang menjalankan program yang telah disepakati padahal sudah sempat dibentuk bidang-bidang yang membidangi nya. Ada saja alasan yang membuat yang lain tidak bisa mensukseskan. Kemudian saya pikir ada baiknya jangan saling menyalahkan dan menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Terima kasih untuk teman-teman Semut yang kemarin-kemarin nongkrong di hik sampai diusir yang punya hik segala. Mengesankan.

Mungkin saya cukupkan saja cerita edisi kali ini sudah 5 halaman dan pasti nanti yang membaca akan lelah membaca lewat layar LCD atau layar monitor biasa nya. Sudah tidak akan sangat relevan lagi dengan judul di atas jika tulisan ini dilanjutkan. Tulisan ini hanya pengisi waktu di kala senggang. Dan seketika itu juga bau masakan ibu saya tercium harumnya membuat perut ini tak bisa kompromi menahan lapar. Memang akhir-akhir ini saya sedikit mengurangi jatah makan saya karena saya prihatin dengan kondisi perut kotak-kotak saya yang semakin mblendung saja. Tidak banyak aktivitas tetapi makan melaju kencang. Tidak seimbang. Itu yang membuat perut semakin membulat. Tulisan ini hanya pelipur lara terhadap pikiran yang akhir-akhir ini tidak banyak melakukan hal-hal, seperti yang sudah disampaikan. Semoga Heart Confession ini dapat diterima untuk dibaca blogwalker sekalian.

Category: 0 komentar

IT IS MY STORY PART 2


......
..
.........
..
.
In my first year I have a good grade point but in the second year and in the beginning of third year my grade point is decreasing. I realize it is not good. I must fix it. I must study hard again to increase my grade point. Then I have a grade point target when I graduate. I must reach at least 3.2’s for my grade point average. Thanks God, It works. I have grade point average more than I expect. I have 3.36 for my graduate grade point average.

“As I said before I had new experience which never got it in high school, that is I join in student organization. I had two student organization, that are Student Council in Faculty of Agriculture only for one period and Organization for Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student for two period”.


I didn’t work well when I occupied as a Staff of Budgetary Commission of Student Council in Faculty of Agriculture. I feel I am not ready yet to be. In the beginning I work hardly but I did not work well later. In the first duty, I become a leader of court. In the beginning I did it successfuly but after time by time I feel no spirit to continue it. My General Chairman in Organization for Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student calls me to discuss how is happen wrong with me, why am I not work well because he knows my potential. After I had discuss I feel spirit again and I am willing to finish period remaining. But that doesn’t work well when I am spirit the others isn’t work well. Automatically I quit without permission.

In 2008, I join in Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student Organization until 2009. I am a Staff of Membership Management with mas Lutfi as a group leader. He was being a mentor me. I have a job to manage and raising all of our student in Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Department in their potential, loyality, soft skills, make an organizing committe, and many more. I feel happy join on this organization because I meet kind, funny, smart, and loyal person. They push me up to do better in anytime and I did it. I chose as a the best board.

In 2009, I nominate myself to be a general chairman. It was not easy. I must thinking for a long time before I decided to go to general chairman’s election. My  friends are supporting me. They keep flatter me because they know I deserve to be a general chairman. Finally I elected as a General Chairman of Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness Student Organization period for 2009/2010. I am still remember when I win the election with 99 voices. Thanks God, it was like 99 of the God’s name, perfection.

Beside the organization activity I also had fun activity with my friends. For me who came from another city, off course, I intereseted exploring what is an exciting places in this city, Solo. Klewer Market, Pusat Grosir Solo (PGS), Solo Grand Mall, The Surakarta Royal Building, Batik Producing Center : Kauman and Laweyan, Klithikan Market, Legi Market, Tawangmangu, and many more. There is so many exciting place. Sometimes I wish I can live and work on there.

My lecturer was judging that I am suitable to be a researcher, politicians, and the other job which are need to meet many people“

Now for the last, I would tell you about my lecturer’s judgement about me. Some day I have discuss time with some lecturers in my major study. Not only one lecturer comment about me but there are many.  But for now I would write only two lecturer. Firstly, is Professor Darsono. He is a smart and grounded lecturer. He has many friends in Senayan. I mean many politicians. Politician works at Senayan so I used Senayan that refers to a politician. Not only great politicians he knew but also president, minister, chairman of party, and many more a great people in Indonesia. Professor Darsono said that I am suitable to be a researcher, politicians, and the other job which are need to meet many people. That was amazing me how he can said about that. But I think so. I really like to meet many people because it makes me trying hardly to be the best person among them. I trust that because I ever proved that. I am completely sure that there is nothing impossible if we do every work hardly and let God handle the rest.

Let me continue it, second is, Mrs. Rhina. She is Deputy Dean of Agriculture Faculty. My faculty has three deputy dean and every deputy dean has different job. The first is handle about academic, The second is handle financial, and the third is handle student activity. Mrs. Rhina is the second, she is handle a financial field. Furthermore, She is my first-guide for my thesis. She ever gave me her judgment at my thesis exam. She said to me do not be statisfied quickly. She knows I have a big potential to make me such a great person.

Okay, that is all I can tell you. I separate this story into two parat because I can not wait to post this story until I finish it. I know it is not describe well my story. I can not use English as well as you can. But through this article I try to improve my English skill. I hope you enjoy it. Please leave your comment so I can know how does far I can narated my story. Thank you so much for reading. \(^-^)/


---THE END ----



Best Regards,

Mukhtar Habib
Email : mukhtar.habib@rocketmail.com
Facebook : Mukhtar Habib
Twitter : @mukhtarhabib
Skype : m.habiib

Category: 0 komentar

IT IS MY STORY PART 1


Dear friends,
Annyong Haseyo,
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh,
This article I present to everyone who know me. I love you guys. You are my inspiration. I wish you for your healthy and wealthy life. Life is so much beautiful to do. Let us always think that this life is so much precious to sorrow. God blesses you all.

Now, in this good chance, I would try to give you a highlight over past 4 years when I studied. The story about my effort to get a Bachelor’s degree in Sebelas Maret University Surakarta or as spoken as UNS Solo, and surrounding of that. The story about all my activities when I studied at UNS Solo. I guess it can not clearly describe my activities when that time as well as in Indonesian version but I would try my best in every chance. Through this paper I am trying to write my article in English so I apologize if my English is not totally good and so does my story, I know I am not a good-author.

"Actually I am not so much like with physics lesson. Yess, that is my based-reason when I chose my focus study"

Okay, Let me begin, I would start from the earliest. After I graduated from 5 senior high school Semarang, Central Java, in 2006, I had a plan continuing to university degree. I am not an idealist person, I mean I didn’t so much mind with my university but I think state university is the best choice. STAN and UGM are university which was ignored me. But, that was not made me sad because sad doesn’t solve the problem. Then, like the other graduated-high school student I took a part at SPMB test. SPMB is abbreviation of Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. You must be know what is SPMB so I don’t need to more explain it. I choose three major study that are first is Agrobusiness at UNS, second is Soil Scince at UNS, and third is at UNDIP. The third choice I forget what a major study I chose maybe public administration or maybe trade administration but it is not a big deal. Let me continue. And then, I had passed SPMB exam. My first choice is my candidate bachelor’s degree that is Agrobusiness at UNS. The one and only state university in Surakarta, Central Java. Do you know that I knew the SPMB result when I went to Ungaran small-mountain together with my best friends, Coploxthox. That was an unforgettable experience. Coploxthox has as member that are me, Blek, Kaled, Jigoong, Diko, Hendi, Ivan, Gembong, Lambe, and that was featuring Barjo. Back to the beginning, I ever confused my focus study which I will take. Actually I am not so much like with physics lesson. Yess, that is my based-reason when I chose my focus study. Then I chose a major study which does not have a physics based, finally I chose Agrobusiness as my first priority. That meant I am trying to forget everything about physics based. By shortly, I move on to Surakarta (well known with Solo) which UNS is located. UNS is abbreviation of Universitas Negeri Sebelas Maret which has 9 faculty, UNS also has master degree program. Faculty of Agriculture is my faculty and Socio-Economics Agriculture/Agrobusiness is my major study.

Finally after registering I am an university student 2006. In first semester, off course, I have new friends who came from different city. I try to make friends with them. I only have one friend in beginning that is Antok. We was come from same high school. During a new-student orientation or we called Osmaru, I always drop in first to his boarding house every morning before go to campuss. I put my motorcycle on there because we do not allow by senior to carry out own car or motorcycle. Antok and me, come and leave campuss together in every day during Osmaru. And then, Osmaru has finished, we are in class then. I had new experience which never got it in high school such as : a study plan card, moving class, and anymore. In first year, we didn’t recognize yet all of our friends. But year by year, finally we recognized every students who are Agrobusinessers.

In my first year, I was given three big job. I know I was hate this job. I was hate people who are organized it. The first, I join in organizing committe. A committe to elect coordinator of 2006. At my first chance I become a chief of the committe after an election between us. I am shock after that. I never think something which I hate it then become a thing that I have to do. But I am trying over and over again to make me deserve occupied that job. I am having learn with my senior about how to organize a committe well or how to be a good leader. As you know, there is not easy like I think eventhough I have learned from my senior because it is about how to conquer myself. I know this may caused my first time I lead of a group. There are many plans that don’t like as well as our plan schedule. After our hard-working we have finished it finally. We got a coordinator of 2006 that is Deni Purnama from Agronomy Department.

The second big job for me that is I become a candidate of member of student council. Student council is the highest student organization in Faculty of Agriculture. That means someone who to be a candidate of student council must have an ability, a knowledge, communication skill better than others because the other student organization such as : Student Executive Board (BEM), Department Student Organization (HMJ), or Student Activity Club are under-ordered by Student Council. So, it definitely makes me think over and over again. I know it is really hard for me who is student in first year. I think someone who to be a member of Student Council must have an experiences in the other organization before. I mean he/she is someone who is the best in Faculty of Agriculture. And Finally I didn’t work as well as my General Chairman of Department Student Organization expect.

And the third big job for me that is Agriculture Sports and Arts Week or we called it Pekan Seni dan Olahraga Pertanian (PSOP). It is an event which I never forget it. I become know how to organize a committe through this event. I become know how is the way to unified all over 2006 through this event. I get closer with Deputy Dean of Agriculture Faculty and the others Officer of Faculty of Agriculture. I become know my senior in Faculty of Agriculture. That was very exciting event in my campuss story. I miss it so much. I miss all of my friends who struggled it. I miss when we must work overtime. I miss when we are sleeping in the class because we are so tired after all. I miss all of story inside it.



TO BE CONTINUED...
Category: 0 komentar

Foto dan Narasi Saya

Kawan-kawan halo apa kabarnya yaa?? Mudah-mudahan dalam kondisi sehat wal'afiat ya. Halooo ketemu lagi yaa dg postingan baru saya, serasa penulis handal aja ya bisa bilang seperti itu. Tapi gak apa-apa dong namanya juga blog pribadi bebas dong nulis apa aja. Maaf ya kalau ada yg gak suka .. :peace: (^-^)v

Kali ini saya coba menyampaikan beberapa foto HIMASETA (Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) UNS Solo. Iseng saja saya posting di blog saya. Mencoba membangkitkan memori dan juga berlatih menulis kali ya. Here I go, jreeeeeeeengg .............


Gambar pertama ini merupakan Dewan Presidium Himaseta Periode Kepengurusan 2009/2010. Sudah setahun berlalu tapi kenangan ini tidak akan pernah terlupakan. Bismillah..Saya perkenalkan satu per satu, He is the First as a General Chairman/Ketua Umum, Mukhtar Habib, SP. Kemudian Joko Adiyanto (bachelor's candidate) atau yang lebih sering dipanggil Antok yaitu sebagai Sekretaris Umum. Dalam hal ini memilih sekretaris lelaki adalah supaya lebih mudah diajak diskusi dan mungkin karena sesama gender kalau diajak diskusi lebih santai kali ya. Ya itu lah alasannya. Selanjutnya adalah Maharani Triwidiyaningsih, SP sebagai Bendahara Umum. Rr. Dwi Kusuma Mutasi (bachelor's degree on June) sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Penalaran. Dia yang satu ini memiliki banyak nickname seperti Jenkbu, mbak oror, bu ketua, dan lain-lain. Feel free to call her. Selanjutnya, Ketua Bidang Manajemen Keanggotaan yaitu Gebriyan Isabella Sebayang, SP. Gaby terkenal tegas kreatif inovatif tapi hati-hati aja kalau dia udah ngotot punya ide bisa-bisa dimakan kalau ada yang berani menentang. Just kidding, geby. Terus selanjutnya ada Dinar Tresnawati, SP sebagai Ketua Bidang Profesi. Beliau yang satu ini bertanggung jawab terhadap penanaman dan pengembangan profesi setiap mahasiswa Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian. Kalau saya panggil dia "teteh" karena dia orang Sunda. Teteh ini suka bingungan tapi dia ini pekerja keras dan cinta banget sama staff nya. Salute for her. Selanjutnya, Marco Arief Pramudita, SP as a Head of Press Department. Marco ini sangat loyalis terhadap HIMASETA bagaimana tidak. Dia 3 periode ada di organisasi ini, dan dua kali menjabat ketua bidang, dan selain itu, di dua periode menjadi ketua bidang dia selalu dipusingkan oleh masalah kerajinan dan kedisplinan staff tetapi dia tetap sukses menjalankan program kerja nya lho. He is so awesome. Dan yang terakhir, Wahyudi Prasetyo, SP sebagai Head of Public Relation Department. Mas wahyudi ini sangat kalem sekali tetapi sangat paham betul tentang keorganisasian mahasiswa dengan berjuta pengalamannya. Great memoriam when HIMASETA had together in social charity at Bukuran, Kalijambe, Sangiran, Sragen by Public Relation Department. Warm hugs for all to you.
Oke sekian dulu tentang gambar yang satu tadi, dan kita lanjut ke gambar selanjutnya..



Ini adalah Himaseta Batik Fashion Week. Good looking kan mereka semua. Iya dong Himaseta gituu. Momen ini adalah satu yang juga unforgettable, meskipun semuanya tak terlupakan sih, dari event ini Himaseta memiliki suatu wadah bagi yang sudah tidak lagi jadi mahasiswa. Yess itu adalah Ikatan Alumni Pengurus  Himaseta. Tapi sayang sekali the big project ini tidak sampai kepada the biggest one yaitu, Ikatan Alumni Himaseta. Ada alasan bagus yang menginspirasi lahirnya gagasan itu tapi apalah itu hanya jadi sebuah rencana. Keep in touch guys. We loved Himaseta. All Hail Himaseta. Oiya lupa ngenalin. Foto pertama (kiri-kanan) diki, antok, habib, tyo, wahyudi, bagus eko, dan rohmat. Foto kedua (atas dari kiri-kanan) eca, sukma, tyo, ragil, abid, pepi, dan kiki. (bawah dari kiri-kanan) geby, rohmat, antony, dan diki. I love so much with this picture, anyway


Dan ini adalah foto bazaar kecilnya HIMASETA saat UNS AgriExpo di Fakultas Pertanian. Kalau diperhatikan apa yang dijual ya kok banyak SPG dan SPB nya. Yang terlihat cuma beberapa piala, entah juara apa aja itu atau cuma pajangan aja milik himpunan mahasiswa lain. Tapi gak lah, itu adalah milik HIMASETA. Terima kasih Yuan, Pepi, Antok, Rani feat. Anthony, Kokon. Kami suka Semanggattttnyaa. Keep on fire guys. By the way, yang lagi nangkring di belakang pake baju item itu Geby lho. Mirip lagi akting foto buat sampul majalah aja kamu.




Dan ketiga foto di atas adalah masa persidangan dalam Musyawarah Anggota XII HIMASETA Tahun 2010. Sangat berat menceritakan kisah ini, karena dengan berakhirnya Musyawarah Anggota XII ini berakhir pula nama besar HIMASETA di Fakultas Pertanian UNS. Ya mungkin seperti itu dulu preface dari Musyawarah Anggota XII, mungkin dulu saya pernah posting artikel tentang berakhirnya HIMASETA jadi saya tidak perlu menceritakannya ulang atau mungkin belum, maaf saya lupa. Kalau memang belum di lain waktu saya posting. Oke bicara tentang foto pertama, adalah pimpinan sidang sementara Musyawarah Anggota XII yang dimandatkan kepada Sekretaris Umum (Antok), dibantu dua orang staff Bidang Kesekretariatan yang saat itu diwakili oleh Muthi'ah dan Linda. Well done guys, you are our front-liner. Foto kedua di atas adalah pimpinan sidang tetap Musyawarah Anggota XII yaitu Tyo, Bela, dan Reny. Si Tyo ngantuk, Bela ndomblong, dan Reny asyik sms pacarnya. Maklum deh mereka kecapekan, jenuh, dan gak fokus sidang nya kan berhari-hari. Buat Tyo ini adalah kedua kali nya menjadi pimpinan sidang, dan mungkin dia adalah satu-satunya anggota yang pernah melakukannya sejak HIMASETA berdiri. But, Thanks so much guys you did successfully. Dan ini dia foto ketiga yang agak kacau, namanya mas Adam Agusta. Cinta banget dia sama HIMASETA sampai-sampai di foto di samping lambang kenegaraan kita, dia dengan percaya diri berkaoskan HIMASETA gitu. Perhatikan dengan baik-baik lambang di dada kanan mas Adam, sama kan dengan lambang yang ada di belakang nya. Thanks for you, the loyalist.

Okay, I must finish it. I don't have any photos anymore. Banyak dokumentasi yang tidak saya punya, banyak tertinggal di komputer sekretariat tapi sekarang sudah kita hibahkan untuk Kamagrista. Kami selalu berdoa kalian lebih baik dari kami. But if you know, for us, HIMASETA tak tergantikan, HIMASETA tetap di hati kami, HIMASETA mendidik kami. Thank you so much HIMASETA. Long live HIMASETA.

Well, I will continue our contact with another article. I am still trying to finish my article in English. I hope I can finish soon. Thank you for reading. Saya tahu postingan ini tidak lebih bagus dari apa pun tapi seperti yang saya sampaikan di awal kalau ini adalah private page jadi suka-suka saya posting yang seperti apa. Tapi saya tetap welcome dengan saran, kritik, dan komentar pembaca sekalian. I apologize I put your name without any permission. Sekali lagi, Terima Kasih .. \(^-^)/


Best Regards,

Mukhtar Habib, SP
Email & YM : mukhtar.habib@rocketmail.com
Facebook : Mukhtar Habib
Twitter : @mukhtarhabib
Skype : m.habiib
Category: 0 komentar